Mobil Listrik Jetour X20e Terdaftar, NJKB Mulai Rp 165 Juta
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
AS terapkan tarif 100 persen impor mobil listrik China guna jaga keberlangsungan industri dalam negeri
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – BYD (Build Your Dreams) memiliki sejumlah lini kendaraan mobil listrik harga terjangkau yang sebelumnya juga menyasar pasar Amerika Serikat. Namun berlakunya tarif impor mobil listrik sebesar 100 persen menyulitkan tidak hanya BYD namun seluruh merek Tiongkok.
Untuk diketahui sebelumnya tarif impor mobil listrik di AS adalah 25 persen. China dianggap mengancam keberlangsungan industri dalam negeri sehingga kemudian berlaku tarif 100 persen.
Ini juga berlaku untuk komponen-komponen lain yang merupakan buatan China selain mobil listrik, seperti baterai dan mineral.
Tidak hanya itu, Uni Eropa ternyata juga disinyalir memiliki rencana serupa dan berpotensi menghadang ekspansi industri mobil listrik China.
Langkah tersebut diambil setelah melihat mobil listrik murah asal Tiongkok mulai membanjiri pasar global. Saat ini pihak Uni Eropa mengklaim tengah melakukan investigasi terhadap hal itu.
Wang Chuanfu, CEO BYD kemudian turut memberi tanggapan imbas aturan baru itu. Menurut dia industri otomotif AS dan Eropa takut terhadap kehadiran mobil listrik China.
"Banyak contoh politisi di negara lain yang khawatir akan kehadiran mobil listrik China," kata Wang, dikutip dari Electrek, Sabtu (8/6).
Namun dari sisi lain Wang mengatakan tarif impor mobil listrik itu menjadi bukti kekuatan industri otomotif Tiongkok.
Lalu di tengah memanasnya perdagangan global, pemerintah China disebut ingin terapkan kebijakan yang mirip berupa tarif impor 25 persen.
Elon Musk, CEO Tesla sebagai salah satu produsen kendaraan listrik justru menentang aturan tersebut. Menurut dia ketentuan yang dapat mendistorsi pasar tidak akan memberi dampak baik.
Meski sempat mengungkapkan kekhawatiran terhadap maraknya mobil listrik murah dari China, ia menegaskan Tesla tidak pernah meminta ada penerapan tarif 100 persen.
"Tesla berkompetisi dengan baik di pasar China tanpa tarif dan dukungan tambahan. Saya mendukung jika tidak ada tarif," kata Musk di konferensi teknologi Paris, dikutip BBC beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi