Nissan Jual Pabrik Pada Renault Demi Selamatkan Perusahaan
02 April 2025, 14:00 WIB
Menurut Eko ada sejumlah masalah yang membuat penjualan mobil baru di 2024 ini kurang maksimal atau bergairah
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Penjualan mobil baru di Indonesia memang kurang bergairah. Terutama pada 2024 yang menemui berbagai rintangan cukup besar.
Seperti pengetatan kredit, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, kondisi ekonomi sampai banyaknya libur atau cuti bersama di tahun ini.
Sejumlah hal tersebut memaksa Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) merevisi target penjualan mobil baru di Indonesia.
Dari semula 1,1 juta unit kendaraan roda empat diharapkan terniagakan pada 2024, namun kini hanya menjadi 850 ribu unit saja.
Kemudian menurut data Gaikindo sejak Januari sampai Oktober 2024, penjualan secara Wholesales atau dari pabrik ke diler hanya 710.406 unit saja.
Sementara untuk penjualan mobil secara Retail Sales tidak kalah lesu, bila ditotal keseluruhan berada pada level 730.637 unit.
Hal tersebut membuat sejumlah pihak bersuara terkait kondisi pasar kendaraan roda empat. Seperti dilontarkan pihak Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Pertama penyebabnya adalah tren harga mobil cenderung tinggi. Itu akibat kenaikan pajak, ketergantungan komponen impor yang rentan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah dan biaya logistik,” ujar Ekko Harjanto, Assisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian di Jakarta Selatan, Rabu (4/12).
Eko menjelaskan bahwa faktor tersebut membuat banderol kendaraan roda empat semakin tidak terjangkau. Terutama pada kelas menengah ke bawah yang menjadi sasaran utama.
“Penyebab kedua belum sampainya pendapatan per kapita, karena di 2023 hanya sekitar 4.700 sampai 5.000 USD. Jumlah itu masuk dalam kategori menengah ke bawah,” lanjut Eko.
Dengan begitu sebagian besar pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu. Seperti pangan, rumah sampai Pendidikan.
Jadi menurut dia masyarakat tidak ada niatan membeli mobil baru. Justru gaji diterima dipakai buat kebutuhan utama keluarga di rumah.
“Walaupun keinginan ada, karena pendapatan per kapitanya memang rata-rata segitu jadi tak sempat berpikir membeli kendaraan,” tegas dia.
Ia pun berharap penjualan mobil baru di Indonesia segera bangkit di tahun depan. Apalagi jika bisa keluar dari jebakan satu juta unit yang sudah berlangsung selama beberapa tahun.
“Puncak penjualan (Mobil baru paling tinggi) ada pada 2013, saat itu berhasil tembus di angka 1,2 juta unit,” Eko menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 April 2025, 14:00 WIB
25 Maret 2025, 16:05 WIB
24 Maret 2025, 21:00 WIB
22 Maret 2025, 13:00 WIB
21 Maret 2025, 22:08 WIB
Terkini
05 April 2025, 18:00 WIB
Joint venture Wuyang dengan Honda tengah menyiapkan motor listrik baru, tampil unik bergaya cafe racer
05 April 2025, 16:07 WIB
Terdapat sejumlah dampak ke industri motor listrik Indonesia setelah Donald Trump mengeluarkan kebijakan baru
05 April 2025, 11:03 WIB
Mempermudah dan menarik minat konsumen servis di bengkel resmi, Piaggio siapkan program buat pengguna Vespa
05 April 2025, 08:00 WIB
Kepolisian minta pemudik hindari jalur alternatif dari Garut ke Bandung karena dinilai cukup berbahaya
05 April 2025, 08:00 WIB
Astra Honda Motor masih menantikan kapan realisasi subsidi motor listrik dari Presiden Prabowo di 2025
05 April 2025, 06:00 WIB
Kepolisian resmi gelar sistem one way lokal dari tol Kalikangkung sampai Cikampek untuk antisipasi arus balik
04 April 2025, 21:43 WIB
Jorge Martin disarankan untuk tidak cepat-cepat turun balapan pasca cedera patah tulang yang dialaminya
04 April 2025, 21:17 WIB
Alex Marquez yang tampil konsisten sejak awal MotoGP 2025, menghasilkan prestasi yang cukup membanggakan