Voltron dan Living World Alam Sutera Kolaborasi Bangun SPKLU
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Kendaraan listrik akan digantikan Cidomo di Gili Trawangan karena banyaknya kritikan dari wisatawan asing
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Cidomo di Gili Trawangan akan digantikan sepenuhnya dengan kendaraan listrik di masa depan. Pasalnya Djohan Sjamsu, Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat menilai bahwa angkutan tersebut mendapat banyak kritikan.
Perlu diketahui bahwa Cidomo merupakan akronim dari cikar, dokar dan mobil. Alat transportasi ini menyerupai kereta penumpang dengan menggunakan dua ban kemudian ditarik seekor kuda.
Karena menggunakan tenaga hewan sebagai penggeraknya maka ada beberapa wisatawan asing yang menilainya sebagai penyiksaan. Kritikan ini banyak disampaikan oleh turis asing dari barat.
Dilansir dari Antara, digantinya Cidomo dengan kendaraan listrik diyakini tidak akan merusak lingkungan. Pasalnya tidak ada polusi udara yang dikeluarkan meski Cidomo tak lagi digunakan.
Djohan Sjamsu pun menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir kehilangan pekerjaan maupun pendapatannya. Sebab pengelolaannya akan diserahkan pada pengusaha serta masyarakat lokal.
Tentu kami beri kesempatan kepada pengusaha lokal untuk mengelolanya. Diberikan prioritas, agar tidak kehilangan usaha dan pendapatannya,” tegasnya.
Ia pun menegaskan bahwa pengemudinya haruslah orang lokal. Pasalnya jalan di Gili Trawangan tidak terlalu luas sehingga dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Tentu pengemudi-nya orang lokal bukan wisatawan. Apalagi jalan Gili Trawangan juga tidak terlalu lebar dan luas, sehingga tidak bisa wisatawan sendiri yang bawa," tegasnya.
Tak hanya itu, ia berencana membatasi penggunaan sepeda listrik di destinasi pariwisata andalan di NTB. Tujuannya adalah agar pengusaha besar tidak mendominasi sehingga masyarakat lokal bisa memiliki usaha dari sektor tersebut.
"Tidak ada pelarangan tapi jumlahnya saja dibatasi,” tegasnya.
Tak hanya itu pihaknya juga meminta pemilik hotel tidak menyediakan sepeda listrik, namun diserahkan kepada masyarakat yang mengelola.
"Kita tidak ingin karena kalau begitu nanti masyarakat tidak dapat pendapatan. Kami mau semua bagi-bagi rizki," katanya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 Mei 2024, 18:00 WIB
01 Mei 2024, 15:39 WIB
01 Mei 2024, 10:00 WIB
01 Mei 2024, 07:00 WIB
30 April 2024, 18:03 WIB
Terkini
01 Mei 2024, 19:00 WIB
Rakata lakukan pengembangan produk di PEVS 2024 dengan mengganti baterainya agar jarak tempuh bertambah
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Dukung ekosistem mobil listrik, Voltron dan Living World Alam Sutera dirikan SPKLU di pusat perbelanjaan
01 Mei 2024, 17:00 WIB
Simak cara maupun syarat Test Ride motor listrik di PEVS 2024, salah satunya adalah wajib membawa SIM
01 Mei 2024, 16:00 WIB
ZPT Nimbuzz hadir di PEVS 2024 dan dijual dengan harga Rp 2 jutaan hingga menjadi sepeda motor termurah
01 Mei 2024, 16:00 WIB
Salah satu motor listrik MAB diperkenalkan sebagai prototipe dan akan berbanderol di bawah Rp 20 jutaan
01 Mei 2024, 15:39 WIB
MG Maxus 9 hadir di PEVS 2024 sebagai unit yang hanya dipamerkan saja alias belum dijual resmi di Indonesia
01 Mei 2024, 15:00 WIB
FIF dapat pinjaman sebesar 60 juta dolar untuk memperluas bisnis berkelanjutan agar kuat di masa depan
01 Mei 2024, 13:20 WIB
Sejumlah armada mulai diganti Toyota Transmover terbaru, belum jelas bagaimana nasib Mobilio di Bluebird