Motul 300V Ester Core Diluncurkan di Sirkuit Mandalika
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
Tercatat ada empat koleksi kendaraan Henri Alfiandi yang ada di LHKPN milik KPK seperti Livina sampai pesawat
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, Kabasarnas (Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) ditetapkan KPK menjadi tersangka. Dia tersandung kasus dugaan suap proyek pengadaan barang pada medio 2021-203.
Penetapannya tak berselang lama setelah komisi antirasuah melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) terhadap Letkol Arif Budi Cahyanto yang merupakan Koordinator Staf Administrasi (Koorsmin) Basarnas.
Kasus korupsi tersebut diduga terkait dengan pemenangan sejumlah proyek di Basarnas. Satu diantaranya adalah pengadaan alat deteksi korban reruntuhan senilai Rp9.9 miliar.
Selanjutnya pengadaan public safety diving equipment dengan nilai kontrak Rp17.4 miliar serta kendaraan kendali jarak jauh (remotely operated vehicle/ROV) untuk KN SAR Ganesha (multiyears 2023-2024) sebesar Rp89.9 miliar.
Proyeknya diikuti oleh PT Intertekno Grafika Sejati (IGS), PT Multi Grafika Cipta Sejati (MGCS) maupun PT Kindah Abadi Utama (KAU).
Kemudian para petinggi perusahaan mendekati Henri Alfiandi untuk dimenangkan lelang proyek. Hal itu dilakukan melalui perantara Afri Budi Cahyanto.
Dalam beberapa kali pertemuan antara para bos perusahaan dengan Kabasarnas menghasilkan kesepakatan penetapan jatah komisi sebesar 10 persen.
Lantas KPK mendapatkan laporan mengenai kesepakatan di atas. Mereka langsung menggelar OTT di dua tempat yang disebutkan sebelumnya.
Di luar kasusnya, Henri merupakan seorang perwira tinggi militer. Pria tersebut tercatat memiliki harta senilai Rp10 miliar di LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) yang dilaporkan terakhir pada 24 Maret 2023.
Di dalamnya dijelaskan jenderal bintang tiga ini memiliki beberapa aset. Seperti tanah dan bangunan dengan taksiran Rp4.8 miliar.
Jumlah tersebut terbagi di sejumlah lokasi. Mulai dari Pekanbaru sampai Kampar berstatus hasil sendiri.
Kemudian harta bergerak lainnya sebanyak Rp452 juta. Kas serta setara kas senilai Rp4 miliar, tak ketinggalan harta lainnya Rp600 juta.
Sementara buat alat transportasi dan mesin dia tercatat memiliki beberapa kendaraan. Semuanya ditaksir Rp1 miliar.
Kendaraan Henri Alfiandi pertama ada Nissan Grand Livina. Mobil tersebut lansiran 2012 berstatus hasil sendiri senilai Rp60 juta.
Kedua Fin Komodo IV produksi 2019. Sama seperti sebelumnya merupakan hasil sendiri dengan harga Rp60 juta.
Kendaraan Henri Alfiandi yang ketiga datang dari pabrikan Jepang. Di garasinya terdapat Honda CR-V 2019 hasil sendiri senilai Rp275 juta.
Terakhir yang bikin unik koleksi kendaraan Henri Alfiandi adalah pesawat terbang Zenith 750 Stol rakitan 2019. Dijelaskan sebagai hasil sendiri dan ditebus dengan uang Rp650 juta.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
Terkini
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
18 Mei 2025, 19:03 WIB
IMX Surabaya 2025 siap diselenggarakan untuk mendukung dunia modifikasi di kota Pahlawan yang terus berkembang
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau