Mazda Siap Boyong EZ-6 Kembaran Deepal LO7, Changan Buka Suara
16 November 2025, 17:00 WIB
Kuatnya persaingan harga mobil listrik membuat Nissan tutup pabrik di China, ada penurunan penjualan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kehadiran mobil listrik China memperketat kompetisi di industri otomotif berbagai negara. Di Tiongkok sendiri, perang harga yang terus terjadi akhirnya membuat sejumlah manufaktur harus terpukul mundur.
Menjelang akhir 2023, Mitsubishi Motors memutuskan untuk setop seluruh aktivitas produksi di China karena kondisi tidak mendukung dan persaingan kuat terkhusus dengan merek lokal.
Setelah stok kendaraan habis, Mitsubishi sudah tidak akan menjual model apapun lagi untuk pasar China.
Selain Mitsubishi, pabrikan Jepang lain seperti Toyota dan Honda diberitakan terpaksa mengurangi tenaga kerja serta menyesuaikan produksi lokal di negara tersebut.
Dilansir dari The Japan Times, Senin (24/6) keputusan Nissan tutup pabrik China adalah untuk mengurangi kapasitas produksi. Penjualan mereka disebut menurun menyusul tren mobil listrik yang sedang naik di negara tersebut.
Bahkan pada 2023, penjualan mobil baru Nissan turun 16,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terus terjadi sampai periode Januari-Mei 2024.
Pabrik yang ditutup berlokasi di Changzhou, Provinsi Jiangsu. Fasilitas itu sebenarnya relatif baru, mulai beroperasi pada November 2020 sebagai Joint Venture antara Nissan dengan Dongfeng Motor.
Ada keputusan untuk tetap melanjutkan produksi beberapa model SUV (Sport Utility Vehicle) yang sudah dirakit di Changzhou namun di fasilitas berbeda.
Fasilitas di Changzhou itu memiliki kapasitas produksi 130.000 unit kendaraan per tahun, merepresentasikan 10 persen total produksi kendaraan buatan Jepang di China.
Terlepas dari itu, perang harga mobil listrik di China masih terus terjadi. Banyak manufaktur lokal seperti BYD (Build Your Dreams) menawarkan pilihan kendaraan ramah lingkungan harga terjangkau.
Model terbaru BYD yakni Seagull EV, belum lama ini mendapatkan pengurangan harga dan dijual mulai 69.800 yuan atau setara Rp 157,8 jutaan. Sementara pesaing seperti Nissan Leaf dilego sekitar 201 ribu yuan (Rp 456 jutaan).
Sama halnya di Indonesia, mobil listrik China mulai mendominasi terlihat dari banyaknya model baru berpeluang hadir di pameran GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show).
Setelah Neta dan BYD, hadir Zeekr yang bakal mengisi lini premium. Merek itu dikabarkan membawa dua model ke pasar Indonesia yakni SUV Zeekr X dan MPV Zeekr 009.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 November 2025, 17:00 WIB
16 November 2025, 15:14 WIB
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang