Mobil Listrik Penuh Radiasi, ASEAN NCAP Beri Tanggapan
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
Bos Bank Mandiri mengaku jika mereka mulai memakai mobil listrik sebagai kendaraan operasional sehari-hari
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Bank Mandiri turut ikut serta dalam mengurangi emisi gas buang. Salah satunya dengan mengganti kendaraan operasional mereka.
Dari semula bermesin konvensional, diubah jadi mobil listrik. Hal tersebut agar sejalan sama misi pemerintah di Tanah Air.
“Dalam kegiatan operasional kita coba mengganti kendaraan Bank Mandiri menjadi EV (Electric Vehicle),” ujar Alexandra Askandar, Wakil Direktur Bank Mandiri pada Katadata SAFE 2024, Rabu (7/8).
Lebih jauh ia menjelaskan kalau langkah tersebut dilakukan secara bertahap. Sebab Bank Mandiri memiliki ribuan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Jadi kita tidak bisa mengganti seluruhnya (Mobil Operasional Menjadi EV),” Alexandra menambahkan.
Sayang Alexandra tidak menjelaskan merek mobil listrik apa yang menjadi andalan karyawan Bank Mandiri. Termasuk jumlah kendaraan di setrum di perusahaan satu ini.
Patut diketahui, penggunaan mobil listrik dapat mengurangi emisi gas buang. Kemudian bisa menghemat energi maupun pengeluaran biaya operasional.
Lalu guna mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Seperti fasilitas pengisian daya yang kian banyak di sejumlah lokasi.
Sebagia informasi, adopsi mobil listrik oleh Bank Mandiri bukan yang pertama. Sebab beberapa waktu lalu sejumlah BUMN melakukan hal serupa.
Ambil contoh adalah PLN yang juga memakai kendaraan setrum buat memenuhi kebutuhan mobilitas. Bahkan Kementerian BUMN turut memboyong sejumlah mobil listrik.
Erick Thohir, Menteri BUMN menjadikan mobil listrik sebagai kendaraan dinas para pejabat Eselon I serta II di lingkungan tempat kerjanya.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengakselerasi transisi energi. Kemudian dinilai lebih hemat ketimbang kendaraan konvensional.
Apalagi setelah ditinjau dari pagu fasilitas Standar Biaya Masukan (SBM) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Ini sebenarnya menghebat sebanyak 60 persen,” kata Erick beberapa waktu lalu.
Erick menjelaskan kalau mobil listrik jadi kendaraan dinas Kementerian BUMN bakal lebih dimasifkan. Sebab tidak hanya diperuntukan buat pejabat Eselon I juga II saja.
Melainkan sebagai mobil operasional di seluruh perusahaan BUMN. Dengan begitu bisa sesuai dengan amanat Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2022.
Di dalamnya dijelaskan mengenai Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
13 Agustus 2025, 13:00 WIB
Terkini
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
ASEAN NCAP memberi tanggapan terkait beredarnya video yang memperlihatkan bahwa mobil listrik penuh radiasi
14 Agustus 2025, 13:00 WIB
Wuling Almaz Darion mulai terdaftar di Indonesia, mobil ini tersedia dalam dua varian yakni EV serta PHEV
14 Agustus 2025, 12:00 WIB
Mobil nasional bantu penjualan kendaraan roda empat di Malaysia, Indonesia berpeluang lakukan hal serupa
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
Jika perang harga mobil listrik dilakukan dalam waktu yang lama berpotensi bakal merugikan para konsumen
14 Agustus 2025, 10:00 WIB
BYD dan Denza menguasai 53 persen pasar mobil listrik di awal 2025 dengan penjualan mencapai 22.600 unit
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Meski diakui cukup dominan, BYD belum mau umumkan data pemesanan Atto 1 yang baru diluncurkan di GIIAS 2025
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
Suzuki eVitara direncanakan meluncur tahun depan, bakal masuk Indonesia dengan status CBU terlebih dulu
14 Agustus 2025, 07:00 WIB
Honda EM1 e: didiskon Rp 17 jutaan untuk pembelian peridoe 6 hingga 31 Agustus 2025 untuk sambut hari kemerdekaan