Mulai Lancar, Rekayasa Lalu Lintas di TB Simatupang Dihentikan
27 Oktober 2025, 07:00 WIB
Tambahan kantong parkir di area transportasi umum atau penerapan park and ride diharapkan bisa jadi solusi kurangi macet
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Tingkat kemacetan di Jakarta saat ini naik akibat beragam faktor. Penerapan park and ride menjadi salah satu rencana yang bakal diterapkan untuk meminimalisir kepadatan lalu lintas.
Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta memaparkan bahwa penambahan kantong parkir yang dekat area transportasi publik bisa menjadi solusi.
Jika ada banyak fasilitas park and ride, pengguna transportasi umum diharapkan bisa bertambah. Karena menurutnya salah satu kendala bagi masyarakat adalah jarak tempuh dari rumah ke halte atau stasiun.
“Konsep ini bisa jadi solusi bagus yaitu dengan menyediakan tempat parkir di dekat tempat naik kendaraan umum,” ucap Anggara, dikutip dari Antara, Rabu (15/2).
Fasilitas tersebut juga sebaiknya menerapkan tarif flat, alias harganya tetap murah walaupun kendaraan diparkir berjam-jam.
Saat ini, ketersediaan lokasi fasilitasnya hanya sembilan kantong parkir. Jumlahnya dinilai masih terlalu sedikit apalagi jika dibandingkan jumlah kendaraan di Ibu Kota saat ini.
“Zaman Gubernur Anies sebenarnya direncanakan membangun empat lokasi lagi yakni Glodok, Kebon Kacang, Roxy, Cempaka Mas. Tetapi tidak terealisasi,” ujarnya.
Selain itu, park and ride disarankan untuk dibangun secara vertikal. Sehingga dapat memaksimalkan luas lahan tersedia melalui kolaborasi antar pihak swasta.
Taufik Azhar, Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta memaparkan bahwa sejauh ini PT MRT Jakarta belum melengkapi stasiun-stasiunnya dengan fasilitas ini, menjadi salah satu alasan masyarakat lebih memilih berpergian menggunakan kendaraan pribadinya.
“Saya ingin soroti park and ride di ujung ke ujung stasiun MRT hulu dan hilirnya, ini sangat banyak dikeluhkan,” ucapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Kombes Latif Usman selaku Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya memaparkan bahwa peningkatan kemacetan di Jakarta naik sampai 48 persen pada Desember 2022.
Sementara di 2020, angkanya masih di 34 persen. Kenaikan tersebut paralel dengan durasi perjalanan yang harus ditempuh masyarakat.
Kemacetan terus meningkat bersamaan dengan dicabutnya status pandemi oleh pemerintah, membuat aktivitas masyarakat kembali tinggi namun juga menjadi tanda membaiknya perekonomian.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
27 Oktober 2025, 07:00 WIB
09 Oktober 2025, 07:00 WIB
18 September 2025, 08:00 WIB
16 September 2025, 08:00 WIB
16 September 2025, 07:00 WIB
Terkini
22 November 2025, 20:36 WIB
Mitsubishi turut ambil bagian dalam ajang GJAW 2025 dengan menampilkan Pajero Sport sampai Destinator
22 November 2025, 20:00 WIB
Geely EX2 sudah bisa dipesan di GJAW 2025 dengan harga mulai dari Rp 233 juta dan tersedia beragam promo tambahan
22 November 2025, 17:34 WIB
Toyota Veloz Hybrid EV meluncur di GJAW 2025 dengan berbagai keunggulan yang menggoda para pengunjung
22 November 2025, 16:47 WIB
Chery dikabarkan tengah bernegosiasi dengan pihak pabrik Handal untuk menambah investasi di Indonesia
22 November 2025, 11:00 WIB
Toyota Urban Cruiser hadir di Indonesia dengan harga Rp 759 juta dan masih diimpor secara utuh dari India
22 November 2025, 10:00 WIB
BYD kembali berpartisipasi di GJAW 2025 untuk menuai kesuksesan dengan menampilkan mobil listrik unggulan
22 November 2025, 09:00 WIB
Ford Everest Titanium 25th Anniversary Edition resmi meluncur di GJAW 2025 dengan jumlah yang terbatas
22 November 2025, 08:00 WIB
Daihatsu Rocky Hybrid diserahkan kepada tiga konsumen pertama yang melakukan pemesanan di GIIAS 2025