Merek Jepang Diajak Ikut Manfaatkan Insentif Impor Mobil Listrik
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah meresmikan aturan insentif mobil hybrid mulai 1 Januari 2025, bisa dinikmati sejumlah merek di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Merespon baiknya minat masyarakat terhadap lini HEV (Hybrid Electric Vehicle), pemerintah akhirnya resmi memberikan insentif mobil hybrid sebesar tiga persen dengan syarat tertentu.
Perlu diketahui sebelumnya insentif kendaraan ramah lingkungan hanya berlaku untuk BEV (Battery Electric Vehicle) alias mobil listrik murni, rakitan lokal maupun impor dengan komitmen investasi.
“Saya minta agar segera para produsen mobil di Indonesia untuk segera mendaftarkan mereknya kepada kami. Agar tahun depan mulai 1 Januari 2025 bisa menikmati insentif stimulus,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI dalam tayangan resmi, dikutip Senin (16/12).
Pemberian insentif bisa membuat harga jual mobil jadi semakin kompetitif. Seperti yang telah dinikmati oleh sejumlah produsen mobil listrik di RI.
Aturan soal LCEV (Low Carbon Emission Vehicle) termasuk mobil hybrid tertuang dalam Permenperin (Peraturan Menteri Perindustrian) No. 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah.
Kendaraan hybrid dimaksud dalam aturan ini ada di Pasal 6 yakni Mild Hybrid dan Full Hybrid. Di Indonesia saat ini sudah ada beberapa merek yang menjual mobil hybrid ke konsumen.
Nantinya salah satu syarat pemberian insentif mobil hybrid adalah TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Ada sejumlah merek berpeluang menerima insentif mobil hybrid.
Manufaktur asal Jepang, Toyota punya model HEV yang paling bervariasi, salah satunya Kijang Innova Zenix Hybrid, telah dirakit lokal dengan TKDN tembus 80 persen.
Kemudian PT SIS (Suzuki Indomobil Sales) dengan Ertiga Hybrid. TKDN-nya telah mencapai 80 persen sehingga berpeluang mendapatkan insentif mobil hybrid apabila didaftarkan nanti. Lalu ada XL7 yang TKDN-nya 85 persen.
Sedangkan model lain seperi Honda CR-V e:HEV dari PT HPM (Honda Prospect Motor) masih diimpor utuh dari Thailand, belum ada rencana lebih lanjut buat melakukan perakitan lokal.
PT HPM juga disinyalir tengah menyiapkan satu produk baru yakni MPV hybrid Stepwgn. Model itu telah dipamerkan di ajang GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show) dan diklaim mendapatkan respon positif dari para pengunjung.
Bicara harga, survey internal Honda Indonesia mengatakan calon konsumen berminat jika Stepwgn dijual Rp 600 juta-Rp 700 jutaan. Namun mereka menunggu kesiapan dan regulasi pemerintah sebelum menghadirkan model anyar itu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juli 2025, 08:00 WIB
03 Juli 2025, 19:00 WIB
30 Juni 2025, 18:00 WIB
30 Juni 2025, 09:00 WIB
29 Juni 2025, 08:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 18:00 WIB
KatadataOTO merangkum enam kesalahan memilih tempat parkir yang dapat merugikan pengemudi saat bepergian
04 Juli 2025, 17:00 WIB
Desta kecelakaan saat memarkirkan Ducati DesertX yang digunakannya buat touring di kawasan Sembalun, NTB
04 Juli 2025, 16:30 WIB
Diler Xpeng di Puri, Jakarta Barat siapkan layanan 3S dan perbaikan bodi, ada unit test drive buat konsumen
04 Juli 2025, 16:03 WIB
Polres Bogor bakal menerapkan ganjil genap Puncak pada akhir pekan ini untuk melancarkan arus lalu lintas
04 Juli 2025, 13:28 WIB
Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota