Penjualan Xpeng X9 Lampaui Toyota Alphard, Selisih Ribuan Unit
17 April 2025, 12:00 WIB
Beda dengan Indonesia yang konsisten dukung perkembangan mobil listrik, Donald Trump justru hentikan program EV
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Setelah dilantik kembali untuk menjadi presiden Amerika Serikat, Donald Trump pun langsung melakukan beragam langkah penting. Salah satunya adalah dengan menghentikan program Joe Biden terkait kendaraan listrik.
Target menjadikan mobil listrik menguasai 50 persen dari total pasar otomotif di 2030 dihentikan. Selain itu penyaluran dana untuk pembangunan pengisian daya listrik pun ikut dihentikan.
Padahal di pemerintahan sebelumnya, negeri Paman Sam telah menyiapkan dana sebesar USD 5 miliar untuk mendukung program tersebut. Selain itu keringanan pajak buat kendaraan listrik dipertimbangkan buat diakhiri.
Keputusannya tentu disayangkan banyak pihak karena selama ini Amerika Serikat menjadi salah satu negara dengan penjualan kendaraan elektrifikasi terbesar. Langkahnya tentu akan berdampak besar terhadap permintaan.
Keputusan ini sebenarnya sejalan dengan apa yang dia ucapkan sebelum terpilih kembali menjadi presiden. Dalam kampanyenya, ia memang kerap menyampaikan perbedaan pendapat terkait kendaraan dan berjanji untuk menghentikannya.
Dilansir Antara, ia bahkan akan melonggarkan aturan emisi gas buang. Dengan ini maka produsen mobil bisa memproduksi kendaraan yang mengeluarkan polusi.
Keputusan Trump jelas berbeda dibandingkan Indonesia karena masih terus melanjutkan kebijakan dari pemerintah sebelumnya. Dimana kendaraan listrik tetap didorong melalui sejumlah insentif agar bisa bersaing dengan teknologi pembakaran.
Langkah pemerintah Indonesia itu pun berhasil membuat beberapa pabrikan global khususnya dari China untuk berinvestasi. Tak hanya jadi pasar, mereka juga berkomitmen menjadikan Tanah Air sebagai pusat produksi di masa depan.
Salah satu perusahaan yang telah berkomitmen membangun fasilitas produksi adalah BYD. Pabrikan mobil listrik asal China itu telah memulainya dan bakal selesai pada akhir 2025.
Tak hanya itu, pemerintah juga telah memberi kebijakan untuk memberi insentif pada mobil hybrid. Hal ini diklaim bisa meningkatkan kualitas udara yang diklaim makin tidak sehat.
Sehingga diharapkan masyarakat bisa lebih mudah dalam memilih kendaraan ramah lingkungan yang sesuai kebutuhan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 April 2025, 12:00 WIB
16 April 2025, 20:00 WIB
16 April 2025, 14:13 WIB
16 April 2025, 07:00 WIB
15 April 2025, 21:00 WIB
Terkini
17 April 2025, 13:00 WIB
Versi penyegaran dari SUV Volvo XC90 resmi diluncurkan hari ini, PHEV dengan banderol Rp 2,75 miliar
17 April 2025, 12:00 WIB
Penjualan Xpeng X9 diklaim sudah melampaui Toyota Alphard dengan selisih hingga ribuan unit sepanjang 2024
17 April 2025, 11:09 WIB
KPK belum membawa motor Ridwan Kamil ke Rupbasan, Royal Enfield tersebut masih dipinjamkan ke sang pemilik
17 April 2025, 10:00 WIB
Pemerintah berencana melonggarkan aturan TKDN, Daihatsu menegaskan bakal tunggu kelanjutan aturannya
17 April 2025, 09:00 WIB
JBA Indonesia mengaku telah memasang target sepanjang 2025, mereka bertekad menjual 55 ribu mobil bekas
17 April 2025, 08:00 WIB
Maka Motors menilai kalau motor listrik asal China belum mampu menggoda para konsumen yang ada di Indonesia
17 April 2025, 07:00 WIB
Pameran otomotif GIIAS 2025 diyakini akan kedatangan 7 brand yang benar-benar baru untuk meramaikan acara
17 April 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta diselenggarakan jelang akhir pekan dengan pengawasan yang cukup ketat di sejumlah titik