10 Persen Taksi Bluebird Akan Pakai Mobil Listrik di 2030
02 Mei 2024, 11:00 WIB
Melalui Kepmen ESDM RI Nomor 182.K/TL.04/MEM.S/2023, kini tarif pengisian di SPKLU untuk kendaraan listrik diatur
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Pemerintah melalui Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Manusia) saat ini mulai mengatur besaran tarif pengisian listrik ke mobil setrum.
Nantinya hanya ada dua kategori SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik) yang tarifnya diatur, yakni fast charging serta ultrafast charging.
Keputusan anyarnya tertuang dalam Kepmen ESDM RI Nomor 182.K/TL.04/MEM.S/2023 tentang Biaya Layanan Pengisian Listrik Pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.
Di dalamnya dijelaskan kalau tarif pengisian di SKPLU untuk mobil listrik dengan teknologi pengisian cepat atau fast charging dikenakan biaya maksimal Rp25 ribu.
Sedangkan SPKLU ultrafast charging tarif yang ditentukan pemerintah sedikit lebih besar, yakni paling banyak Rp57 ribu. Biaya tersebut dikenakan untuk setiap satu kali pengisian kendaraan elektrik.
Selain itu tarif pengisian di SPKLU untuk mobil listrik di atas belum termasuk PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pada bidang perpajakan.
Kemudian dalam Diktum Kelima disebutkan bahwa biaya layanan pengisian listrik pada SPKLU, nantinya akan dilakukan evaluasi setiap dua tahun atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Namun perlu diketahui, kebijakan baru dibuat tidak mengatur tarif untuk dua model pengisian kendaraan listrik lainnya yakni slow charging dan medium charging.
Patut diketahui teknologi pengisian lambat atau slow charging adalah SPKLU dengan daya keluaran sampai tujuh kilowatt. Sementara medium charging tujuh sampai 22 kilowatt.
Ketiga teknologi pengisian cepat atau fast charging dengan keluaran lebih dari 22 kilowatt hingga 50 kilowatt. Lalu ultrafast charging memiliki daya lebih dari 50 kilowatt.
Ketentuannya telah ditetapkan oleh Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM pada 17 Juli 2023. Sehingga sudah resmi berlaku sejak tanggal penetapan.
Dengan begitu diharapkan bisa mendorong masyarakat mengadopsi kendaraan listrik. Sebab sudah banyak kemudahan yang diberikan pemerintah.
Jika dilihat dari data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) penjualan mobil listrik secara wholesale sepanjang semester 1 2023 mencapai 5.849 unit.
Jumlahnya tumbuh 1.081 persen dibanding periode yang sama pada 2023 hanya mencatatkan 495 unit saja.
Memang Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah pembantunya terus mendongkrang penjualan mobil listrik. Seperti bantuan disalurkan ke masyarakat sejak 1 April 2023.
Insentif yang dimaksud yakni potongan PPN atau Pajak Pertambahan Nilai berlaku hingga Desember 2023 dengan kuota 35.900 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Mei 2024, 11:00 WIB
01 Mei 2024, 18:00 WIB
01 Mei 2024, 15:39 WIB
01 Mei 2024, 10:00 WIB
01 Mei 2024, 07:00 WIB
Terkini
03 Mei 2024, 11:22 WIB
Terdapat 21 motor listrik dilelang di PEVS 2024, seluruh pengunjung pun berkesempatan mengikuti program ini
03 Mei 2024, 08:00 WIB
Dalam rangka melakukan standarisasi baterai, motor listrik Gesits Rp 15 jutaan segera meluncur di Indonesia
03 Mei 2024, 07:00 WIB
Polisi tegaskan pelat nomor khusus ZZ tak kebal ganjil genap kecuali mendapat pengawalan dari petugas
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Terdapat lima lokasi SIM Keliling Jakarta yang bisa dimanfaatkan oleh warga buat mengurus dokumen berkendara
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta hari ini tetap dilangsungkan dengan optimal guna menghindari kepadatan di akhir pekan
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Manfaatkan layanan ini menjelang akhir pekan, SIM keliling Bandung tidak beroperasi setiap hari Minggu
03 Mei 2024, 00:45 WIB
Polres Bogor kembali menggelar ganjil genap Puncak untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi
02 Mei 2024, 23:44 WIB
Peugeot berhenti jualan mobil di Indonesia, seperti mereka umumkan dalam keterangan resmi yang mereka berikan