Harga BBM Shell, BP AKR dan Vivo Agustus 2025, Banyak yang Turun
01 Agustus 2025, 18:00 WIB
Menjelang lomba peserta Shell Eco Marathon cerita ketatnya persaingan dengan mahasiswa internasional
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Shell Eco Marathon diikuti mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Kali ini ada banyak tim internasional dari wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah yang ikut bersaing.
Ada tantangan tersendiri bagi tim Tanah Air menghadapi ketatnya persaingan. Menurut salah seorang anggota tim, Rayhan Narendra dari Tim Nakoela Universitas Indonesia saingan terberatnya ialah China dan Thailand.
Kendala yang dihadapi ialah keterbatasan teknologi. Rayhan menjelaskan dalam hal ini negara tetangga bisa dibilang lebih maju.
“Keunggulan (tim internasional) pasti dari teknologi. Dari segi fabrikasi dan manufaktur itu beda dan kita ingin menyerupai tim mereka, karena ada beberapa faktor human error akibat kendala teknologi tapi itu bukan jadi halangan,” ungkapnya di Sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu.
Namun ia berkesempatan untuk diskusi dan bertukar ilmu dengan partisipan internasional lainnya. Selain persaingan tantangan lain yang dihadapi adalah kendala teknis terutama saat memindahkan mobil untuk inspeksi teknis.
“Mobilnya ketika dikirim dari Universitas Indonesia itu sepuluh hari sampai ke Lombok. Sampai di sini ketika dibongkar ternyata ada beberapa bagian harus maintenance ulang, untungnya kita sudah prepare dari jauh-jauh hari,” ujarnya.
Kemudian jumlah peserta tahun ini lebih banyak dibandingkan 2022 sehingga dalam kerja mempersiapkan kendaraan harus lebih cepat.
Untuk diketahui sebelum pelaksanaan lomba di Jumat 7 Juli 2023, semua kendaraan hadir harus melalui 12 tahapan inspeksi teknis. Jika gagal menyelesaikan sampai pos terakhir harus didiskualifikasi dan tidak dapat mengikuti race.
“Manajemen waktu harus lebih pintar lagi. Kalau kita kerja terlalu lama antrenya pasti juga lama, makanya begitu registrasi kita langsung siapkan mobil dan masuk ke technical inspection jadi hari pertama itu kita sudah melewati sembilan dari 12 pos,” jelas Rayhan.
Saat ini tim Nakoela sudah menyelesaikan seluruh tahap inspeksi sehingga memenuhi kualifikasi mengikuti perlombaan yang berlangsung Jumat 7 Juli 2023 siang.
Rayhan optimis dapat kembali mengulang prestasi yang didapat pada gelaran Shell Eco Marathon taun lalu. Kendaraan rakitan timnya ini sudah masuk ke generasi ke-delapan dan telah dikembangkan agar lebih mumpuni.
“Target kami tahun ini (efisiensi BBM) di 1.200 km/liter,” ucapnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 Agustus 2025, 18:00 WIB
01 Juli 2025, 12:00 WIB
17 Juni 2025, 20:13 WIB
01 Juni 2025, 19:00 WIB
27 Mei 2025, 08:00 WIB
Terkini
19 Agustus 2025, 20:00 WIB
Indomobil Group bawa merek mobil asal Tiongkok, JAC Motors yang fokus pada kendaraan niaga bertenaga listrik
19 Agustus 2025, 19:00 WIB
BYD Atto 1 adalah EV pertama yang menjadi penantang serius duo raja LCGC, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla.
19 Agustus 2025, 18:00 WIB
Gaikindo mengklaim jumlah mobil yang terjual selama GIIAS 2025 kemarin mencapai lebih dari 38 ribu unit
19 Agustus 2025, 17:10 WIB
Yamaha Aerox generasi satu dari 902 Garage mengalami sejumlah modifikasi pada bagian pengereman serta kaki-kaki
19 Agustus 2025, 16:00 WIB
Polisi tegaskan pengemudi Lamborghini yang alami insiden di tol Serpong akan diperiksa dan terancam kena sanksi
19 Agustus 2025, 15:00 WIB
Honda Beat One Piece edisi Nami dan Usopp resmi diperkenalkan bersamaan dengan beragam modifikasi menarik
19 Agustus 2025, 14:00 WIB
Francesco Bagnaia gagal finish Sprint Race dan hanya bisa selesai di urutan kedelapan di MotoGP Austria 2025
19 Agustus 2025, 13:00 WIB
Suzuki Fronx jadi salah satu kontributor terbesar penjualan retail PT Suzuki Indomobil Sales di Juli 2025