Dihantam Robot, Pekerja Tesla Layangkan Gugatan Nyaris Rp 1 Triliun
26 September 2025, 17:00 WIB
Mobil listrik terbakar belum bisa diatasi dengan prosedur yang tepat, Amerika Serikat masih gagap mengatasinya
Oleh Arie Prasetya
TRENOTO – Makin banyak mobil listrik beredar di jalanan, tentu dibutuhkan infrastruktur yang tepat untuk mengatasi segala masalahnya. Salah satu yang paling menarik untuk ditelisik lebih dalam adalah cara melakukan pertolongan atau respon pertama saat mobil listrik terbakar.
Amerika Serikat yang memiliki pertumbuhan mobil listrik hampir 2 juta unit disebut masih gagap untuk menanggulangi jika ada unit terbakar. U.S Fire Administration (USFA) atau satuan pemadam kebakaran Negeri Paman Sam hingga saat ini disebut belum benar-benar siap untuk mengatasinya.
Penanganannya tentu jauh berbeda jika dibandingkan dengan memadamkan api pada mobil konvensional yang terbakar. USFA seolah berlomba untuk memberikan pelatihan kepada petugas lapangannya di seluruh negeri mengenai cara penangannya secara benar dan paling aman tentunya.
Dalam investigasi USFA disebutkan bahwa proses terbakarnya sel baterai lithium-ion sangat berbeda dibanding tangki BBM. Karena jika terbakar, panas yang ada di mobil listrik bisa mencapai 2.760 derajat celcius. Oleh karenanya menurut USFA mereka tidak bisa mengendalikan api dengan cara seperti yang dilakukan pada mobil konvensional.
USFA sendiri sedang melakukan pelatihan mutakhir kepada petugas pemadamnya. Dengan panas sedemikian, dibutuhkan banyak air untuk memandamkan mobil listrik yang terbakar. Itu belum termasuk bagaimana cara petugas harus mengetahui posisi baterai pada mobil.
Kabarnya jika disiram tidak sesuai prosedur, maka keselamatan petugas dan orang di sekitar kejadian menjadi taruhannya. Apalagi jika molekul air yang terpisah menjadi gas hidrogen dan oksigen bukan tidak mungkin sewaktu-waktu akan menimbulkan ledakan.
Pada kondisi ini, NTSB (The National Transportation Safety Board) pernah menyebutkan risiko lainnya. Mulai dari sengatan listrik akibat kabel tegangan tinggi juga asap beracun dari mobil listrik yang terbakar.
NTSB sendiri pernah melakukan investigasi langsung terhadap 4 kasus terbakarnya mobil listrik buatan Tesla. 3 penyebab kebakaran adalah kecelakaan saat melaju dengan kecepatan tinggi dan sisanya kerusakan pada baterai.
Menariknya, sama dengan USFA, NTSB menyebutkan bahwa setelah padam, petugas harus tetap siaga karena ada kemungkinan api akan kembali menyala. NTSB menemukan hal itu pada 3 dari 4 kasus terbakarnya mobil listrik buatan Tesla.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 13:00 WIB
23 September 2025, 16:10 WIB
23 September 2025, 11:00 WIB
Terkini
29 September 2025, 09:00 WIB
Suzuki siap memasarkan motor listrik di Indonesia, kemungkinan besar e-Access yang akan di bawa oleh mereka
29 September 2025, 08:00 WIB
Pabrik Toyota Indonesia dapat menyelesaikan proses produksi kendaraan mobil baru hanya dalam waktu 1,8 menit
29 September 2025, 07:00 WIB
Perbaikan tol Jakarta Cikampek kembali dilakukan untuk memberi kenyamanan berkendara para para penggunanya
29 September 2025, 06:01 WIB
Di awal pekan, pengendara dapat mendatangi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini
29 September 2025, 06:00 WIB
Mengawali pekan ini SIM keliling Jakarta kembali beroperasi di lima tempat, simak informasi lengkapnya
29 September 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 30 September 2025 digelar pada puluhan ruas jalan agar lalu lintas bisa terjaga
28 September 2025, 19:00 WIB
Kecelakaan yang menimpa Jorge Martin di Jepang mengakibatkan patah tulang selangka dan harus dapat perawatan
28 September 2025, 17:00 WIB
Nathalie Holscher merupakan seorang publik figur di Indonesia yang menggeluti profesi sebagai seorang DJ