Harga BBM Shell Turun, Varian Super Lebih Murah dari Pertamax

Lebih murah dari Pertamax, harga BBM Shell turun untuk jenis Super. Sementara BBM Diesel justru semakin mahal

Harga BBM Shell Turun, Varian Super Lebih Murah dari Pertamax

TRENOTO – Produsen BBM Shell menurunkan harga sejumlah produknya di Indonesia. Shel Super bahkan ditawarkan dengan harga lebih murah daripada Pertamax yang sama-sama menggunakan RON92.

Dikutip Katadata dari laman resminya pada 1 November 2022 Shell Super kini dipasarkan Rp13.550. Sebelumnya bahan bakar minyak (BBM) jenis ini diniagakan seharga Rp14.150 per liter.

Sedangkan Pertamina tidak melakukan ubahan pada banderol Pertamax yang setara dengan Shell Super. Harga Pertamax hari ini masih tetap sama yakni Rp13.900 per liter.

Photo : Shell Indonesia

Tidak hanya satu, Shell Indonesia juga mengubah harga BBM varian V-Power menjadi Rp14.120. Sebelumnya Shell V-Power dipasarkan Rp14.840 per liter.

Lalu harga Shell V-Power Nitro kini ditawarkan dengan banderol Rp14.560. Sebelumnya BBM jenis tersebut diniagakan seharga Rp15.230 per liter.

Berbeda dengan tiga harga BBM lainnya, Shell V-Power Diesel dipasarkan dengan harga Rp18.840. Artinya terjadi kenaikan sebesar Rp390 dari sebelumnya Rp18.450 per liter.

Baca juga : Harga BBM Pertamina Naik, Ini Daftarnya

Meskipun tidak menurunkan harga Pertamax, PT Pertamina melakukan koreksi harga BBM non-subsidi seperti Pertama Turbo dan Dexlite. Pertamax Turbo yang semula ditawarkan Rp15.900 – Rp16.600 kini menjadi Rp14.300 – Rp14.900 per liter.

Sama seperti Shell Indonesia, Pertamina juga menaikkan harga BBM Dieselnya. Untuk BBM jenis Dexlite naik menjadi Rp18.000 – Rp18.700 dari sebelumnya Rp17.100 – Rp17.800.

Pertamina Dex juga mengalami kenaikan menjadi Rp18.550 – Rp19.350. Sebelumnya BBM jenis ini dipasarkan Rp17.400 – Rp18.100 per liter.

Kenaikan BBM jenis diesel mengalami kenaikan dikarenakan adanya kenaikan permintaan. Hal tersebut dijelaskan Irto Ginting selaku Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga.

Photo : Pertamina

“MOPS Kerosene sebagai acuan harga diesel pada periode 25 September – 24 Oktober 2022 di angka rata-rata US$ 130 per barel. Sedangkan MOPS untuk gasoline rata-rata publikasinya mengikuti tren minyak bumi,” jelas Irto kepada Katadata.co.id.

Selain dua penyedia BBM tersebut di atas, di Indonesia terdapat dua merek BBM lainnya yaitu BP-AKR dan Vivo. Keduanya menawarkan harga tetap alias tidak ada kenaikan maupun penurunan seperti Shell dan Pertamina.

Baik BP-AKR maupun Vivo menawarkan BBM dengan RON 90, RON 92, dan RON 95 serta diesel.


Terkini

otopedia
Cara Cek Kendaraan Kena Tilang ETLE saat Operasi Zebra 2024

Cara Cek Kendaraan Kena Tilang ETLE saat Operasi Zebra 2024

Anda bisa memeriksa kendaraan apakah terkena tilang ETLE saat berlangsung Operasi Zebra 2024 atau tidak

motor
Imos 2024

Prediksi Motor Baru yang Akan Meluncur di IMOS 2024

Prediksi motor baru yang akan diluncurkan pada ajang IMOS 2024 menjadi salah satu daya tarik pengunjung

news
Rekayasa lalu lintas Jakarta Running Festival

Ini Alternatif Ganjil Genap buat Atasi Macet di Jakarta

Selain ganjil genap ada skema lain yakni ERP yang diyakini bisa efektif mengurai kemacetan di Jakarta

mobil
Pabrik Aion

Pabrik Aion Bakal Beroperasi Mei 2025

Pabrik Aion di Indonesia saat ini masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan siap beroperasi Mei 2025

otosport
Aldi Satya Siap Kibarkan Merah Putih di WorldSSP300 Jerez

Menanti Aldi Satya Pecahkan Rekor di WorldSSP300 Jerez

Aldi Satya Mahendra bakal pecahkan rekor jika meraih gelar juara dunia WorldSSP300 di Sikruit Jerez, Spanyol

mobil
Hyptec HT

Aion Hyptec HT Siap Dikirim Akhir Bulan ke Pelanggan

Aion Hyptec HT siap dikirim hingga akhir bulan ke pelanggan pertama yang sudah memesan pada GIIAS 2024

mobil
Siasat Chery Dorong Penjualan Mobil Listrik Usai Disalip BYD

Chery iCAR 03 Diharapkan Bisa Dongkrak Penjualan Mobil Listrik

Chery menyiapkan iCAR 03 untuk mendorong penjualan mobil listrik serta bersaing dengan BYD di Indonesia

news
Efektivitas Ganjil Genap di Tengah Gencarnya Pertumbuhan Ranmor

Ganjil Genap Sudah Tidak Efektif Atasi Kemacetan di Jakarta

Kebijakan seperti ganjil genap dinilai kurang efektif jika melihat pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini