Jadwal MotoGP Australia 2024: Marquez Hantui Bagnaia dan Martin
14 Oktober 2024, 15:00 WIB
Priandhi menuturkan kalau MGPA menggunakan APAR sesuai standar FIM saat memadamkan motor Marc Marquez
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – MotoGP Mandalika 2024 memang sudah selesai digelar. Namun ada beberapa persoalan yang masih dibahas para penggemar balap.
Salah satunya adalah masalah APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang digunakan saat motor Marc Marquez terbakar di Sirkuit Mandalika, Minggu (29/9).
Menurut pembalap Spanyol tersebut alat dipakai tidak sesuai standar. Sehingga menimbulkan kerusakan parah pada Desmosedici GP23 milik Ducati.
Mendengar hal itu MGPA (Mandalika Grand Prix Association) buka suara. Mereka menuturkan kalau pendapat The Baby Alien salah.
"Penggunaan APAR di MotoGP Indonesia di Sirkuit International Pertamina Mandalika sudah sesuai dengan peraturan balap yang berlaku,” ungkap Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA kepada KatadataOTO, Senin (30/9).
Priandhi menuturkan kalau pihaknya tidak mungkin menggunakan APAR asal-asalan. Sebab mereka telah memenuhi aturan FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme).
Hal itu penting dilakukan agar bisa menggelar MotoGP mandalika 2024. Kemudian mereka juga sudah mendapatkan homologasi Grade A sebelum Marc Marquez dan kawan-kawan berlaga.
Ia menjelaskan buat mendapatkan homologasi, terlebih dulu dilakukan Track Inspection oleh sejumlah pihak. Sebut saja Dorna sebagai pihak promotor.
Kemudian ada Loris Capirossi (Race Direction), Tome Alfonso (FIM Safety Officer), Mike Webb (Race Director) serta perwakilan IMI dan manajemen MGPA.
“Homologasi Grade A dikeluarkan atas persetujuan MotoGP Steward Panel yakni Freddie Spencer bersama Andres Somolinos yang mengatur semua hal berkaitan dengan kondisi sirkuit serta perangkat juga fasilitas pendukungnya" tegas Priandhi.
Hal senada turut dilontarkan oleh Eddy Saputra, Deputy Olahraga Sepeda Motor IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan FIM CCR (Closed Circuit Racing).
“Dalam kasus terbakarnya motor Marquez, Pimpinan Lomba serta Safety Officer sudah menghubungi Gresini untuk menanyakan keluhan sekaligus memberikan penjelasan tentang prosedur ini,” tutur Eddy.
Eddy mengungkapkan kalau tim satelit Ducati tersebut sangat mengerti mengenai prosedur yang dikeluarkan oleh FIM.
“Marc Marquez sebagai pembalap Gresini mungkin cukup memperhatikan mengenai faktor finansial tim yang dinaungi. Mengingat besarnya biaya akan dikeluarkan untuk memperbaiki motornya,” tegas Eddy.
Sebagai informasi, pemilik nomor 93 itu mengalami masalah pada lap 12 MotoGP Mandalika 2024. Motornya terlihat mengeluarkan api serta asap putih.
Lalu ia menepi keluar lintasan untuk meminta marshal memadamkan api. Namun menurut Marc Marquez APAR digunakan tidak sesuai standar.
Alhasil banyak komponen motor balap Ducati mengalami kerusakan parah. Jadi harus mengeluarkan biaya cukup besar buat perbaikan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Oktober 2024, 15:00 WIB
14 Oktober 2024, 08:00 WIB
10 Oktober 2024, 22:00 WIB
10 Oktober 2024, 21:30 WIB
10 Oktober 2024, 10:00 WIB
Terkini
14 Oktober 2024, 22:30 WIB
Chery Sales Indonesia bakal meluncurkan serta mulai mengirim iCAR 03 ke konsumen di Tanah Air di akhir tahun
14 Oktober 2024, 22:00 WIB
Minimalisir kepadatan lalu lintas, ASDP imbau pemudik membeli tiket feri jauh-jauh hari sebelum libur Nataru
14 Oktober 2024, 21:24 WIB
Chery menyiapkan subsidi Rp 50 juta untuk satu orang konsumen yang ingin membeli mobil listrik Omoda E5
14 Oktober 2024, 19:30 WIB
Dilengkapi dengan fitur andalan, Mitsubishi All New Triton mampu mendukung kelancaran bisnis maupun petualangan
14 Oktober 2024, 19:00 WIB
Pamerkan mobil reli dan performa tinggi terbaru, Toyota dan Hyundai ramaikan ajang balap di Korea Selatan
14 Oktober 2024, 19:00 WIB
Polda Metro Jaya pastikan operasi Zebra 2024 diawasi dengan lebih ketat dibandingkan kegiatan tahun lalu
14 Oktober 2024, 18:00 WIB
Mengikuti arahan dari pemerintah, pabrik BYD di Indonesia dikonfirmasi baru mulai dibangun akhir 2025
14 Oktober 2024, 17:00 WIB
Sama seperti banyak manufaktur lain, Mercedes-Benz minat bawa mobil hybrid jika ada kebijakan pendukung