Nissan Pangkas Angka Produksi Mobil Jelang Merger dengan Honda
27 Januari 2025, 17:00 WIB
Beda dengan Indonesia yang konsisten dukung perkembangan mobil listrik, Donald Trump justru hentikan program EV
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Setelah dilantik kembali untuk menjadi presiden Amerika Serikat, Donald Trump pun langsung melakukan beragam langkah penting. Salah satunya adalah dengan menghentikan program Joe Biden terkait kendaraan listrik.
Target menjadikan mobil listrik menguasai 50 persen dari total pasar otomotif di 2030 dihentikan. Selain itu penyaluran dana untuk pembangunan pengisian daya listrik pun ikut dihentikan.
Padahal di pemerintahan sebelumnya, negeri Paman Sam telah menyiapkan dana sebesar USD 5 miliar untuk mendukung program tersebut. Selain itu keringanan pajak buat kendaraan listrik dipertimbangkan buat diakhiri.
Keputusannya tentu disayangkan banyak pihak karena selama ini Amerika Serikat menjadi salah satu negara dengan penjualan kendaraan elektrifikasi terbesar. Langkahnya tentu akan berdampak besar terhadap permintaan.
Keputusan ini sebenarnya sejalan dengan apa yang dia ucapkan sebelum terpilih kembali menjadi presiden. Dalam kampanyenya, ia memang kerap menyampaikan perbedaan pendapat terkait kendaraan dan berjanji untuk menghentikannya.
Dilansir Antara, ia bahkan akan melonggarkan aturan emisi gas buang. Dengan ini maka produsen mobil bisa memproduksi kendaraan yang mengeluarkan polusi.
Keputusan Trump jelas berbeda dibandingkan Indonesia karena masih terus melanjutkan kebijakan dari pemerintah sebelumnya. Dimana kendaraan listrik tetap didorong melalui sejumlah insentif agar bisa bersaing dengan teknologi pembakaran.
Langkah pemerintah Indonesia itu pun berhasil membuat beberapa pabrikan global khususnya dari China untuk berinvestasi. Tak hanya jadi pasar, mereka juga berkomitmen menjadikan Tanah Air sebagai pusat produksi di masa depan.
Salah satu perusahaan yang telah berkomitmen membangun fasilitas produksi adalah BYD. Pabrikan mobil listrik asal China itu telah memulainya dan bakal selesai pada akhir 2025.
Tak hanya itu, pemerintah juga telah memberi kebijakan untuk memberi insentif pada mobil hybrid. Hal ini diklaim bisa meningkatkan kualitas udara yang diklaim makin tidak sehat.
Sehingga diharapkan masyarakat bisa lebih mudah dalam memilih kendaraan ramah lingkungan yang sesuai kebutuhan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Januari 2025, 17:00 WIB
26 Januari 2025, 13:00 WIB
25 Januari 2025, 18:22 WIB
25 Januari 2025, 07:00 WIB
24 Januari 2025, 23:30 WIB
Terkini
27 Januari 2025, 17:00 WIB
Nissan pangkas angka produksi dan kurangi jumlah pekerja di pasar terbesar mereka yakni Amerika Serikat
27 Januari 2025, 16:00 WIB
Suwandi menilai terdapat beberapa dampak yang bisa dirasakan ketika pemerintah menaikan pajak kendaraan
27 Januari 2025, 14:59 WIB
Clean N Tidy membuka cabang di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 untuk memenuhi kebutuhan para konsumen
27 Januari 2025, 11:00 WIB
Pasar double cabin di Indonesia masih besar, Ford ungkap banyak konsumen lebih minat unit transmisi manual
27 Januari 2025, 09:00 WIB
Pihak kepolisian bakal menindak para calo atau joki jalan alternatif Puncak Bogor yang mematok harga
27 Januari 2025, 06:38 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan selama libur Isra Miraj dan Imlek untuk memudahkan warga bermobilitas
26 Januari 2025, 20:00 WIB
MPMInsurance berhasil membukukan sejumlah pencapaian positif dari Januari hingga akhir September 2024
26 Januari 2025, 17:39 WIB
Bos VR46 Racing Team berharap timnya bisa naik podium di MotoGP 2025 dengan dukungan Ducati Desmosedici GP25