Pembatasan Usia Kendaraan Bukan Solusi Permasalahan di Jakarta
28 Juni 2024, 13:00 WIB
Mujiyono menyebut salah satu penyebab kemacetan Jakarta adalah pengemudi ojol yang suka parkir sembarangan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Macet di DKI Jakarta memang masih belum bisa diatasi dari waktu ke waktu. Pada jam-jam padat sering terjadi penumpukan kendaraan.
Berbagai faktor digadang-gadang jadi biang kerok kemacetan Jakarta. Satu diantaranya adalah para pelaku Ojol (Ojek Online).
Pendapat tersebut dilontarkan langsung oleh Mujiyono, Ketua Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta. Dia mengatakan kalau pihaknya banyak menerima aduan dari masyarakat mengenai hal itu.
Terutama ketika jam sibuk seperti di pagi maupun sore hari. Sehingga penumpukan kendaraan di sejumlah titik tidak bisa dihindarkan.
"Pengemudi daring banyak sekali yang menguasai ruang-ruang publik seperti halte, trotoar dan lain-lain," ujar Mujiyono di Antara pada Selasa (2/7).
Lebih jauh Mujiyono menuturkan kalau banyak pengemudi Ojol berhenti atau parkir di ruang publik. Termasuk saat menurunkan juga mengangkut penumpang di pinggir jalan.
Dia pun meminta kepada pihak terkait buat memetakan daerah mana saja sering terjadi penumpukan transportasi daring. Sehingga dapat mengatasi kemacetan Jakarta dalam waktu cepat
"Dinas Satpol PP dan Diskominfotik tolong berikan kepada kami titik-titik mana saja yang selama ini dikeluhkan," ia menambahkan.
Sebelumnya menurut survei laporan Global Traffic Scorecard 2023 dikeluarkan perusahaan analisis data lalu lintas Inrix, Jakarta dinobatkan sebagai kota termacet nomor 10.
Posisi itu setingkat lebih tinggi dari Miami, Florida di urutan 11. Lalu Jakarta ada di bawah Cape Town, Afrika Selatan yang berada di urutan kesembilan.
Pada laporan ini terungkap bahwa warga Ibu Kota kehilangan waktu 65 jam karena terjebak kemacetan. Bahkan jumlah tersebut meningkat 33 persen jika dibandingkan di 2022.
“Ketika jumlah kendaraan meningkat, pengemudi sampai penumpang bus kehilangan waktu maupun bahan bakar dengan cara tidak produktif,” tulis Inrix
Kemudian Inrix menyebut kalau pagi dan sore hari waktu paling buruk buat berkendara di Jakarta. Sebab kemacetan terjadi di momen tersebut.
“Kecepatan tertinggi pada 2023 hanya 21 mil per jam atau 33,7 kilometer per jam,” lanjut mereka.
Sementara itu Bob Pishue, analisis transportasi Inrix menyebut kepadatan lalu lintas di daerah perkotaan menunjukan peningkatan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Juni 2024, 13:00 WIB
27 Juni 2024, 17:00 WIB
24 Juni 2024, 17:00 WIB
22 Juni 2024, 09:00 WIB
28 Mei 2024, 23:11 WIB
Terkini
03 Juli 2024, 19:00 WIB
Sebanyak 80 tim dari 12 negara saling adu inovasi dalam gelaran Shell Eco Marathon 2024 di Sirkuit Mandalika
03 Juli 2024, 19:00 WIB
Masih berambisi balap Tesla, penjualan BYD global cetak rekor tertinggi di Juni 2024 tembus 300 ribu unit
03 Juli 2024, 17:00 WIB
Hampir menyamai sedan sport M5 hybrid, BMW M3 CS dirombak G-Power hasilkan tenaga buas sampai 709 hp
03 Juli 2024, 16:00 WIB
Masih hadapi beragam tantangan, Neta percaya diri jual mobil listrik China di RI karena beberapa faktor
03 Juli 2024, 15:00 WIB
Luhut optimis Indonesia bisa jadi pemasok kendaraan listrik global setelah pembangunan pabrik baterai
03 Juli 2024, 14:00 WIB
Menurut Ali Berawi, taksi terbang Hyundai bakal diuji coba di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Juli 2024
03 Juli 2024, 13:00 WIB
Jokowi resmikan pabrik baterai kendaraan listrik pertama dan terbesar di Indonesia senilai Rp 73,11 triliun
03 Juli 2024, 12:00 WIB
Bos Ducati menilai kalau mereka sudah memilih keputusan tepat ketika mendatangkan Marc Marquez musim depan