Jaecoo J8 SHS Ardis Resmi Dijual dengan Harga Rp 818 juta
29 September 2025, 19:00 WIB
Tidak bisa jualan di Amerika Serikat, produsen mobil China sukses ekspor ke Amerika Latin, Afrika, Asia termasuk Timur Tengah
Oleh Arie Prasetya
KatadataOTO – Menurut The Economist, produsen-produsen mobil China terus berkembang dalam beberapa tahun belakangan. Dari awalnya tanpa catatan alias hampir nol, kini pertumbuhannya menguasai 8 persen pasar di Timur Tengah serta Afrika, 6 persen di Amerika Selatan dan 4 persen di kawasan Asia Tenggara.
Jadi meskipun terdapat gonjang ganjing tarif guna mengganggu para produsen mobil China di Amerika Serikat, mereka terus mengembangkan sayap ke belahan dunia lainnya. Terbukti banyak negara di bumi bagian selatan tidak anti produk-produk otomotif China. Atau di negara-negara target baru tersebut tidak ada industri otomotif lokal yang harus dilindungi.
Ekspor mobil-mobil dari China pun tercatat mulai melampaui Jerman dan Jepang sebagai pengekspor kendaraan penumpang terkemuka. Mereka juga memiliki pertumbuhan sangat pesat.
Tercatat 4,7 juta unit mobil diekspor dari Tiongkok pada 2024, jumlah ini meningkat 3 kali lipat dari 2021. Dengan catatan BYD yang telah melampaui Tesla dalam penjualan kendaraan listrik di dunia, banyak analisa memperkirakan bukan tidak mungkin Volkswagen dan Toyota akan dilewati dalam waktu dekat.
Apalagi Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika yang disasar brand brand otomotif China merupakan target menarik. Memang daya beli di daerah tidak sekuat di negara-negara barat, namun justru memiliki pertumbuhan cepat ditambah industri mobil domestiknya tergolong terbatas.
Menarik untuk disimak, ekspansi besar dari brand-brand otomotif China ke pasar dunia Tak lain didasari dari pasar dalam negeri mereka yang melambat. Tercatat sekitar 23 juta kendaraan terjual di China pada 2024 di mana dari angka itu terlihat menurunnya pertumbuhan.
Dari sini produsen mobil China dihadapkan dengan masalah kelebihan kapasitas yang sangat besar. Karena diperkirakan mereka mampu memproduksi mobil hingga 45 juta unit per tahun, dan saat ini dipatok hanya 60 persen dari jumlah tersebut.
Strategi lain dari pabrikan-pabrikan China tentu ekspansi untuk membuat pabrik-pabrik baru di negara-negara tujuan penjualan mereka. Tujuannya tentu tak lain untuk menghindari tarif impor dari negara bersangkutan dan memangkas biaya pengiriman unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 September 2025, 19:00 WIB
29 September 2025, 07:00 WIB
28 September 2025, 09:00 WIB
26 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 21:00 WIB
Terkini
30 September 2025, 11:00 WIB
Dua pembalap Gresini, yakni Alex Marquez dan Fermin Aldeguer mampu tampil gemilang di MotoGP Jepang 2025
30 September 2025, 10:00 WIB
Franco Morbidelli serta Fabio Di Giannantonio menyambangi Jakarta lebih dulu sebelum melakoni MotoGP Mandalika
30 September 2025, 09:00 WIB
Bagian dari program apresiasi konsumen, Federal Oil ajak sejumlah konsumen menonton MotoGP Jepang 2025
30 September 2025, 08:00 WIB
Sedikitnya ada enam gerbang tol Dalam Kota yang ditutup sementara untuk mendapat perbaikan setelah dirusak massa
30 September 2025, 07:00 WIB
BlackAuto Battle 2025 Surabaya berhasil menarik perhatian para penggelar modifikasi dari bebagai daerah
30 September 2025, 06:00 WIB
Lima tempat ini menyediakan fasilitas SIM keliling Jakarta, simak informasi lengkap jadwal dan lokasinya
30 September 2025, 06:00 WIB
Pada akhir bulan, kepolisian di Kota kembang mengoperasikan SIM keliling Bandung di dua lokasi berbeda
30 September 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 30 September 2025 bakal diwarnai dengan aksi demo di depan gedung DPR RI sejak pagi