Kepolisian Siapkan 59 Kendaraan Listrik untuk Kebutuhan Patroli
21 November 2024, 22:30 WIB
Kuatnya persaingan harga mobil listrik membuat Nissan tutup pabrik di China, ada penurunan penjualan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kehadiran mobil listrik China memperketat kompetisi di industri otomotif berbagai negara. Di Tiongkok sendiri, perang harga yang terus terjadi akhirnya membuat sejumlah manufaktur harus terpukul mundur.
Menjelang akhir 2023, Mitsubishi Motors memutuskan untuk setop seluruh aktivitas produksi di China karena kondisi tidak mendukung dan persaingan kuat terkhusus dengan merek lokal.
Setelah stok kendaraan habis, Mitsubishi sudah tidak akan menjual model apapun lagi untuk pasar China.
Selain Mitsubishi, pabrikan Jepang lain seperti Toyota dan Honda diberitakan terpaksa mengurangi tenaga kerja serta menyesuaikan produksi lokal di negara tersebut.
Dilansir dari The Japan Times, Senin (24/6) keputusan Nissan tutup pabrik China adalah untuk mengurangi kapasitas produksi. Penjualan mereka disebut menurun menyusul tren mobil listrik yang sedang naik di negara tersebut.
Bahkan pada 2023, penjualan mobil baru Nissan turun 16,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terus terjadi sampai periode Januari-Mei 2024.
Pabrik yang ditutup berlokasi di Changzhou, Provinsi Jiangsu. Fasilitas itu sebenarnya relatif baru, mulai beroperasi pada November 2020 sebagai Joint Venture antara Nissan dengan Dongfeng Motor.
Ada keputusan untuk tetap melanjutkan produksi beberapa model SUV (Sport Utility Vehicle) yang sudah dirakit di Changzhou namun di fasilitas berbeda.
Fasilitas di Changzhou itu memiliki kapasitas produksi 130.000 unit kendaraan per tahun, merepresentasikan 10 persen total produksi kendaraan buatan Jepang di China.
Terlepas dari itu, perang harga mobil listrik di China masih terus terjadi. Banyak manufaktur lokal seperti BYD (Build Your Dreams) menawarkan pilihan kendaraan ramah lingkungan harga terjangkau.
Model terbaru BYD yakni Seagull EV, belum lama ini mendapatkan pengurangan harga dan dijual mulai 69.800 yuan atau setara Rp 157,8 jutaan. Sementara pesaing seperti Nissan Leaf dilego sekitar 201 ribu yuan (Rp 456 jutaan).
Sama halnya di Indonesia, mobil listrik China mulai mendominasi terlihat dari banyaknya model baru berpeluang hadir di pameran GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show).
Setelah Neta dan BYD, hadir Zeekr yang bakal mengisi lini premium. Merek itu dikabarkan membawa dua model ke pasar Indonesia yakni SUV Zeekr X dan MPV Zeekr 009.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 November 2024, 22:30 WIB
21 November 2024, 22:00 WIB
21 November 2024, 19:00 WIB
21 November 2024, 17:00 WIB
21 November 2024, 16:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang
21 November 2024, 21:00 WIB
Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial