Shell Indonesia Gelar Pelatihan Mekanik, Diikuti 1.800 Peserta
08 Oktober 2025, 14:00 WIB
Menjelang lomba peserta Shell Eco Marathon cerita ketatnya persaingan dengan mahasiswa internasional
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Shell Eco Marathon diikuti mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Kali ini ada banyak tim internasional dari wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah yang ikut bersaing.
Ada tantangan tersendiri bagi tim Tanah Air menghadapi ketatnya persaingan. Menurut salah seorang anggota tim, Rayhan Narendra dari Tim Nakoela Universitas Indonesia saingan terberatnya ialah China dan Thailand.
Kendala yang dihadapi ialah keterbatasan teknologi. Rayhan menjelaskan dalam hal ini negara tetangga bisa dibilang lebih maju.
“Keunggulan (tim internasional) pasti dari teknologi. Dari segi fabrikasi dan manufaktur itu beda dan kita ingin menyerupai tim mereka, karena ada beberapa faktor human error akibat kendala teknologi tapi itu bukan jadi halangan,” ungkapnya di Sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu.
Namun ia berkesempatan untuk diskusi dan bertukar ilmu dengan partisipan internasional lainnya. Selain persaingan tantangan lain yang dihadapi adalah kendala teknis terutama saat memindahkan mobil untuk inspeksi teknis.
“Mobilnya ketika dikirim dari Universitas Indonesia itu sepuluh hari sampai ke Lombok. Sampai di sini ketika dibongkar ternyata ada beberapa bagian harus maintenance ulang, untungnya kita sudah prepare dari jauh-jauh hari,” ujarnya.
Kemudian jumlah peserta tahun ini lebih banyak dibandingkan 2022 sehingga dalam kerja mempersiapkan kendaraan harus lebih cepat.
Untuk diketahui sebelum pelaksanaan lomba di Jumat 7 Juli 2023, semua kendaraan hadir harus melalui 12 tahapan inspeksi teknis. Jika gagal menyelesaikan sampai pos terakhir harus didiskualifikasi dan tidak dapat mengikuti race.
“Manajemen waktu harus lebih pintar lagi. Kalau kita kerja terlalu lama antrenya pasti juga lama, makanya begitu registrasi kita langsung siapkan mobil dan masuk ke technical inspection jadi hari pertama itu kita sudah melewati sembilan dari 12 pos,” jelas Rayhan.
Saat ini tim Nakoela sudah menyelesaikan seluruh tahap inspeksi sehingga memenuhi kualifikasi mengikuti perlombaan yang berlangsung Jumat 7 Juli 2023 siang.
Rayhan optimis dapat kembali mengulang prestasi yang didapat pada gelaran Shell Eco Marathon taun lalu. Kendaraan rakitan timnya ini sudah masuk ke generasi ke-delapan dan telah dikembangkan agar lebih mumpuni.
“Target kami tahun ini (efisiensi BBM) di 1.200 km/liter,” ucapnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Oktober 2025, 14:00 WIB
01 Oktober 2025, 15:00 WIB
29 September 2025, 14:00 WIB
20 September 2025, 11:00 WIB
19 September 2025, 21:00 WIB
Terkini
09 Oktober 2025, 22:00 WIB
Replika motor balap Bezzecchi dan Martin di MotoGP dijual secara terbatas, hanya 30 unit saja di seluruh dunia
09 Oktober 2025, 21:00 WIB
Suzuki Vision e-Sky mulai diproduksi tahun fiskal 2026, jadi opsi baru kei car bertenaga listrik di Jepang
09 Oktober 2025, 20:00 WIB
Bahlil menargetkan stop impor solar pada semester 2 2026 karena implementasi B50 sudah bisa diterapkan
09 Oktober 2025, 19:35 WIB
Sepanjang Oktober 2025 ada diskon motor matic Honda yang bisa dimanfaatkan oleh para konsumen di Jakarta
09 Oktober 2025, 18:00 WIB
Toyota Group resmi mencapai rekor ekspor mobil sebanyak 3 juta unit ke sekitar 100 negara sejak 1987
09 Oktober 2025, 17:00 WIB
Etanol yang bakal jadi campuran wajib bensin di masa mendatang disebut memiliki beberapa sisi negatif
09 Oktober 2025, 16:00 WIB
Demi mendukung komitmen ramah lingkungan dan berkelanjutan, ada regulasi bahan bakar baru untuk MotoGP 2027
09 Oktober 2025, 15:00 WIB
AHY mengaku ogah untuk menunda lagi penindakan truk ODOL di Tanah Air, ia akan segera menjalankannya di 2027