Tambahan Insentif Dinilai Bisa Kerek Penjualan Mobil Baru di RI
02 Mei 2025, 21:00 WIB
Tidak bisa jualan di Amerika Serikat, produsen mobil China sukses ekspor ke Amerika Latin, Afrika, Asia termasuk Timur Tengah
Oleh Arie Prasetya
KatadataOTO – Menurut The Economist, produsen-produsen mobil China terus berkembang dalam beberapa tahun belakangan. Dari awalnya tanpa catatan alias hampir nol, kini pertumbuhannya menguasai 8 persen pasar di Timur Tengah serta Afrika, 6 persen di Amerika Selatan dan 4 persen di kawasan Asia Tenggara.
Jadi meskipun terdapat gonjang ganjing tarif guna mengganggu para produsen mobil China di Amerika Serikat, mereka terus mengembangkan sayap ke belahan dunia lainnya. Terbukti banyak negara di bumi bagian selatan tidak anti produk-produk otomotif China. Atau di negara-negara target baru tersebut tidak ada industri otomotif lokal yang harus dilindungi.
Ekspor mobil-mobil dari China pun tercatat mulai melampaui Jerman dan Jepang sebagai pengekspor kendaraan penumpang terkemuka. Mereka juga memiliki pertumbuhan sangat pesat.
Tercatat 4,7 juta unit mobil diekspor dari Tiongkok pada 2024, jumlah ini meningkat 3 kali lipat dari 2021. Dengan catatan BYD yang telah melampaui Tesla dalam penjualan kendaraan listrik di dunia, banyak analisa memperkirakan bukan tidak mungkin Volkswagen dan Toyota akan dilewati dalam waktu dekat.
Apalagi Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika yang disasar brand brand otomotif China merupakan target menarik. Memang daya beli di daerah tidak sekuat di negara-negara barat, namun justru memiliki pertumbuhan cepat ditambah industri mobil domestiknya tergolong terbatas.
Menarik untuk disimak, ekspansi besar dari brand-brand otomotif China ke pasar dunia Tak lain didasari dari pasar dalam negeri mereka yang melambat. Tercatat sekitar 23 juta kendaraan terjual di China pada 2024 di mana dari angka itu terlihat menurunnya pertumbuhan.
Dari sini produsen mobil China dihadapkan dengan masalah kelebihan kapasitas yang sangat besar. Karena diperkirakan mereka mampu memproduksi mobil hingga 45 juta unit per tahun, dan saat ini dipatok hanya 60 persen dari jumlah tersebut.
Strategi lain dari pabrikan-pabrikan China tentu ekspansi untuk membuat pabrik-pabrik baru di negara-negara tujuan penjualan mereka. Tujuannya tentu tak lain untuk menghindari tarif impor dari negara bersangkutan dan memangkas biaya pengiriman unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Mei 2025, 21:00 WIB
02 Mei 2025, 10:00 WIB
02 Mei 2025, 09:00 WIB
01 Mei 2025, 17:00 WIB
30 April 2025, 20:00 WIB
Terkini
03 Mei 2025, 14:00 WIB
AI (Artificial Intelligence) kian menjadi modal untuk mengembangkan mobil di era modern seperti saat ini
03 Mei 2025, 12:00 WIB
Penerapan cukai pada motor baru dinilai dapat melindungi keberlangsungan bisnis para produsen di dalam negeri
03 Mei 2025, 10:00 WIB
Pengamat menilai insentif LCGC tidak lagi relevan diterapkan di kondisi saat ini, perlu ada penurunan PPN
03 Mei 2025, 08:03 WIB
Alex Marquez tidak mau besar kepala setelah berhasil menyingkirkan sang kakak dari pucuk klasemen sementara
03 Mei 2025, 08:00 WIB
Seres E1 Didiskon Rp 50 juta di PEVS 2025 demi meningkatkan jumlah penjualan yang jumlahnya masih minim
03 Mei 2025, 06:00 WIB
Wuling umumkan pemenang undian yang berhadiah satu unit BinguoEV untuk periode Februari hingga Maret 2025
02 Mei 2025, 23:00 WIB
Persaingan SUV crossover disebut sangat ketat saat ini, BAIC X55-II baru terjual 70 unit sepanjang 2024
02 Mei 2025, 22:30 WIB
Anggota DPR kecelakaan di ruas tol Pemalang - Batang KM 315 dan menyebabkan dua orang meninggal dunia