Mobil Listrik BMW dan Mini Ambil Bagian di Maybank Marathon Bali
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
ADAS di mobil listrik jadi salah satu usaha preventif kecelakaan fatal yang dapat menyebabkan mobil terbakar
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kecelakaan pada mobil listrik khususnya yang menggunakan baterai tipe Lithium-Ion bisa dibilang lebih berbahaya. Pasalnya material baterai itu mudah terbakar.
Sebelumnya dijelaskan bahwa sumber daya berbasis Lithium-Ion belakangan kerap mengalami Thermal Run Out dan terbakar sampai meledak.
Karena baterai tersebut menggunakan kobalt oksida atau nikel mangan kobalt oksida dengan kepadatan energi tinggi. Artinya baterai semakin reaktif dan sensitif terhadap benturan maupun panas berlebih.
Terbarunya kecelakaan Tesla Cybertruck di Texas, Amerika Serikat membuat truk bertenaga listrik itu terbakar habis sampai menewaskan pengemudi. Diketahui Cybertruck pakai baterai NMC (Nickel Cobalt Manganese) yang tergabung dalam sistem Lithium-Ion.
Pengamat otomotif mengungkapkan bahwa hal itu membuat beberapa manufaktur kemudian menggunakan LFP (LiFePO4 atau Lithium Ferro Phosphate) karena memiliki densitas energi lebih rendah dibandingkan Lithium-Ion.
Meski tetap memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, LFP diklaim lebih aman karena memiliki stabilitas kimia baik dan memiliki risiko kegagalan rendah.
Mengingat kecelakaan mobil listrik berpeluang sebabkan kebakaran yang hampir mustahil dipadamkan, keberadaan ADAS (Advanced Driver Assistance System) penting sebagai langkah preventif kecelakaan.
“Torsi instan merupakan salah satu keunggulan EV disukai pemakainya, memberikan akselerasi cepat dan memang bisa mengejutkan pengemudi baru yang terbiasa dengan mobil konvensional,” ucap Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO belum lama ini.
ADAS bukan menjamin keamanan namun membantu pengemudi agar lebih berhati-hati dalam mengendalikan kendaraannya. Menurut Yannes saat ini banyak EV (Electric Vehicle) sudah dilengkapi ADAS.
Rangkaian fitur-fitur keselamatan sama seperti pada mobil konvensional seperti Traction Control, Forward Collision Warning sampai Automatic Emergency Braking.
“(ADAS) dapat membantu pengemudi mengontrol kecepatan dan menjaga jarak aman dengan kendaraan lain,” tegas Yannes.
Sekadar informasi masih ada sejumlah model mobil listrik tak dilengkapi ADAS. Misal Citroen E-C3 dan sedan GAC Aion ES.
Dari pihak Citroen sendiri mengaku absennya ADAS pada E-C3 adalah karena pertimbangan untuk mempertahankan harga jual akhir kompetitif di Rp 300 jutaan.
GAC Aion juga membeberkan alasan serupa. Menurut mereka pasar yang ditargetkan buat Aion ES dirasa belum membutuhkan teknologi tersebut.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring