Mazda Siap Boyong EZ-6 Kembaran Deepal LO7, Changan Buka Suara
16 November 2025, 17:00 WIB
ADAS di mobil listrik jadi salah satu usaha preventif kecelakaan fatal yang dapat menyebabkan mobil terbakar
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kecelakaan pada mobil listrik khususnya yang menggunakan baterai tipe Lithium-Ion bisa dibilang lebih berbahaya. Pasalnya material baterai itu mudah terbakar.
Sebelumnya dijelaskan bahwa sumber daya berbasis Lithium-Ion belakangan kerap mengalami Thermal Run Out dan terbakar sampai meledak.
Karena baterai tersebut menggunakan kobalt oksida atau nikel mangan kobalt oksida dengan kepadatan energi tinggi. Artinya baterai semakin reaktif dan sensitif terhadap benturan maupun panas berlebih.
Terbarunya kecelakaan Tesla Cybertruck di Texas, Amerika Serikat membuat truk bertenaga listrik itu terbakar habis sampai menewaskan pengemudi. Diketahui Cybertruck pakai baterai NMC (Nickel Cobalt Manganese) yang tergabung dalam sistem Lithium-Ion.
Pengamat otomotif mengungkapkan bahwa hal itu membuat beberapa manufaktur kemudian menggunakan LFP (LiFePO4 atau Lithium Ferro Phosphate) karena memiliki densitas energi lebih rendah dibandingkan Lithium-Ion.
Meski tetap memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, LFP diklaim lebih aman karena memiliki stabilitas kimia baik dan memiliki risiko kegagalan rendah.
Mengingat kecelakaan mobil listrik berpeluang sebabkan kebakaran yang hampir mustahil dipadamkan, keberadaan ADAS (Advanced Driver Assistance System) penting sebagai langkah preventif kecelakaan.
“Torsi instan merupakan salah satu keunggulan EV disukai pemakainya, memberikan akselerasi cepat dan memang bisa mengejutkan pengemudi baru yang terbiasa dengan mobil konvensional,” ucap Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO belum lama ini.
ADAS bukan menjamin keamanan namun membantu pengemudi agar lebih berhati-hati dalam mengendalikan kendaraannya. Menurut Yannes saat ini banyak EV (Electric Vehicle) sudah dilengkapi ADAS.
Rangkaian fitur-fitur keselamatan sama seperti pada mobil konvensional seperti Traction Control, Forward Collision Warning sampai Automatic Emergency Braking.
“(ADAS) dapat membantu pengemudi mengontrol kecepatan dan menjaga jarak aman dengan kendaraan lain,” tegas Yannes.
Sekadar informasi masih ada sejumlah model mobil listrik tak dilengkapi ADAS. Misal Citroen E-C3 dan sedan GAC Aion ES.
Dari pihak Citroen sendiri mengaku absennya ADAS pada E-C3 adalah karena pertimbangan untuk mempertahankan harga jual akhir kompetitif di Rp 300 jutaan.
GAC Aion juga membeberkan alasan serupa. Menurut mereka pasar yang ditargetkan buat Aion ES dirasa belum membutuhkan teknologi tersebut.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
16 November 2025, 17:00 WIB
16 November 2025, 15:14 WIB
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang