Penjualan Toyota Global Januari 2025 Tumbuh Tapi Tertekan di RI
03 Maret 2025, 16:00 WIB
Tidak bisa jualan di Amerika Serikat, produsen mobil China sukses ekspor ke Amerika Latin, Afrika, Asia termasuk Timur Tengah
Oleh Arie Prasetya
KatadataOTO – Menurut The Economist, produsen-produsen mobil China terus berkembang dalam beberapa tahun belakangan. Dari awalnya tanpa catatan alias hampir nol, kini pertumbuhannya menguasai 8 persen pasar di Timur Tengah serta Afrika, 6 persen di Amerika Selatan dan 4 persen di kawasan Asia Tenggara.
Jadi meskipun terdapat gonjang ganjing tarif guna mengganggu para produsen mobil China di Amerika Serikat, mereka terus mengembangkan sayap ke belahan dunia lainnya. Terbukti banyak negara di bumi bagian selatan tidak anti produk-produk otomotif China. Atau di negara-negara target baru tersebut tidak ada industri otomotif lokal yang harus dilindungi.
Ekspor mobil-mobil dari China pun tercatat mulai melampaui Jerman dan Jepang sebagai pengekspor kendaraan penumpang terkemuka. Mereka juga memiliki pertumbuhan sangat pesat.
Tercatat 4,7 juta unit mobil diekspor dari Tiongkok pada 2024, jumlah ini meningkat 3 kali lipat dari 2021. Dengan catatan BYD yang telah melampaui Tesla dalam penjualan kendaraan listrik di dunia, banyak analisa memperkirakan bukan tidak mungkin Volkswagen dan Toyota akan dilewati dalam waktu dekat.
Apalagi Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika yang disasar brand brand otomotif China merupakan target menarik. Memang daya beli di daerah tidak sekuat di negara-negara barat, namun justru memiliki pertumbuhan cepat ditambah industri mobil domestiknya tergolong terbatas.
Menarik untuk disimak, ekspansi besar dari brand-brand otomotif China ke pasar dunia Tak lain didasari dari pasar dalam negeri mereka yang melambat. Tercatat sekitar 23 juta kendaraan terjual di China pada 2024 di mana dari angka itu terlihat menurunnya pertumbuhan.
Dari sini produsen mobil China dihadapkan dengan masalah kelebihan kapasitas yang sangat besar. Karena diperkirakan mereka mampu memproduksi mobil hingga 45 juta unit per tahun, dan saat ini dipatok hanya 60 persen dari jumlah tersebut.
Strategi lain dari pabrikan-pabrikan China tentu ekspansi untuk membuat pabrik-pabrik baru di negara-negara tujuan penjualan mereka. Tujuannya tentu tak lain untuk menghindari tarif impor dari negara bersangkutan dan memangkas biaya pengiriman unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Maret 2025, 16:00 WIB
03 Maret 2025, 15:00 WIB
03 Maret 2025, 14:00 WIB
02 Maret 2025, 13:00 WIB
02 Maret 2025, 09:00 WIB
Terkini
04 Maret 2025, 18:00 WIB
Mobil korban banjir akan ditanggung asuransi asalkan pemilik kendaraan memang sudah melakukan perluasan jaminan
04 Maret 2025, 17:00 WIB
Pihak BYD mengungkapkan kerja sama berbagai pihak terkait dapat membantu manufaktur sukses di kancah global
04 Maret 2025, 16:00 WIB
Harga Honda Stepwgn e:HEV lebih mahal dari MPV hybrid Nissan Serena e-Power, berikut rincian informasinya
04 Maret 2025, 15:00 WIB
Imbas banjir Bekasi yang terjadi hari ini di sejumlah lokasi, terjadi kemacetan parah mulai dari Tol Japek
04 Maret 2025, 14:00 WIB
TAM melakukan recall Toyota Raize dan Agya karena menemukan ada potensi malfungsi pada ECU brake booster
04 Maret 2025, 13:00 WIB
Daihatsu recall Rocky dan Ayla akibat masalah pada sistem pengereman sehingga berpotensi sebabkan kecelakaan
04 Maret 2025, 12:00 WIB
Pada awal Maret 2025, salah satu pabrikan melakukan penyesuaian harga motor matic 110 cc milik mereka
04 Maret 2025, 10:11 WIB
Masih ada berbagai tantangan ekonomi dihadapi di RI, membuat mobil bekas jadi alternatif menarik buat masyarakat