Alasan Banyak Konsumen Mobil Listrik Beli secara Tunai
30 Januari 2025, 13:00 WIB
Seiring berjalannya waktu, masa pakai mobil listrik diklaim mulai menyamai mobl bermesin bensin maupun diesel
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Sebuah studi yang dilakukan oleh Unversity of Birmingham, London baru-baru ini mengungkapkan bahwa reliabilitas mobil listrik semakin bisa diadu. Umurnya tidak kalah panjang dari mobil bermesin bensin maupun diesel.
Penelitian dilakukan bersama sejumlah ahli dari University of California San Diego dan University of Bern, Swiss. Kesimpulan didapatkan melalui analisa 300 juta data pengetesan Kementerian Transportasi periode 2005 sampai 2022.
Ditemukan bahwa umur EV (Electric Vehicle) saat ini adalah sekitar 18,4 tahun dengan jarak ditempuh bisa mencapai lebih dari 124 ribu mil atau sekitar 199,5 ribu kilometer.
Sebelumnya, mobil listrik disebut kurang dapat diandalkan. Namun seiring berjalannya waktu peluang kerusakan atau kegagalan teknologi pada EV turun rata-rata 12 persen per tahun, mulai mendekati mobil bensin (6,7 persen) dan mobil bermesin diesel (1,9 persen).
“Mobil listrik yang bertahan lama bisa mengimbangi jejak karbon (dari hasil produksi EV), berkontribusi melawan perubahan iklim dan membuatnya jadi opsi jangka panjang serta berkelanjutan,” kata Robert Elliot, profesor ekonomi University of Birmingham dikutip dari keterangan resminya, Kamis (30/1).
Tingkat ketahanan mobil listrik banyak didukung oleh penyematan teknologi terbaru oleh manufaktur. Elliot menegaskan temuan tersebut harapannya dapat menjadi referensi bagi masyarakat sebelum membeli kendaraan.
“Sedangkan pemangku kebijakan bisa menggunakan data kami untuk menentukan regulasi dan insentif pendukung adopsi kendaraan ramah lingkungan tahan lama, serta merencanakan penanganan di akhir masa pakainya,” tegas dia.
Lebih rinci dijelaskan, Tesla menempati posisi pertama mobil listrik dengan reliabilitas tertinggi. Sementara mobil bensin dan diesel dipimpin oleh Audi dan Skoda.
“Bukan lagi merupakan pilihan khusus, EV adalah alternatif yang layak dan berkelanjutan dari kendaraan konvensional, langkah signifikan menuju masa depan tanpa emisi karbon,” kata Dr Viet Nguyen-Tien, co-author dari University of Birmingham, London School of Economics and Political Science.
Sebagai informasi, di Indonesia adopsi kendaraan listrik juga semakin digencarkan dan mulai banyak digunakan oleh masyarakat. Selain modelnya yang beragam, beberapa manufaktur merakit lokal produknya supaya dapat memperoleh insentif.
Hasilnya, ada opsi mobil listrik harga terjangkau mulai Rp 179,1 jutaan ke atas. Sedangkan SUV offroad seperti Chery J6 ditawarkan Rp 400 jutaan, sudah berstatus CKD (Completely Knocked Down).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Januari 2025, 13:00 WIB
30 Januari 2025, 10:00 WIB
30 Januari 2025, 08:00 WIB
29 Januari 2025, 10:00 WIB
29 Januari 2025, 07:08 WIB
Terkini
30 Januari 2025, 18:00 WIB
TUSS bisa menjadi solusi buat meningkatkan performa mobil, namun tetap mempertahankan efisiensi bahan bakar
30 Januari 2025, 17:00 WIB
Pabrik baru HIM (Handal Indonesia Motor) segera diisi, sebab mereka tengah mempersiapkan sejumlah karyawan
30 Januari 2025, 16:00 WIB
Toyota jadi pabrikan mobil terlaris di dunia sepanjang 2024 meski mengalami penurunan penjualan di beberapa negara
30 Januari 2025, 15:02 WIB
Teknologi mobil otonom Tesla digunakan dalam proses produksi kendaraan
30 Januari 2025, 13:00 WIB
Kebanyakan konsumen memilih untuk beli mobil listrik secara tunai ketimbang kredit, begini alasannya
30 Januari 2025, 12:00 WIB
Menurut APPI ada sejumlah dokumen harus dibawa debt collector ketika menarik kendaraan akibat kredit macet
30 Januari 2025, 11:00 WIB
Renault bakal temui Nissan terkait merger dengan Honda dan meminta untuk meningkatkan nilai saham dari sebelumnya
30 Januari 2025, 10:00 WIB
Gaikindo menegaskan transisi menuju era elektrifikasi perlu tetap memperhatikan pertumbuhan mobil ICE