Harga BBM Shell, BP AKR sampai Vivo Turun pada Awal April 2025
01 April 2025, 18:19 WIB
Mobil dan Motor pribadi dilarang beli bensin karena krisis Sri Lanka setidaknya selama dua pekan ke depan
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Krisis Sri Lanka membuat pemerintah mereka melarang masyarakat untuk membeli bahan bakar minya (BBM) untuk sementara waktu. Mobil dan motor pribadi yang tidak esensial dilarang untuk membeli bensin.
Seperti dilansir Carscoops, disebutkan bahwa selama dua pekan ke depan (10 Juli) hanya kendaraan tertentu saja boleh membeli BBM. Kendaraan yang diperbolehkan adalah bus, kereta api, kendaraan pengangkut makanan dan medis.
Sri Lanka merupakan negara pertama yang mengambil langkah cukup ekstrim dalam menangani krisis. Karena mereka melarang pembelian bahan bakar kepada masyarakat biasa.
“Sejak krisis minyak pada 1970-an, ketika bahan bakar dijatah di AS dan Eropa dan batas kecepatan diperkenalkan, untuk mengurangi permintaan,” ucap Nathan Piper, Kepala Penelitian Minyak dan Gas di Investec.
Selain melakukan langkah di atas, Sri Lanka juga menutup sekolah di derah perkotaan dan menyuruh orang bekerja di rumah. Hal ini dianggap bisa membantu mengurangi masalah yang ditimbulkan akibat penggunaan BBM dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh disebutkan bahwa negara tersebut mengalami krisis ekonomi cukup parah. Mereka bahkan harus bertahan lama tanpa listrik karena tidak ada bahan bakar yang cukup.
Pejabat di sana mengatakan bahwa pada akhir pekan lalu mereka hanya memiliki 9.000 ton solar dan 6.000 ton bensin. Persediaan tersebut hanya cukup untuk kebutuhan esensial.
Disebutkan bahwa jika pemerintah mereka tidak melakukan larangan tersebut, stok bahan bakar Sri Lanka akan habis dalam sepekan.
Krisis di negara tersebut merupakan imbas dari kenaikan biaya energi, hilangnya pendapatan akibat pemotongan pajak dan efek pandemi. Ketiga masalah di atas membuat negara itu kesulitan untuk membayar biaya impor.
“Kami melakukan segalanya untuk bisa mendapatkan stok baru. Tetapi kami tidak tahu kapan hal itu akan terjadi,”ucap Kanchana Wijesekera, Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka.
Dilaporkan pemerintah Sri Lanka telah mengirim pejabat mereka untuk bertemu dengan kepala produsen energi utama di Rusia dan Qatar. Hal ini dilakukan untuk bisa mendapatkan minyak murah.
Selain itu mereka juga meminta bantuan dari India dan China untuk mengimpor barang-barang penting lainnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 April 2025, 18:19 WIB
30 Maret 2025, 12:00 WIB
03 Maret 2025, 14:38 WIB
01 Maret 2025, 19:00 WIB
26 Februari 2025, 22:30 WIB
Terkini
09 April 2025, 19:00 WIB
Bahlil Lahadalia mengaku akan mengambil tindakan tegas terkait dugaan kasus BBM tercampur air di Klaten
09 April 2025, 18:19 WIB
Meskipun sejumlah startup EV kerap gagal di AS, Slate Auto siap berkecimpung dengan dukungan Jeff Bezos
09 April 2025, 18:00 WIB
Prabowo meminta kepada jajarannya untuk melonggarkan aturan TKDN demi menjaga daya saing industri dalam negeri
09 April 2025, 17:00 WIB
Secara keseluruhan, tahun ini ekspor mobil listrik China turun 18 persen dibandingkan periode sama di 2024
09 April 2025, 16:00 WIB
Lisa Blackpink bagikan keseruan syuting di Thailand, unggah foto saat mengendarakan Honda Beat lawas
09 April 2025, 15:00 WIB
Dedi Mulyadi meminta kendaraan yang ada di wilayahnya dan berpelat nomor di luar Jawa Barat untuk dimutasi
09 April 2025, 14:14 WIB
Kawasaki Corleo baru saja diperkenalkan di Osaka, sebuah kendaraan dengan ide yang unik dan tidak biasa
09 April 2025, 11:15 WIB
Polytron gandeng Skyworth Auto untuk garap pasar mobil listrik di Indonesia dengan masuk ke segmen SUV