Nama Geely Melekat di Mobil Listrik Aletra L8, Alasannya
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Recurrent, cuaca panas dapat mengurangi jarak tempuh mobil listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Cuaca menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik karena berbagai faktor, seperti dipaparkan oleh Recurrent.
Sebelumnya pada Januari 2024, tim riset EV (Electric Vehicle) ini telah meneliti pengaruh cuaca dingin ekstrem terhadap daya jelajah. Ternyata jarak tempuh sejumlah model berkurang cukup banyak.
Dalam hasil studi terbaru Recurrent, ditemukan bahwa mobil listrik bisa kehilangan dua persen sampai lima persen dari keseluruhan jarak tempuh di kondisi temperatur 32°C
Namun jika melihat informasi baterai dari sekitar 7.500 mobil listrik, EV bisa kehilangan jangkauan 20 persen sampai 30 persen apabila cuaca sangat panas.
Hasil ini didapatkan dari kendaraan yang terdaftar dan terhubung dengan sistem Recurrent untuk kebutuhan riset dan studi.
Lebih lengkap, berikut paparan hasil temuan berkurangnya daya jelajah mobil listrik pada suhu tertentu.
Tim riset Recurrent tetap menegaskan bahwa mobil listrik keluaran sekarang lebih tahan suhu panas karena dibekali teknologi untuk mendinginkan baterai.
Faktor lain mempengaruhi adalah penggunaan Air Conditioner. Pemakaian AC esktrem membutuhkan energi lebih besar sehingga dapat mengurangi jarak tempuh.
Namun ada beberapa kondisi dapat menyebabkan kerusakan terkhusus bila Anda merupakan pengguna mobil listrik di negara beriklim panas.
Misalnya membiarkan mobil listrik dalam kondisi baterai rendah. Karena pada akhirnya sistem Thermal Management butuh energi untuk mendinginkan baterai.
Pemilik juga harus hindari kebiasaan meninggalkan mobil parkir di area luar yang terkena paparan sinar matahari secara langsung.
Dalam kondisi suhu rendah, pemilik kendaraan cenderung mengatur suhu kabin jadi lebih hangat. Ini memakan lebih banyak energi ketimbang mendinginkan temperatur.
Maka disarankan bagi pengguna mobil listrik di wilayah bersuhu rendah untuk menghangatkan kabin ketika mobil masih dalam kondisi diisi daya atau sering disebut Preconditioning.
Kemudian manfaatkan fitur lain seperti Seat Warmer dan Heated Steering Wheel. Sehingga penghangat kabin bisa dimatikan agar menghemat energi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
11 Oktober 2025, 09:00 WIB
10 Oktober 2025, 20:30 WIB
10 Oktober 2025, 20:00 WIB
10 Oktober 2025, 19:00 WIB
Terkini
13 Oktober 2025, 07:00 WIB
Toyota masih menjadi merek mobil terlaris di Indonesia dengan penjualan dari diler ke pelanggan sebesar 20.072 unit
13 Oktober 2025, 06:00 WIB
Salah satu alternatif untuk mengurus dokumen berkendara di Kota Kembang hari ini adalah SIM keliling Bandung
13 Oktober 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta dapat dimanfaatkan oleh pemohon mulai hari ini, simak informasi lengkapnya
13 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diterapkan di Ibu Kota untuk hindari kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi
12 Oktober 2025, 19:05 WIB
Towing hadir untuk mengangkut kendaraan mogok maupun sekadar berpindah ke tempat lain yang dibutuhkan
12 Oktober 2025, 17:00 WIB
Chery Tiggo 9 CSH disebut mendapatkan respons positif dari konsumen, SPK-nya mencapai angka 400 unit
12 Oktober 2025, 15:00 WIB
Artis Arief Muhammad kerap membagikan koleksi kendaraannya melalui Instagram, salah satunya BAIC BJ40 Plus
12 Oktober 2025, 13:00 WIB
Francesco Bagnaia mengaku terkejut bisa menjalin hubungan yang baik sebagai rekan satu tim dengan Marquez