Pemesanan BYD Atto 1 Diprediksi Masih Tinggi di Penghujung Tahun
26 November 2025, 11:00 WIB
Menurut Eko ada sejumlah masalah yang membuat penjualan mobil baru di 2024 ini kurang maksimal atau bergairah
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Penjualan mobil baru di Indonesia memang kurang bergairah. Terutama pada 2024 yang menemui berbagai rintangan cukup besar.
Seperti pengetatan kredit, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, kondisi ekonomi sampai banyaknya libur atau cuti bersama di tahun ini.
Sejumlah hal tersebut memaksa Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) merevisi target penjualan mobil baru di Indonesia.
Dari semula 1,1 juta unit kendaraan roda empat diharapkan terniagakan pada 2024, namun kini hanya menjadi 850 ribu unit saja.
Kemudian menurut data Gaikindo sejak Januari sampai Oktober 2024, penjualan secara Wholesales atau dari pabrik ke diler hanya 710.406 unit saja.
Sementara untuk penjualan mobil secara Retail Sales tidak kalah lesu, bila ditotal keseluruhan berada pada level 730.637 unit.
Hal tersebut membuat sejumlah pihak bersuara terkait kondisi pasar kendaraan roda empat. Seperti dilontarkan pihak Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Pertama penyebabnya adalah tren harga mobil cenderung tinggi. Itu akibat kenaikan pajak, ketergantungan komponen impor yang rentan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah dan biaya logistik,” ujar Ekko Harjanto, Assisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian di Jakarta Selatan, Rabu (4/12).
Eko menjelaskan bahwa faktor tersebut membuat banderol kendaraan roda empat semakin tidak terjangkau. Terutama pada kelas menengah ke bawah yang menjadi sasaran utama.
“Penyebab kedua belum sampainya pendapatan per kapita, karena di 2023 hanya sekitar 4.700 sampai 5.000 USD. Jumlah itu masuk dalam kategori menengah ke bawah,” lanjut Eko.
Dengan begitu sebagian besar pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu. Seperti pangan, rumah sampai Pendidikan.
Jadi menurut dia masyarakat tidak ada niatan membeli mobil baru. Justru gaji diterima dipakai buat kebutuhan utama keluarga di rumah.
“Walaupun keinginan ada, karena pendapatan per kapitanya memang rata-rata segitu jadi tak sempat berpikir membeli kendaraan,” tegas dia.
Ia pun berharap penjualan mobil baru di Indonesia segera bangkit di tahun depan. Apalagi jika bisa keluar dari jebakan satu juta unit yang sudah berlangsung selama beberapa tahun.
“Puncak penjualan (Mobil baru paling tinggi) ada pada 2013, saat itu berhasil tembus di angka 1,2 juta unit,” Eko menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 November 2025, 11:00 WIB
26 November 2025, 08:00 WIB
25 November 2025, 19:00 WIB
25 November 2025, 10:00 WIB
25 November 2025, 09:00 WIB
Terkini
26 November 2025, 16:00 WIB
Puluhan ribu pengguna mobil maupun motor di Jakarta terjaring Operasi Zebra 2025 selama satu pekan ini
26 November 2025, 15:00 WIB
Bridgestone Indonesia menghadirkan edukasi untuk mengenal lebih jauh struktur ban mobil berteknologi terkini
26 November 2025, 14:38 WIB
Changan menyiapkan iPhone 17 sampai Instax Mini 12 untuk pembelian Lumin dan Deepal S07 selama GJAW 2025
26 November 2025, 13:00 WIB
Naik 20 persen dari tahun lalu, Mitsubishi targetkan bisa raih 2.000 SPK berkat kehadiran Destinator
26 November 2025, 12:00 WIB
Merek Cina mulai menghadirkan produk-produk di segmen luxury, Lamborghini akui persaingannya semakin sengit
26 November 2025, 11:00 WIB
BYD Atto 1 jadi primadona baru masyarakat Indonesia, mobil listrik ini sudah terpesan ribuan unit di Tanah Air
26 November 2025, 10:00 WIB
Motor listrik VinFast dijadwalkan masuk pasar Indonesia mulai 2026, namun modelnya masih dirahasiakan
26 November 2025, 09:00 WIB
Suzuki hadirkan sejumlah pilihan model mobil yang fungsional bagi keluarga Indonesia dan bisa diandalkan