Kementerian ESDM Tegaskan Ojol Masih Boleh Pakai Pertalite
25 September 2025, 08:00 WIB
Wacana Pertamax bakal gantikan Pertalite mulai tahun depan mendapat perhatian khusus dari Menteri ESDM
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Pemerintah tegaskan Pertalite masih dijual tahun depan. Hal ini disampaikan oleh Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Jumat (01/09).
Penegasan itu ia sampaikan setelah Pertamina menyampaikan usulan untuk menghapus Pertalite. Dilansir dari Katadata, produk tersebut akan digantikan Pertamax Green 92 yang merupakan campuran BBM RON 90 dengan bioetanol 7 persen.
"Jadi penjualan Pertalite tak dihapus, kami meningkatkan kualitasnya menjadi Pertamax Green 92," ungkapnya.
Ia pun menambahkan bahwa pemerintah tengah mendorong untuk menyediakan BBM ramah lingkungan. Peningkatan oktan Pertalite yang sekarang adalah 90 menjadi 92 dinilai merupakan sebuah gagasan baik karena dapat mengurangi polusi udara.
Arifin pun menambahkan bahwa BBM ramah lingkungan dapat mengurangi gas pencemar seperti nitrogen (NOx) dan sulfur oksida (Sox). Oleh karena itu beragam pengembangan sedang dilakukan agar bisa melahirkan inovasi baru.
Namun pihaknya belum mempertimbangkan Pertamax Green 92 menjadi BBM bersubisidi. Pasalnya ongkos produksi Pertamax Green lebih mahal dari Pertalite.
"Kalau Pertalite pakai etanol lalu biayanya naik, siapa yang mau bayar?,” terang Arifin.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pertamax bakal gantikan Pertalite mulai tahun depan. Namun produk yang ditawarkan memiliki kandungan bioetanol 7 persen.
Langkah itu disampaikan Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina saat rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/08).
“Tahun depan hanya akan ada tiga produk, yakni Pertamax Green 92 yang merupakan campuran RON 90 dengan tujuh persen etanol kita sebut E7. Kedua Pertamax Green 95 serta Pertamax Turbo,” ujar Nicke.
Perlu diketahui bahwa bahan baku dari bioetanol tersebut didapatkan dari tetes tebu atau molases yang merupakan produk sampingan produksi gula. Dengan demikian maka ketergantungan negara terhadap BBM fosil bisa berkurang.
Sejumlah pabrikan seperti Toyota dan Honda pun sudah menegaskan bahwa produk mereka saat ini sudah bisa menggunakan BBM campuran tersebut.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 September 2025, 08:00 WIB
22 September 2025, 18:00 WIB
01 Agustus 2025, 09:00 WIB
01 Juli 2025, 07:00 WIB
01 Juni 2025, 07:36 WIB
Terkini
30 September 2025, 11:00 WIB
Dua pembalap Gresini, yakni Alex Marquez dan Fermin Aldeguer mampu tampil gemilang di MotoGP Jepang 2025
30 September 2025, 10:00 WIB
Franco Morbidelli serta Fabio Di Giannantonio menyambangi Jakarta lebih dulu sebelum melakoni MotoGP Mandalika
30 September 2025, 09:00 WIB
Bagian dari program apresiasi konsumen, Federal Oil ajak sejumlah konsumen menonton MotoGP Jepang 2025
30 September 2025, 08:00 WIB
Sedikitnya ada enam gerbang tol Dalam Kota yang ditutup sementara untuk mendapat perbaikan setelah dirusak massa
30 September 2025, 07:00 WIB
BlackAuto Battle 2025 Surabaya berhasil menarik perhatian para penggelar modifikasi dari bebagai daerah
30 September 2025, 06:00 WIB
Lima tempat ini menyediakan fasilitas SIM keliling Jakarta, simak informasi lengkap jadwal dan lokasinya
30 September 2025, 06:00 WIB
Pada akhir bulan, kepolisian di Kota kembang mengoperasikan SIM keliling Bandung di dua lokasi berbeda
30 September 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 30 September 2025 bakal diwarnai dengan aksi demo di depan gedung DPR RI sejak pagi