Promo Neta di PEVS 2024, Ada Saldo PLN Mobile Rp 2,5 Juta
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Kemenperin sorot masalah limbah kendaraan listrik yang salah satu penghambat komitmen net zero emission
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Percepatan elektrifikasi harus didukung beragam komitmen lain. Hal ini tidak terbatas pada penggunaan kendaraan listrik saja namun juga proses produksi ramah lingkungan demi mencapai NZE (Net Zero Emission).
Untuk diketahui pemakaian kendaraan listrik memang tidak menghasilkan emisi gas buang. Berbeda dengan mesin konvensional, mengeluarkan emisi dan bergantung dari jenis bahan bakar digunakan.
Namun produksi baterai kendaraan listrik baik itu BEV maupun hybrid memiliki jejak karbon. Beruntungnya perkembangan inovasi membuat dampak itu mulai berkurang.
Menyoroti hal tersebut, Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian menjelaskan bahwa emisi kendaraan listrik akan lebih rendah jika energi listrik saat produksi dan mengisi baterai berasal dari energi ramah lingkungan.
Limbah kendaraan listrik menjadi satu hal perlu diperhatikan oleh berbagai pihak agar tidak menjadi masalah baru di masa mendatang.
“Sehingga harapannya dekarbonisasi sektor kelistrikan dapat membantu mengurangi penggunaan fase emisi pada BEV,” ungkap dia dikutip dari Antara, Jumat (13/10).
Selain limbah kendaraan listrik strategi dekarbonisasi juga termasuk pemanfaatan teknologi hemat energi dan rendah emisi, penggunaan energi baru dan terbarukan, efisiensi energi sampai manajemen limbah dan ekonomi sirkular.
Hal ini juga menjadi salah satu tantangan percepatan elektrifikasi di Tanah Air, seperti pernah disampaikan oleh Dian Asmahani selaku Brand & Marketing Director Wuling Motors.
Jika dilihat dari sisi industri otomotif, Dian menjelaskan transisi dari kendaraan listrik khususnya mobil dari ICE ke EV sudah mulai didukung pemerintah. Namun tetap ada hambatan lain.
“Tantangan banyak tapi kita harus memikirkan seluruh ekosistem. Mulai dari supply chain kemudian dari produksi sendiri, kita juga pasti memikirkan limbah baterai,” ujar Dian.
Sri Agung Handayani, Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor juga pernah mengatakan hal serupa. Pengolahan limbah mobil listrik jadi salah satu aspek penting yang tidak boleh ketinggalan.
“Kebetulan kami Daihatsu mengurus sampai ke limbahnya. Akhirnya kita requirement-nya global,” tegas Sri.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Mei 2024, 20:00 WIB
03 Mei 2024, 20:00 WIB
03 Mei 2024, 17:23 WIB
03 Mei 2024, 13:44 WIB
02 Mei 2024, 11:00 WIB
Terkini
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Berlaku selama pameran berlangsung, berikut promo Neta di PEVS 2024 termasuk saldo PLN Mobile Rp 2,5 juta
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Jokowi optimis jadi pemain utama pasar EV dunia karena memiliki potensi yang besar dibanding negara lain
03 Mei 2024, 19:32 WIB
Menurut Volta salah satu alasan motor listrik subsidi sepi peminat karena kurang edukasi serta proses rumit
03 Mei 2024, 19:00 WIB
Dukung ekosistem kendaraan listrik, Jokowi sebut pabrik baterai di Indonesia mulai produksi bulan depan
03 Mei 2024, 17:23 WIB
Hadir meramaikan pameran, berikut pilihan mobil listrik murah di PEVS 2024 dengan harga mulai Rp 100 jutaan
03 Mei 2024, 15:00 WIB
Koleksi mobil Askolani, Dirjen Bea Cukai yang mempunyai harta Rp 51 Miliar menjadi sorotan masyarakat
03 Mei 2024, 13:44 WIB
Beberapa model baru mulai ditawarkan dengan banderol kompetitif, berikut daftar harga mobil listrik Mei 2024
03 Mei 2024, 11:22 WIB
Terdapat 21 motor listrik dilelang di PEVS 2024, seluruh pengunjung pun berkesempatan mengikuti program ini