Mobil Listrik BMW dan Mini Ambil Bagian di Maybank Marathon Bali
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
Mobil listrik terbakar belum bisa diatasi dengan prosedur yang tepat, Amerika Serikat masih gagap mengatasinya
Oleh Arie Prasetya
TRENOTO – Makin banyak mobil listrik beredar di jalanan, tentu dibutuhkan infrastruktur yang tepat untuk mengatasi segala masalahnya. Salah satu yang paling menarik untuk ditelisik lebih dalam adalah cara melakukan pertolongan atau respon pertama saat mobil listrik terbakar.
Amerika Serikat yang memiliki pertumbuhan mobil listrik hampir 2 juta unit disebut masih gagap untuk menanggulangi jika ada unit terbakar. U.S Fire Administration (USFA) atau satuan pemadam kebakaran Negeri Paman Sam hingga saat ini disebut belum benar-benar siap untuk mengatasinya.
Penanganannya tentu jauh berbeda jika dibandingkan dengan memadamkan api pada mobil konvensional yang terbakar. USFA seolah berlomba untuk memberikan pelatihan kepada petugas lapangannya di seluruh negeri mengenai cara penangannya secara benar dan paling aman tentunya.
Dalam investigasi USFA disebutkan bahwa proses terbakarnya sel baterai lithium-ion sangat berbeda dibanding tangki BBM. Karena jika terbakar, panas yang ada di mobil listrik bisa mencapai 2.760 derajat celcius. Oleh karenanya menurut USFA mereka tidak bisa mengendalikan api dengan cara seperti yang dilakukan pada mobil konvensional.
USFA sendiri sedang melakukan pelatihan mutakhir kepada petugas pemadamnya. Dengan panas sedemikian, dibutuhkan banyak air untuk memandamkan mobil listrik yang terbakar. Itu belum termasuk bagaimana cara petugas harus mengetahui posisi baterai pada mobil.
Kabarnya jika disiram tidak sesuai prosedur, maka keselamatan petugas dan orang di sekitar kejadian menjadi taruhannya. Apalagi jika molekul air yang terpisah menjadi gas hidrogen dan oksigen bukan tidak mungkin sewaktu-waktu akan menimbulkan ledakan.
Pada kondisi ini, NTSB (The National Transportation Safety Board) pernah menyebutkan risiko lainnya. Mulai dari sengatan listrik akibat kabel tegangan tinggi juga asap beracun dari mobil listrik yang terbakar.
NTSB sendiri pernah melakukan investigasi langsung terhadap 4 kasus terbakarnya mobil listrik buatan Tesla. 3 penyebab kebakaran adalah kecelakaan saat melaju dengan kecepatan tinggi dan sisanya kerusakan pada baterai.
Menariknya, sama dengan USFA, NTSB menyebutkan bahwa setelah padam, petugas harus tetap siaga karena ada kemungkinan api akan kembali menyala. NTSB menemukan hal itu pada 3 dari 4 kasus terbakarnya mobil listrik buatan Tesla.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
15 Agustus 2025, 11:00 WIB
Brasil kembali didapuk menjadi tuan rumah dan masuk ke dalam jadwal MotoGP 2026 guna menggantikan Argentina
15 Agustus 2025, 10:00 WIB
Geely catat 866 SPK selama mengikuti pameran otomotif GIIAS 2025 yang diselenggarakan di akhir Juli 2025
15 Agustus 2025, 09:00 WIB
Motor listrik Honda CUV e: dan EM1 e: sempat mendapatkan potongan harga besar, ini penjelasan dari AHM
15 Agustus 2025, 08:00 WIB
Terdapat beberapa faktor kenapa mobil di atas Rp 300 jutaan cukup digandrungi masyarakat di Indonesia
15 Agustus 2025, 07:00 WIB
Kejaksaan Agung kembali sita empat mobil Riza Chalid tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah Pertamina
15 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 15 Agustus 2025 kembali digelar meski ada sidang tahunan MPR yang dilakukan sejak pagi
15 Agustus 2025, 06:00 WIB
Sebelum libur panjang karen cuti bersama, pengendara dapat mendatangi salah satu lokasi SIM keliling Bandung
15 Agustus 2025, 06:00 WIB
Jelang akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih tersedia di lima lokasi berbeda untuk perpanjangan SIM A dan C