Huru-Hara Hyundai Disebut Palsukan Angka Penjualan Mobil Listrik

Hyundai dituduh palsukan angka penjualan mobil listrik guna membuat pertumbuhan EV terlihat signifikan

Huru-Hara Hyundai Disebut Palsukan Angka Penjualan Mobil Listrik

Napleton menuduh Hyundai memalsukan angka penjualan retail dengan melaporkan kendaraan yang tadi batal terjual sebagai F-Code.

Lalu mobil-mobil F-Code itu ditambahkan ke laporan penjualan setiap bulan meski belum terjual ke konsumen. Ketika akhirnya dilepas ke konsumen, diler baru mengosongkan laporan pengiriman retail buat kendaraan F-Code dan menerima imbalan.

Diler-diler partisipan dalam skema itu disebut sebagai Punching Dealers. Mereka memperoleh lebih banyak keuntungan dari outlet lain di luar skema.

"Ini membuat diler-diler lain hanya punya model yang sulit terjual, membuat mereka berkompetisi di permainan tidak adil. Diler seperti Napleton punya ketersediaan lebih tinggi, target PEP dan harga lebih tinggi sementara persediaan rendah," tulis gugatan itu.

Cerita soal Gugatan dari Sudut Pandang Hyundai

Sebelumnya, Ira Gabriel, juru bicara Hyundai telah lebih dulu memberikan keterangan pada Law360 terkait gugatan tersebut. Menurut dia, Edward F. Napleton, eksekutif diler telah menghubungi pihaknya buat diskusi.

Ia meminta Napleton buat membatalkan secara sementara gugatan itu sambil menunggu Hyundai menyelesaikan penyelidikan internal.

Usut punya usut, Hyundai ternyata terlibat dalam litigasi untuk menghentikan operasional dua toko West Palm Beach di Napleton karena sang eksekutif dirumorkan terlibat dalam kekerasan seksual terhadap karyawan lain.

Hyundai Ioniq 6
Photo : Istimewa

Dalam diskusi dengan Napleton, Gabriel mengungkapkan pihaknya tidak setuju terhadap permintaan untuk menarik diri dari litigasi yang tengah diikuti. Barulah Napleton kemudian segera melaporkan tuduhan pemalsuan penjualan EV ke pengadilan.

"Kami dengan semangat akan terus membela diri dari segala tuduhan dari Napleton dalam kasus ini dan melanjutkan litigasi untuk memperoleh kesimpulan," tegas Gabriel.


Terkini

mobil
Pemesanan kendaraan

BYD Jadi Merek Terlaris di Bangkok International Motor Show 2025

BYD jadi merek terlaris di Bangkok International Motor Show 2025 mengalahkan pabrikan Jepang yang biasa menguasai

otosport
Link Live Streaming MotoGP Qatar 2025: Bagnaia Siap Jegal Marquez

Link Live Streaming MotoGP Qatar 2025: Bagnaia Siap Jegal Marquez

Francesco Bagnaia cukup dijagokan untuk menjadi pemenangan pada balapan MotoGP Qatar 2025 di sirkuit Lusail

mobil
Imbas Tarif Impor AS, Stellantis Berencana Melepas Maserati

Imbas Tarif Impor AS, Stellantis Berencana Melepas Maserati

Perusahaan otomotif Stellantis berniat menjual Maserati dengan kondisi sulit di tengah penerapan tarif impor

motor
Maka Motors Dukung Wacana TKDN Dilonggarkan, Tapi Ada Syaratnya

Maka Motors Dukung Wacana TKDN Dilonggarkan, Tapi Ada Syaratnya

Maka Motors mendukung rencana Presiden Prabowo untuk melonggarkan aturan TKDN dan diganti dengan insentif

mobil
Harga SUV Murah April 2025, Daihatsu Rocky Termurah

Harga SUV Murah April 2025, Daihatsu Rocky Mulai Rp 212 Jutaan

Banderol ditawarkan mulai dari Rp 200 jutaan, berikut rangkuman daftar harga SUV murah per April 2025

mobil
Konsumsi BBM saat Lebaran 2025

Banyak Pemudik Pakai EV, Konsumsi BBM di Libur Lebaran 2025 Turun

Konsumsi BBM di Libur Lebaran 2025 diklaim mengalami penurunan dibanding tahun lalu karena banyak pemudik pakai EV

mobil

Mengenal Lebih Jauh Sistem Suspensi DiSus-Z BYD Yangwang U7

BYD Yangwang U7 telah disematkan teknologi suspensi DiSus-Z

mobil
Merek China Mulai Rambah Mobil Hybrid, Brand Jepang Harus Bersiap

Merek China Mulai Rambah Mobil Hybrid, Brand Jepang Harus Bersiap

Mobil hybrid buatan China mulai merambah pasar otomotif Indonesia, merek-merek Jepang perlu siapkan strategi