BMW Tak Gentar Hadapi Kondisi Pasar yang Belum Stabil
10 Mei 2025, 08:00 WIB
Hadapi persaingan ketat dari Tiongkok, Uni Eropa mau terapkan tarif impor mobil listrik China seperti di AS
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Tidak hanya di Amerika Serikat, kini Uni Eropa memberlakukan tarif impor mobil listrik China guna menghadapi persaingan yang semakin ketat. Besarannya ada di kisaran 17,4 persen sampai 38,1 persen.
Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (19/6) tarif impor mobil listrik direncakan berlaku mulai 4 Juli 2024. Keputusan itu diambil setelah melihat banyak manufaktur mobil listrik membalap kompetitor asal Eropa.
Namun hal ini turut menuai protes dari sejumlah pihak pabrikan terkhusus manufaktur Jerman. Mengingat banyak merek menjadikan China sebagai salah satu pasar terpenting mereka seperti Mercedes-Benz, BMW dan Volkswagen.
Maximilian Butek, Direktur Eksekutif Kamar Dagang Jerman di China Barat mengungkapkan pemberlakuan tarif tidak melindungi atau menjaga persaingan sehat bagi merek Jerman.
“Kita mengadvokasi pentingnya investasi pada persaingan di Uni Eropa ketimbang melindungi industri otomotif (dengan tarif impor),” ungkap dia di sela konferensi pers, dikutip Rabu.
Pihak China sendiri bakal merespon lewat pemberlakuan kebijakan serupa menghadapi hal tersebut. Sampai November mendatang, pihak Uni Eropa harus menetapkan apakah tarif impor mobil listrik berlaku permanen atau sementara.
Perwakilan dari Jerman disebut akan berkunjung ke China guna mendiskusikan tarif impor mobil listrik yang akan segera berlaku dalam waktu dekat. Maximilian berharap ada jalan tengah bisa diambil lewat negosiasi kedua pihak.
“Market Share mobil listrik China di Uni Eropa masih sangat kecil. Jadi saya pikir masih ada ruang untuk bernegosiasi daripada mengikuti eskalasi tarif impor,” tegas dia.
Clas Neumann, Ketua Dewan Kamar Dagang Jerman di China Barat mengatakan pemerintah Jerman harus mendorong persaingan sehat antar merek Eropa di Tiongkok.
Saat ini yang jadi tantangan utama buat manufaktur Jerman adalah perang harga terkhusus di industri otomotif.
“Ada tekanan harga yang signifikan di pasar karena banyaknya jumlah kompetitor atau hasil produksi dari para pesaing tersebut,” kata Neumann.
Sektor otomotif Tiongkok memang disebut memulai perang harga mobil listrik dalam selama dua tahun belakangan. Sehingga banyak manufaktur ikut berlomba menjual kendaraan dengan banderol paling kompetitif agar bisa bersaing di pasaran.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Mei 2025, 08:00 WIB
07 Mei 2025, 22:00 WIB
07 Mei 2025, 19:00 WIB
09 April 2025, 17:00 WIB
07 April 2025, 13:00 WIB
Terkini
14 Mei 2025, 08:00 WIB
BYD masih memimpin di April 2025, berikut kami rangkum data lengkap penjualan merek mobil Cina di April 2025
14 Mei 2025, 07:00 WIB
20 mobil terlaris April 2025 semakin beragam karena ada empat kendaraan listrik yang berhasil masuk daftar
14 Mei 2025, 06:16 WIB
SIM Keliling Bandung melayani masyarakat di Kota Kembang yang ingin mengurus dokumen berkendara hari ini
14 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 14 Mei 2025 kembali digelar setelah sempat dihentikan karena adanya libur Waisak
14 Mei 2025, 06:00 WIB
Ada dispensasi perpanjangan pasca libur Waisak, simak jadwal dan lokasi SIM keliling Jakarta hari ini
13 Mei 2025, 21:00 WIB
Nissan dikabarkan tengah dilanda badai PHK, mereka berencana merumahkan sampai 20 ribu karyawan secara global
13 Mei 2025, 20:47 WIB
Satu unit mobil listrik Seal terbakar di kawasan Palmerah, BYD akan selidiki lebih dalam penyebabnya
13 Mei 2025, 19:00 WIB
Menjelajah pulau Dewata, Bali menggunakan Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid untuk mencoba fitur-fiturnya