Korlantas Gandeng Brimob Bentuk Tim Pemecah Kemacetan di Jakarta
11 Februari 2025, 22:00 WIB
Tambahan kantong parkir di area transportasi umum atau penerapan park and ride diharapkan bisa jadi solusi kurangi macet
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Tingkat kemacetan di Jakarta saat ini naik akibat beragam faktor. Penerapan park and ride menjadi salah satu rencana yang bakal diterapkan untuk meminimalisir kepadatan lalu lintas.
Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta memaparkan bahwa penambahan kantong parkir yang dekat area transportasi publik bisa menjadi solusi.
Jika ada banyak fasilitas park and ride, pengguna transportasi umum diharapkan bisa bertambah. Karena menurutnya salah satu kendala bagi masyarakat adalah jarak tempuh dari rumah ke halte atau stasiun.
“Konsep ini bisa jadi solusi bagus yaitu dengan menyediakan tempat parkir di dekat tempat naik kendaraan umum,” ucap Anggara, dikutip dari Antara, Rabu (15/2).
Fasilitas tersebut juga sebaiknya menerapkan tarif flat, alias harganya tetap murah walaupun kendaraan diparkir berjam-jam.
Saat ini, ketersediaan lokasi fasilitasnya hanya sembilan kantong parkir. Jumlahnya dinilai masih terlalu sedikit apalagi jika dibandingkan jumlah kendaraan di Ibu Kota saat ini.
“Zaman Gubernur Anies sebenarnya direncanakan membangun empat lokasi lagi yakni Glodok, Kebon Kacang, Roxy, Cempaka Mas. Tetapi tidak terealisasi,” ujarnya.
Selain itu, park and ride disarankan untuk dibangun secara vertikal. Sehingga dapat memaksimalkan luas lahan tersedia melalui kolaborasi antar pihak swasta.
Taufik Azhar, Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta memaparkan bahwa sejauh ini PT MRT Jakarta belum melengkapi stasiun-stasiunnya dengan fasilitas ini, menjadi salah satu alasan masyarakat lebih memilih berpergian menggunakan kendaraan pribadinya.
“Saya ingin soroti park and ride di ujung ke ujung stasiun MRT hulu dan hilirnya, ini sangat banyak dikeluhkan,” ucapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Kombes Latif Usman selaku Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya memaparkan bahwa peningkatan kemacetan di Jakarta naik sampai 48 persen pada Desember 2022.
Sementara di 2020, angkanya masih di 34 persen. Kenaikan tersebut paralel dengan durasi perjalanan yang harus ditempuh masyarakat.
Kemacetan terus meningkat bersamaan dengan dicabutnya status pandemi oleh pemerintah, membuat aktivitas masyarakat kembali tinggi namun juga menjadi tanda membaiknya perekonomian.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Februari 2025, 22:00 WIB
30 Januari 2025, 21:00 WIB
07 Januari 2025, 17:00 WIB
04 Desember 2024, 12:00 WIB
17 Oktober 2024, 12:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025