Perang Harga Mobil Listrik Cina Bikin Situasi di 2026 Kian Berat
31 Desember 2025, 15:00 WIB
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Recurrent, cuaca panas dapat mengurangi jarak tempuh mobil listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Cuaca menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik karena berbagai faktor, seperti dipaparkan oleh Recurrent.
Sebelumnya pada Januari 2024, tim riset EV (Electric Vehicle) ini telah meneliti pengaruh cuaca dingin ekstrem terhadap daya jelajah. Ternyata jarak tempuh sejumlah model berkurang cukup banyak.
Dalam hasil studi terbaru Recurrent, ditemukan bahwa mobil listrik bisa kehilangan dua persen sampai lima persen dari keseluruhan jarak tempuh di kondisi temperatur 32°C
Namun jika melihat informasi baterai dari sekitar 7.500 mobil listrik, EV bisa kehilangan jangkauan 20 persen sampai 30 persen apabila cuaca sangat panas.
Hasil ini didapatkan dari kendaraan yang terdaftar dan terhubung dengan sistem Recurrent untuk kebutuhan riset dan studi.
Lebih lengkap, berikut paparan hasil temuan berkurangnya daya jelajah mobil listrik pada suhu tertentu.
Tim riset Recurrent tetap menegaskan bahwa mobil listrik keluaran sekarang lebih tahan suhu panas karena dibekali teknologi untuk mendinginkan baterai.
Faktor lain mempengaruhi adalah penggunaan Air Conditioner. Pemakaian AC esktrem membutuhkan energi lebih besar sehingga dapat mengurangi jarak tempuh.
Namun ada beberapa kondisi dapat menyebabkan kerusakan terkhusus bila Anda merupakan pengguna mobil listrik di negara beriklim panas.
Misalnya membiarkan mobil listrik dalam kondisi baterai rendah. Karena pada akhirnya sistem Thermal Management butuh energi untuk mendinginkan baterai.
Pemilik juga harus hindari kebiasaan meninggalkan mobil parkir di area luar yang terkena paparan sinar matahari secara langsung.
Dalam kondisi suhu rendah, pemilik kendaraan cenderung mengatur suhu kabin jadi lebih hangat. Ini memakan lebih banyak energi ketimbang mendinginkan temperatur.
Maka disarankan bagi pengguna mobil listrik di wilayah bersuhu rendah untuk menghangatkan kabin ketika mobil masih dalam kondisi diisi daya atau sering disebut Preconditioning.
Kemudian manfaatkan fitur lain seperti Seat Warmer dan Heated Steering Wheel. Sehingga penghangat kabin bisa dimatikan agar menghemat energi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
31 Desember 2025, 15:00 WIB
31 Desember 2025, 12:00 WIB
31 Desember 2025, 10:00 WIB
30 Desember 2025, 16:00 WIB
30 Desember 2025, 13:00 WIB
Terkini
31 Desember 2025, 18:00 WIB
Mayoritasnya merupakan mobil baru asal Tiongkok, kemudian telah dibekali teknologi hybrid maupun EREV
31 Desember 2025, 17:19 WIB
Modifikasi motor matic yang bakal digandrungi pada tahun depan diperkirakan akan lebih terjangkau masyarakat
31 Desember 2025, 16:00 WIB
Massimo Rivola ingin Jorge Martin percaya dengan kemampuan diri sendiri agar kembali kompetitif di MotoGP 2026
31 Desember 2025, 15:00 WIB
Strategi membanting harga mobil listrik di Cina diprediksi masih akan berlangsung beberapa tahun mendatang
31 Desember 2025, 14:00 WIB
SUV baru BYD diyakini berkonfigurasi 7-seater, mengisi kelas di atas Atto 3 yang sudah dijual saat ini
31 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 baru debut jelang akhir 2025 namun catatkan wholesales mobil baru tertinggi yakni 17 ribu unit
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan menempatkan beberapa panggung dalam menyambut perayaan malam tahun baru 2026
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Aismoli menuturkan kalau pasar motor listrik tetap menunjukan pertumbuhan secara bertahap dan moderat