Mobil Listrik Toyota bZ5 Pakai Baterai BYD, Dijual Rp 200 Jutaan
07 Juni 2025, 15:00 WIB
Sebuah studi dari J.D. Power ungkap keluhan konsumen bahwa kualitas mobil listrik China menurun sejak 2023
Oleh Serafina Ophelia
EREV merupakan salah satu jenis kendaraan yang terbilang cukup populer di Tiongkok. Cara kerjanya mirip mobil hybrid, dibekali generator untuk mengisi daya baterai.
Hal itu membuatnya diklaim unggul ketimbang PHEV karena tidak butuh charging kemudian konsumsi bahan bakar serta emisi gas buang jauh lebih baik.
Mesin bensin disematkan pada mobil EREV berfungsi sebagai Booster. Komponen elektrik lain membantu kendaraan bekerja ketika membawa beban berat.
Mudahnya ini merupakan kebalikan dari Mild Hybrid di mana teknologi tersebut justru menjadi Booster buat mesin bensin. Sedangkan pada HEV biasa, sistem hybrid bekerja menggantikan mesin ketika kendaraan melaju dalam kecepatan tertentu.
Di 2024, kualitas EREV memimpin karena beragam faktor termasuk performa mesin yang baik serta fitur pintar di dalamnya.
Kendala terkait Driving Assistance ini mencakup kamera mundur atau kamera parkir memiliki resolusi rendah, lensa mudah kotor dan peringatan radar atau sensor terlalu keras.
Sedangkan bicara Infotainment masalah ada di Voice Recognition tidak akurat, layar sentuh tidak responsif serta navigasi tidak akurat.
Aroma kabin tidak baik dan kabin kurang kedap merupakan dua kendala yang paling sering ditemukan, bahkan selalu ada selama enam tahun berturut-turut.
Namun apabila dibandingkan tahun lalu angkanya justru berkurang masing-masing 2,2 PP100 dan 1,8 PP100.
Generasi muda kelahiran setelah 1995 banyak merasa senang dengan desain kendaraan. Namun kepuasan terhadap kualitas mobil justru berkurang, poin utamanya yakni kendali setir, grip ban mobil sampai pengaturan suspensi.
Saat ini kehadiran mobil listrik China semakin marak di Indonesia. Bermula dari Wuling Air ev sampai kemudian BYD yang bawa tiga model tahun ini, konsumen disuguhkan beragam pilihan dengan harga mulai Rp 200 jutaan.
Bukan rahasia bahwa masih ada konsumen meragukan kualitas mobil buatan China karena pengalaman di masa lampau. Namun sejauh ini para produsen mampu membuktikan ketahanannya.
Banyak manufaktur menjanjikan jaminan seperti garansi komponen baterai berlaku seumur hidup guna menambah ketenangan konsumen.
Kemudian komitmen mendirikan diler berstatus 3S (Sales, Services, Sparepart) sehingga kendala mobil listrik China bisa ditangani dengan mudah.
Sebagai informasi, responden studi ini adalah 9.791 pemilik BEV, PHEV atau EREV yang membeli periode Juli 2023-Januari 2024. Sampelnya 105 model dari 48 merek, sementara studi dilakukan mulai Desember 2023 sampai Maret 2024 di 81 kota di China.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
07 Juni 2025, 15:00 WIB
07 Juni 2025, 09:00 WIB
07 Juni 2025, 07:00 WIB
06 Juni 2025, 14:56 WIB
06 Juni 2025, 12:00 WIB
Terkini
07 Juni 2025, 21:06 WIB
Marc Marquez berhasil memenangi sprint race MotoGP Aragon 2025 usai mengalahkan sang adik, yakni Alex Marquez
07 Juni 2025, 19:00 WIB
Video yang memperlihatkan BMW M4 adu cepat dengan Whoosh di tol MBZ langsung mendapat perhatian kepolisian
07 Juni 2025, 15:00 WIB
Bakal resmi diluncurkan pada 10 Juni mendatang, mobil listrik Toyota bZ5 pakai baterai dan motor elektrik BYD
07 Juni 2025, 11:00 WIB
Honda Brio Satya bekas lansiran 2024 kini harganya sudah semakin terjangkau dibandingkan unit barunya
07 Juni 2025, 09:00 WIB
Model teranyar dari VinFast memiliki dimensi mungil, sekilas mengingatkan pada Seres E1 dan Wuling Air ev
07 Juni 2025, 07:00 WIB
Perang harga yang terjadi antara para pabrikan mobil Cina diprediksi akan semakin ketat di masa mendatang
06 Juni 2025, 16:00 WIB
Duel panas antara Francesco Bagnaia serta Marc Marquez akan tersaji dalam ajang balap MotoGP Aragon 2025
06 Juni 2025, 14:56 WIB
Tiga mobil hybrid baru yang disinyalir meluncur di Indonesia bulan ini dari pabrikan Jepang dan Korea Selatan