Melihat Pabrik Aki Massiv, Sudah Ekspor ke Belasan Negara

Menggunakan beragam teknologi modern, rekan-rekan media diajak melihat proses produksi pabrik aki Massiv di Jakarta

Melihat Pabrik Aki Massiv, Sudah Ekspor ke Belasan Negara

“Kami melakukan proses produksi aki dengan mengadopsi standar internasional, Proses fully automatic (robotic) dalam proses pembuatan plat di production line. Sementara untuk Massiv Amal dan XP pembuatan plat menggunakan proses semi automatic," tutur Heru Darmawan, Quality Assurance Department Head PT Trimitra Baterai Prakarsa.  

Teknologi pembuatan plate dengan menggunakan Expanded memiliki beberapa keunggulan, seperti memiliki struktur timah pada plat yang lebih kuat karena proses dilakukan dengan Cold Process (Expanded). 

Hal ini juga menghilangkan potensi terjadinya kerusakan pada struktur plate, serta memberi tambahan special alloy pada plate expanded sehingga ketahanan terhadap korosi dan proses pembuatan lebih stabil karena Fully Automatic. 

Saat ini bagian pole atau terminal telah mengalami improvement karena menggunakan forged terminal. Membuat bagian tersebut menjadi lebih halus. 

Photo : Pribadi

Teknologi yang diterapkan juga membuat struktur aki lebih padat dan rapat. Terdapat juga desain ulir dengan lock system sehingga teknologi forged terminal mampu meningkatkan ketahanan terhadap arus berlebih saat pemakaian serta mencegah terjadinya oksidasi. 

Selain itu, TBP mengembangkan pabrikan secara otomatis dalam memproduksi Massiv Thunder (MF). Mesin-mesin robotik juga sudah dilibatkan dalam produksi. 

Proses selanjutnya ialah pembuatan sambungan antar cell (konektor) menggunakan mesin otomatis (automatic small part casting). Langkah ini diyakini akan membuat proses lebih stabil sehingga konektor menjadi lebih kuat dan tahan lama.

Sekadar informasi, pabrik aki tersebut sudah berdiri sejak Februari 1991 dan dioperasikan oleh PT Gemala Baterai Kemudian di awal kemunculannya. Hadirnya PT Trimitra Baterai Prakarsa dan Yuasa Baterai baru terwujud pada tahun 1997.

Sementara untuk produksi Massiv Amal kendaran roda 2, pabrikasi berada di kawasan Tangerang.


Terkini

otosport
Kata Alex Rins dan Fabio Quartararo Soal Mesin V4 Yamaha

Performa Mesin V4 Diprotes Quartararo, Ini Tanggapan Bos Yamaha

Menurut bos Yamaha, keluhan Quartararo mengenai performa dari mesin V4 wajar karena masih pengembangan

mobil
Daihatsu Rocky Hybrid

Terpesan 500 Unit, Daihatsu Rocky Hybrid Siap Dikirim November

Sejak GIIAS 2025 pemesanan Daihatsu Rocky Hybrid telah mencapai 500 unit dan siap dikirim mulai November

mobil
Hasil Tes Tabrak BYD Atto 1, Bintang Lima dari Euro NCAP

Hasil Tes Tabrak BYD Atto 1, Bintang Lima dari Euro NCAP

BYD Atto 1 memperoleh nilai tes tabrak sempurna yaitu bintang lima dari Euro NCAP, berikut penjelasannya

mobil
BYD Seal Versi Murah Masuk Asia Tenggara, Debut di Malaysia

BYD Seal Versi Murah Masuk Asia Tenggara, Debut di Malaysia

BYD Seal 6 digadang sebagai versi murah dari Seal, bakal hadir di Malaysia menjelang akhir September 2025

mobil
Chery Tetap Bertekad Bikin Pabrik Mandiri di Indonesia

Chery Tetap Bertekad Bikin Pabrik Mandiri di Indonesia

Meski masih memanfaatkan fasilitas milik Handal, Chery berambisi untuk mendirikan pabrik mandiri di Indonesia

otosport
Bagnaia Dapat Bala Bantuan untuk Jalani MotoGP Jepang 2025

Bagnaia Dapat Bala Bantuan untuk Jalani MotoGP Jepang 2025

Modal buat menghadapi MotoGP Jepang 2025, Bagnaia analisa motor bersama mantan pembalap Ducati, Casey Stoner

motor
Harga Motor Matic Murah Mei 2025, Beat sampai Vespa LX Stabil

Harga Motor Matic Murah September 2025, Honda Beat Tidak Naik

Berikut harga motor matic murah di September 2025 untuk menjadi patokan saat membeli kendaraan di IMOS 2025

mobil
Harga Mobil Listrik CBU Bisa Meroket 40 Persen Tanpa Insentif

Harga Mobil Listrik CBU Bisa Meroket 40 Persen Tanpa Insentif

Harga mobil listrik CBU bisa bersaing berkat insentif, berpotensi naik apabila tak memenuhi TKDN 40 persen