KNKT Sebut Banyak Sopir Truk dan Bus Tidak Terlatih dengan Baik

KNKT mendesak pemerintah mendirikan sekolah khusus sopir truk dan bus demi meningkatkan kompetensi mereka

KNKT Sebut Banyak Sopir Truk dan Bus Tidak Terlatih dengan Baik

KatadataOTOKecelakaan bus dan truk di Indonesia masih terus berulang. Biasanya salah satu penyebab insiden tersebut adalah kelalaian pengemudi.

Mulai dari tidak menguasai medan jalan, tak mengenal kendaraannya dengan baik dan lalai dalam melakukan perawatan kendaraan.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, kecelakaan truk serta bus yang berulang disebabkan karena kemampuan dasar mengemudi kurang baik.

“Tidak kompetennya (sopir) juga ditemukan pada sebagian besar pengemudi bus dan truk lain,” ungkap Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT saat dihubungi KatadataOTO, Selasa (09/09).

Kecelakaan Truk Terulang di GT Ciawi, Diduga Sopir Lalai
Photo : Jasa Marga

Lebih jauh Wildan menjelaskan saat KNKT menelusuri akar masalahnya, kedua hal di atas tidak ditemui dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pengemudi.

Selanjutnya mereka juga tidak menemukan peningkatan kompetensi dalam proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) B1 dan B2.

Tidak heran jika banyak sopir truk serta bus yang memiliki kemampuan pas-pasan. Sebab mereka memaksakan untuk menjadi pengemudi karena tuntutan ekonomi.

“Penelusuran lebih jauh lagi (KNKT) menemukan bahwa hampir semua pengemudi truk dan bus di Indonesia tidak pernah terdidik juga terlatih dengan baik secara terstruktur,” Wildan melanjutkan.

Menurut dia, berbagai temuan tersebut menjadi tanda bahwa berbagai kecelakaan di Tanah Air dikarenakan kemampuan sopir bus maupun truk yang kurang.

Sehingga KNKT menekankan pentingnya pemerintah untuk segera membuat sekolah mengemudi khusus kedua profesi di atas.

Mengingat sudah berulang kali kecelakaan yang melibatkan truk juga bus terjadi. Tentu hal tersebut sangat merugikan masyarakat.

Sebab banyak kendaraan masyarakat maupun fasilitas umum yang rusak. Bahkan tidak jarang nyawa melayang akibat kelalaian.

“Oleh sebab itu kebutuhan akan sekolah mengemudi kendaraan besar menjadi sangat urgent, jika kita ingin memutus mata rantai kecelakaan bus dan truk di Indonesia,” tegas Wildan.

Siapkan Beberapa Kurikulum

Di sisi lain Wildan menyebut pemerintah juga wajib menyiapkan kurikulum jika ingin membuat sekolah mengemudi khusus sopir truk serta bus.

Harus Ada Sekolah Khusus Sopir Truk Demi Tekan Angka Kecelakaan
Photo : Punjab Truck Driving School

Seperti pengetahuan dasar sistem rem maupun lampu, pengetahuan dasar jalan, teknik mengemudi (defensive drive) hingga pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi (pre trip inspection).

Tak ketinggalan masyarakat yang menggeluti profesi ini juga harus memahami teknik emergency handling jika menghadapi kondisi darurat. Jadi mengetahui apa yang harus dilakukan saat ada bahaya di depan.

Terakhir yang tidak kalah penting adalah pemahaman tentang peraturan lalu lintas. Jadi bisa lebih taat saat berada di jalan.


Terkini

news
Motul

Motul Catat Pertumbuhan 35 Persen Lebih Tahun Ini

Produsen oli Motul meraih banyak prestasi pada tahun ini yang memberikan motivasi tambahan pada 2026

mobil
Chery Incar Wilayah Indonesia Timur untuk Ekspansi Diler di 2026

Chery Incar Wilayah Indonesia Timur untuk Ekspansi Diler di 2026

Banyak konsumen potensial, fokus Chery saat ini adalah membuka lebih banyak diler di daerah luar Jakarta

news
Ganjil genap Puncak

Ganjil Genap Puncak Berlaku Hari Ini 19 Desember, Simak Lokasinya

Ganjil genap Puncak jadi upaya mengurai kemacetan menjelang akhir pekan, berlaku di ruas jalan tertentu

mobil
Mewahnya Isi Garasi Ade Kuswara, Bupati Bekasi yang Terjaring OTT

Mewahnya Isi Garasi Ade Kuswara, Bupati Bekasi yang Terjaring OTT

KPK baru saja menangkap Ade Kuswara Kunang bersama beberapa orang lain dalam kegiatan OTT, Kamis (18/12)

mobil
Harga Mobil LCGC Desember 2025, Ada Honda Brio dan Toyota Agya

Harga Mobil LCGC Desember 2025, Ada Honda Brio dan Toyota Agya

Menurut pantauan KatadataOTO, harga mobil LCGC seperti Honda Brio Satya serta Toyota Agya terpantau stabil

mobil
Honda

Honda akan Hentikan Sementara Produksi Mobil di Jepang dan Cina

Honda akan hentikan proses produksi kendaraan di Jepang dan Cina akibat kekurangan cip semikonduktor

mobil
Jetour T2 Sudah Terpesan 200 Unit, Mulai Dikirim Januari 2025

Jetour T2 Klaim Sudah Terima 700 SPK, Harga Bakal Naik Rp 20 Juta

Konsumen masih bisa membeli Jetour T2 dengan harga khusus Rp 568 jutaan sampai 1.000 kuota terpenuhi

mobil
Gaikindo

Gaikindo Akui Pasar Mobil Baru Indonesia Keok dari Malaysia

Malaysia sangat berpotensi menggeser Indonesia sebagai raja ASEAN dalam hal penjualan mobil baru di 2025