Indonesia Jadi Pasar Incaran Utama Pabrik Mobil Listrik Cina
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Sebelumnya bernegosiasi dengan pihak Tesla terkait investasi, ke depannya Luhut berencana gaet BYD ke RI
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Pemerintah Indonesia saat ini masih terus menggencarkan percepatan elektrifikasi dengan beragam metode. Salah satunya adalah pemberian insentif KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai).
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memaparkan diharapkan tidak hanya menarik konsumen baru namun juga investor.
“Menarik produsen KBLBB untuk membangun pabrik di Indonesia sehingga lebih banyak pilihan. Akan berlangsung secara bertahap,” ucap Luhut saat konferensi pers, Senin (20/03).
Namun di samping itu perlu disadari bahwa ekosistem juga tidak boleh ketinggalan. Ini harus maju bersama seiring dengan semakin banyaknya jumlah pengguna EV (electric vehicle) di masa depan.
Baterai menjadi salah satu faktor yang membuat harga kendaraan listrik masih tinggi. Bahkan komponen ini nilainya bisa mencakup 50 persen dari harga keseluruhan untuk mobil listrik.
Luhut optimis bahwa baterai lithium untuk kendaraan listrik nantinya bisa diproduksi di dalam negeri. Mengingat bahan baku baterai tersebut yakni nikel bisa didapatkan dari dalam negeri.
Ia juga meyakini Indonesia bisa menjadi salah satu produsen baterai lithium terbesar di dunia. Ini akan menjadi langkah yang diambil untuk mendukung ekosistem EV di masa depan.
Rangkaian rencana ini diharapkan bisa mempersiapkan Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara lain dalam konteks ekosistem kendaraan listrik.
Setelah sebelumnya bernegosiasi dengan Tesla dan belum membuahkan hasil, baru-baru ini Luhut justru memberi sinyal adanya kemajuan terkait diskusi tersebut.
Meski begitu belum dapat diungkapkan secara gamblang khususnya bicara minat Tesla membangun pabrik di Indonesia. Karena pemerintah Indonesia dikatakan masih terikat perjanjian kerahasiaan atau NDA (non-disclosure agreement).
Tidak hanya Tesla, Luhut mengklaim sudah ada pabrik mobil yang memproduksi EV di Indonesia yaitu Hyundai dan Wuling. Pabrikan asal Korea Selatan itu juga dikatakan akan membangun pabrik baru lagi.
“Satu lagi target BYD, kita harapkan bisa masuk,” ujar Luhut.
BYD sendiri merupakan produsen mobil listrik asal China. Sebelumnya ada tiga negara di kawasan Asean yang berusaha menarik BYD sebagai investor.
Sejumlah upaya yang dilakukan untuk menarik investor di antaranya adalah pembebasan pajak hingga akses ke bahan baku pembuatan komponen mobil listrik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
26 September 2025, 17:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi
02 Oktober 2025, 12:00 WIB
Bos Gresini Racing mengaku sangat terkesan dengan kemampuan Veda Ega Pratama saat beraksi di dalam lintasan