Aki Massiv Thunder Meluncur, Lebih Tahan Lama

Aki Massiv Thunder resmi diluncurkan dengan beragam keunggulan, salah satunya adalah lebih tahan lama dibandingkan aki lain

Aki Massiv Thunder Meluncur, Lebih Tahan Lama

TRENOTO – PT Wacana Prima Sentosa meluncurkan produk terbaru mereka, aki Massive Thunder dengan beragam pengembangan baru. Produk yang termasuk dalam aki maintenance free (MF) atau biasa disebut aki kering ini hadir dengan beragam tipe untuk seluruh model kendaraan di Indonesia.

Perkembangan aki MF di Indonesia terbilang cukup berkembang di Tanah Air. Tidak perlunya perawatan khusus seperti menambahkan cairan guna mempertahankan perfoma aki memberi nilai tambah di mata masyakat.

Keengganan masyarakat merawat aki pun membuat PT Wacana Prima Sentosa menghadirkan aki Massiv Thunder. Mereka mengklaim bahwa produk tersebut telah mendapatkan beberapa pengembangan sehingga membuat daya tahannya lebih baik.

Photo : Trenoto

“Kami melakukan pengembangan guna memastikan aki Massive Thunder memiliki High Cranking Ampere sehingga menyalakan mesin akan lebih responsif. Selain itu usia pakai aki juga dibuat lebih lama,” ungkap Eron Edwin Lumban Radja, Marketing Manager PT Wacana Prima Sentosa.

Kemampuan aki menyalurkan arus listrik khususnya saat menyalakan mobil menjadi perhatian utama. Aki Massiv Thunder kini telah mengggunakan desain Center Lug pada platnya sehingga distribusi arus listrik di dalam aki akan optimal dan membuat daya starter lebih tinggi ketimbang Side Lug.

Agar usia pakai meningkat, PT Wacana Prima Sentosa juga telah menambahkan unsur timah putih sehingga plat lebih tahan terhadap korosi. Selain itu, mereka juga menerapkan teknologi baru dalam proses pembuatan pelat.

Teknologi tersebut diaplikasikan saat proses pedinginan (cold process), sehingga struktur kristal timah lebih solid.

Pengembangan lain adalah pada penguatan sambungan antar sel. Proses pembuatan sambungan antar konektor telah menggunakan mesin khusus. Langkah tersebut membuat konektor ebih kuat dan tahan lama.

Peningkatan usia pakai pun diklaim mencapai 10 persen dibandingkan aki MF lain.

“Kalau harga aki berbeda-beda setiap tipenya. Namun untuk range harganya sekitar Rp600 ribu hingga Rp1 jutaan. Harga tersebut tentunya masih sangat kompetitif bila dibandingkan dengan aki MF lainnya,” tambahnya.

Selain bisa didapatkan di jaringan penjualan aki Massiv di seluruh Indonesia, pelanggan juga dapat membelinya dengan memanfaatkan e-commerce dan melakukan pembelian secara online.


Terkini

mobil
BYD

BYD Kembangkan Pengisian Daya EV, Lebih Cepat dari Supercharger Tesla

BYD jawab kebutuhan pelanggan yang membutuhkan pengisian daya super cepat saat melakukan perjalanan jarak jauh

motor
motor baru

Pemilik Mobil Disebut Beralih ke Motor Karena Daya Beli Melemah

Menurut Yamaha membeli motor baru menjadi opsi lebih ramah di kantong saat kondisi ekonomi sedang sulit

mobil
Perang Harga

Perang Harga Mobil Listrik Cina Diyakini Akan Berlanjut di 2026

perang harga sekilas menguntungkan konsumen semata, padahal menyimpan bahaya di masa depan yang merugikan

otopedia
Bahu jalan

Jangan Mendahului Lewat Bahu Jalan Tol, Dendanya Besar

Pemerintah telah membatasi fungsi bahu jalan tol dan masyarakat diharapkan mematuhinya untuk kelancaran lalu lintas

news
SIM keliling Bandung

Jadwal 2 Lokasi SIM Keliling Bandung Setelah Libur Natal 2025

Ada beberapa syarat maupun biaya yang diperhatikan sebelum mendatangi lokasi SIM keliling Bandung hari ini

news
SIM Keliling Jakarta Beroperasi Hari Ini, Cek Lokasinya

Lokasi SIM Keliling Jakarta Jelang Tahun Baru, 26 Desember 2025

Sebelum libur tahun baru, layanan SIM keliling Jakarta masih tersedia di sejumlah lokasi sekitar Ibu Kota

motor
all new Honda Vario Street 125

UMP DKI Jakarta 2026 Bisa Buat Cicil All New Honda Vario Street

Cicilan paling murah all new Honda Vario Street 125 di Jakarta pada Desember 2025 adalah Rp 429 ribuan

news
Jalur Puncak II

Pembangunan Jalur Puncak II Dilanjutkan Tahun Depan

Pembangunan jalur Puncak II akan dilanjutkan tahun depan dengan estimasi biaya mencapai Rp 4,7 triliun