Daftar Harga Mobil Listrik Mei 2024, Neta V-II Rp 200 Jutaan
03 Mei 2024, 13:44 WIB
Sebelumnya bernegosiasi dengan pihak Tesla terkait investasi, ke depannya Luhut berencana gaet BYD ke RI
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Pemerintah Indonesia saat ini masih terus menggencarkan percepatan elektrifikasi dengan beragam metode. Salah satunya adalah pemberian insentif KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai).
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memaparkan diharapkan tidak hanya menarik konsumen baru namun juga investor.
“Menarik produsen KBLBB untuk membangun pabrik di Indonesia sehingga lebih banyak pilihan. Akan berlangsung secara bertahap,” ucap Luhut saat konferensi pers, Senin (20/03).
Namun di samping itu perlu disadari bahwa ekosistem juga tidak boleh ketinggalan. Ini harus maju bersama seiring dengan semakin banyaknya jumlah pengguna EV (electric vehicle) di masa depan.
Baterai menjadi salah satu faktor yang membuat harga kendaraan listrik masih tinggi. Bahkan komponen ini nilainya bisa mencakup 50 persen dari harga keseluruhan untuk mobil listrik.
Luhut optimis bahwa baterai lithium untuk kendaraan listrik nantinya bisa diproduksi di dalam negeri. Mengingat bahan baku baterai tersebut yakni nikel bisa didapatkan dari dalam negeri.
Ia juga meyakini Indonesia bisa menjadi salah satu produsen baterai lithium terbesar di dunia. Ini akan menjadi langkah yang diambil untuk mendukung ekosistem EV di masa depan.
Rangkaian rencana ini diharapkan bisa mempersiapkan Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara lain dalam konteks ekosistem kendaraan listrik.
Setelah sebelumnya bernegosiasi dengan Tesla dan belum membuahkan hasil, baru-baru ini Luhut justru memberi sinyal adanya kemajuan terkait diskusi tersebut.
Meski begitu belum dapat diungkapkan secara gamblang khususnya bicara minat Tesla membangun pabrik di Indonesia. Karena pemerintah Indonesia dikatakan masih terikat perjanjian kerahasiaan atau NDA (non-disclosure agreement).
Tidak hanya Tesla, Luhut mengklaim sudah ada pabrik mobil yang memproduksi EV di Indonesia yaitu Hyundai dan Wuling. Pabrikan asal Korea Selatan itu juga dikatakan akan membangun pabrik baru lagi.
“Satu lagi target BYD, kita harapkan bisa masuk,” ujar Luhut.
BYD sendiri merupakan produsen mobil listrik asal China. Sebelumnya ada tiga negara di kawasan Asean yang berusaha menarik BYD sebagai investor.
Sejumlah upaya yang dilakukan untuk menarik investor di antaranya adalah pembebasan pajak hingga akses ke bahan baku pembuatan komponen mobil listrik.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
03 Mei 2024, 13:44 WIB
30 April 2024, 19:00 WIB
30 April 2024, 14:36 WIB
30 April 2024, 11:19 WIB
29 April 2024, 21:21 WIB
Terkini
03 Mei 2024, 22:00 WIB
Gesits dan Hyundai Kefico melakukan kerja sama untuk membuat dua motor listrik baru di pasar Indonesia
03 Mei 2024, 21:00 WIB
Yamaha Freego kini punya kelir baru yaitu Black Magma dan Silver untuk menambah pilihan masyarakat Indonesia
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Berlaku selama pameran berlangsung, berikut promo Neta di PEVS 2024 termasuk saldo PLN Mobile Rp 2,5 juta
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Jokowi optimis jadi pemain utama pasar EV dunia karena memiliki potensi yang besar dibanding negara lain
03 Mei 2024, 19:32 WIB
Menurut Volta salah satu alasan motor listrik subsidi sepi peminat karena kurang edukasi serta proses rumit
03 Mei 2024, 19:00 WIB
Dukung ekosistem kendaraan listrik, Jokowi sebut pabrik baterai di Indonesia mulai produksi bulan depan
03 Mei 2024, 17:23 WIB
Hadir meramaikan pameran, berikut pilihan mobil listrik murah di PEVS 2024 dengan harga mulai Rp 100 jutaan
03 Mei 2024, 15:00 WIB
Koleksi mobil Askolani, Dirjen Bea Cukai yang mempunyai harta Rp 51 Miliar menjadi sorotan masyarakat