Mazda Siap Boyong EZ-6 Kembaran Deepal LO7, Changan Buka Suara
16 November 2025, 17:00 WIB
Kemenperin sorot masalah limbah kendaraan listrik yang salah satu penghambat komitmen net zero emission
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Percepatan elektrifikasi harus didukung beragam komitmen lain. Hal ini tidak terbatas pada penggunaan kendaraan listrik saja namun juga proses produksi ramah lingkungan demi mencapai NZE (Net Zero Emission).
Untuk diketahui pemakaian kendaraan listrik memang tidak menghasilkan emisi gas buang. Berbeda dengan mesin konvensional, mengeluarkan emisi dan bergantung dari jenis bahan bakar digunakan.
Namun produksi baterai kendaraan listrik baik itu BEV maupun hybrid memiliki jejak karbon. Beruntungnya perkembangan inovasi membuat dampak itu mulai berkurang.
Menyoroti hal tersebut, Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian menjelaskan bahwa emisi kendaraan listrik akan lebih rendah jika energi listrik saat produksi dan mengisi baterai berasal dari energi ramah lingkungan.
Limbah kendaraan listrik menjadi satu hal perlu diperhatikan oleh berbagai pihak agar tidak menjadi masalah baru di masa mendatang.
“Sehingga harapannya dekarbonisasi sektor kelistrikan dapat membantu mengurangi penggunaan fase emisi pada BEV,” ungkap dia dikutip dari Antara, Jumat (13/10).
Selain limbah kendaraan listrik strategi dekarbonisasi juga termasuk pemanfaatan teknologi hemat energi dan rendah emisi, penggunaan energi baru dan terbarukan, efisiensi energi sampai manajemen limbah dan ekonomi sirkular.
Hal ini juga menjadi salah satu tantangan percepatan elektrifikasi di Tanah Air, seperti pernah disampaikan oleh Dian Asmahani selaku Brand & Marketing Director Wuling Motors.
Jika dilihat dari sisi industri otomotif, Dian menjelaskan transisi dari kendaraan listrik khususnya mobil dari ICE ke EV sudah mulai didukung pemerintah. Namun tetap ada hambatan lain.
“Tantangan banyak tapi kita harus memikirkan seluruh ekosistem. Mulai dari supply chain kemudian dari produksi sendiri, kita juga pasti memikirkan limbah baterai,” ujar Dian.
Sri Agung Handayani, Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor juga pernah mengatakan hal serupa. Pengolahan limbah mobil listrik jadi salah satu aspek penting yang tidak boleh ketinggalan.
“Kebetulan kami Daihatsu mengurus sampai ke limbahnya. Akhirnya kita requirement-nya global,” tegas Sri.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 November 2025, 17:00 WIB
16 November 2025, 15:14 WIB
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 08:00 WIB
Sebagian ruas jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi ditutup untuk dilakukan perbaikan selama sepekan
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen