Shell Dikabarkan Bakal Beli BP, Perundingan Segera Dilakukan
05 Mei 2025, 12:00 WIB
Menjelang lomba peserta Shell Eco Marathon cerita ketatnya persaingan dengan mahasiswa internasional
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Shell Eco Marathon diikuti mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Kali ini ada banyak tim internasional dari wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah yang ikut bersaing.
Ada tantangan tersendiri bagi tim Tanah Air menghadapi ketatnya persaingan. Menurut salah seorang anggota tim, Rayhan Narendra dari Tim Nakoela Universitas Indonesia saingan terberatnya ialah China dan Thailand.
Kendala yang dihadapi ialah keterbatasan teknologi. Rayhan menjelaskan dalam hal ini negara tetangga bisa dibilang lebih maju.
“Keunggulan (tim internasional) pasti dari teknologi. Dari segi fabrikasi dan manufaktur itu beda dan kita ingin menyerupai tim mereka, karena ada beberapa faktor human error akibat kendala teknologi tapi itu bukan jadi halangan,” ungkapnya di Sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu.
Namun ia berkesempatan untuk diskusi dan bertukar ilmu dengan partisipan internasional lainnya. Selain persaingan tantangan lain yang dihadapi adalah kendala teknis terutama saat memindahkan mobil untuk inspeksi teknis.
“Mobilnya ketika dikirim dari Universitas Indonesia itu sepuluh hari sampai ke Lombok. Sampai di sini ketika dibongkar ternyata ada beberapa bagian harus maintenance ulang, untungnya kita sudah prepare dari jauh-jauh hari,” ujarnya.
Kemudian jumlah peserta tahun ini lebih banyak dibandingkan 2022 sehingga dalam kerja mempersiapkan kendaraan harus lebih cepat.
Untuk diketahui sebelum pelaksanaan lomba di Jumat 7 Juli 2023, semua kendaraan hadir harus melalui 12 tahapan inspeksi teknis. Jika gagal menyelesaikan sampai pos terakhir harus didiskualifikasi dan tidak dapat mengikuti race.
“Manajemen waktu harus lebih pintar lagi. Kalau kita kerja terlalu lama antrenya pasti juga lama, makanya begitu registrasi kita langsung siapkan mobil dan masuk ke technical inspection jadi hari pertama itu kita sudah melewati sembilan dari 12 pos,” jelas Rayhan.
Saat ini tim Nakoela sudah menyelesaikan seluruh tahap inspeksi sehingga memenuhi kualifikasi mengikuti perlombaan yang berlangsung Jumat 7 Juli 2023 siang.
Rayhan optimis dapat kembali mengulang prestasi yang didapat pada gelaran Shell Eco Marathon taun lalu. Kendaraan rakitan timnya ini sudah masuk ke generasi ke-delapan dan telah dikembangkan agar lebih mumpuni.
“Target kami tahun ini (efisiensi BBM) di 1.200 km/liter,” ucapnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 Mei 2025, 12:00 WIB
02 Mei 2025, 08:39 WIB
01 April 2025, 18:19 WIB
30 Maret 2025, 12:00 WIB
06 Maret 2025, 12:36 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 17:00 WIB
Honda resmi menjual mobil listrik e:N1 secara terbatas di Malaysia, harganya mulai dari Rp 573 jutaan
19 Mei 2025, 16:01 WIB
Pengguna smartphone alami kerusakan kamera HP setelah merekam sensor Lidar Volvo EX90, ini penyebabnya
19 Mei 2025, 15:32 WIB
500 ribu ojol siap menggeruduk Jakarta besok untuk melakukan demo di sejumlah lokasi yang telah ditentukan
19 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga mobil Daihatsu di sejumlah daerah berpeluang naik apabila diskon opsen ditiadakan oleh Pemda setempat
19 Mei 2025, 13:00 WIB
Wamenperin menilai kehadiran Chery Tiggo 8 CSH bisa menambah opsi kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air
19 Mei 2025, 12:00 WIB
Mitsubishi bakal buka 10 diler di 2025 untuk menyambut model baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat
19 Mei 2025, 10:00 WIB
Suzuki Fronx bakal segera diluncurkan pada 28 Mei 2025, kisaran harganya mulai diungkap oleh tenaga penjual
19 Mei 2025, 09:00 WIB
Mitsubishi yakin kuasai 10 persen pasar di Indonesia pada 2025 berkat kehadiran model baru yang akan diluncurkan