Penjualan Nissan di RI Terpuruk, Kalah dari Citroen
10 November 2025, 17:00 WIB
Menperin sempat meminta para pabrikan agar tidak melakukan PHK massal meski penjualan mobil baru lesu
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri otomotif memang sedang menghadapi tantangan sangat besar. Terutama soal penjualan mobil baru di 2025.
Sejak awal tahun pasar kendaraan roda empat di Tanah Air sedang tidak baik-baik saja. Angka transaksi terus menurun setiap bulannya.
Mengolah data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah penjualan secara ritel sejak Januari sampai Juni 2025 hanya 390.467 unit saja.
Dari angka di atas, terjadi penurunan sampai 9,7 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di 2024.
Sementara untuk distribusi dari pabrik ke diler (wholesales), menyusut 8,6 persen dari sebelumnya 410.020 unit menjadi 374.740 unit di semester satu 2025.
Jika hal tersebut terus terjadi maka para pabrikan seperti Toyota, Suzuki, Daihatsu dan lain-lain diprediksi bakal merugi.
Melihat hal tersebut Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian (Menperin) mencoba mencari cara terbaik. Salah satunya dengan meminta para pabrikan tidak melakukan PHK Massal.
Usulan Menperin ternyata disambut baik oleh Gaikindo. Mereka mengaku berusaha agar tidak ada pengurangan tenaga kerja.
“Kami sedang mengusahakan hal tersebut. Berkali-kali pak Menteri Perindustrian mengimbau kami agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja,” ungkap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di ICE BSD, Tangerang beberapa waktu lalu.
Nangoi menjelaskan bahwa para anggota Gaikindo terus berusaha agar tidak ada PHK massal meski penjualan mobil baru lesu.
“Yang kita lakukan adalah kami tidak menambah karyawan kontrak. Sementara kami hentikan, kita bertahan,” tegas Nangoi.
Sekadar mengingatkan, sejumlah pabrikan sudah memberikan komitmen agar tidak lakukan PHK massal di masa-masa sulit seperti ini. Mereka adalah Toyota, Daihatsu serta Suzuki.
Ketiga jenama asal Jepang tersebut ingin mempertahankan tenaga kerja di tengah berbagai tantangan global.
“Komitmen mereka kami apresiasi. Ini adalah langkah konkret dalam mendukung stabilitas industri otomotif di Indonesia,” kata Agus Gumiwang pada kesempatan berbeda.
Selain ketiga pabrikan tersebut, Honda Prospect Motor (HPM) juga mengaku enggan melakukan PHK massal. Mereka berkomitmen menjaga stabilitas operasional.
"Sekarang kan market turun ya, kami masih terus berusaha. Sampai sekarang tidak ada rencana untuk mengurangi tenaga kerja," ucap Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director HPM di GIIAS 2025 beberapa waktu lalu.
Billy menilai kalau Honda secara aktif memantau perkembangan pasar maupun industri kendaraan roda empat di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 November 2025, 17:00 WIB
10 November 2025, 12:48 WIB
07 November 2025, 09:00 WIB
03 November 2025, 17:20 WIB
23 Oktober 2025, 20:15 WIB
Terkini
10 November 2025, 21:00 WIB
Melalui pengumuman resmi di laman Yamaha, Aldi Satya Mahendra disebut bakal tergabung dengan tim AS Racing
10 November 2025, 20:00 WIB
Mobil Lubricants terus menunjukkan komitmennya untuk para pelanggan setia dan jaringan bengkel-bengkel rekanan
10 November 2025, 19:00 WIB
Di Thailand, Toyota Hilux mendapatkan pembaruan mayor dan meluncur dengan harga mulai dari Rp 300 jutaan
10 November 2025, 18:00 WIB
Menurut data milik Gaikindo, BYD mampu menorehkan penjualan sebanyak 9.723 unit sepanjang Oktober 2025
10 November 2025, 17:00 WIB
Berbanding terbalik dari mayoritas merek Jepang lain, penjualan Nissan di Indonesia hanya 41 unit di Oktober 2025
10 November 2025, 16:01 WIB
Suzuki Satria mendapat pembaruan dan ada varian yang mengusung teknologi terkini untuk memanjakan konsumen
10 November 2025, 15:00 WIB
Chery perkuat jaringannya dengan membuka diler baru di Bekasi yang sudah dilengkapi oleh fasilitas body and paint
10 November 2025, 14:28 WIB
Volvo dan Audi catat kenaikan tipis di Oktober 2025, namun penjualan mobil mewah secara keseluruhan turun