BBM Shell Bakal Bisa Dibeli Lagi, Pertamina Sudah Kirim Pasokan
06 Desember 2025, 11:00 WIB
Indonesia dinilai belum siap untuk melakukan produksi etanol buat campuran bensin dalam waktu dekat ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemerintah kembali menggaungkan wacana penerapan bensin campuran etanol 10 persen atau E10 di Indonesia.
Rencana tersebut diungkit pasca sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) batal menggunakan base fuel dari Pertamina.
Pembatalan itu disebut karena ditemukan kandungan etanol tiga persen yang dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi SPBU swasta.
Bensin E10 merupakan salah satu bagian dari rencana pemerintah dalam mengejar Net Zero Emission.
Namun memang masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh pemangku kepentingan.
Salah satunya adalah produksi etanol yang harus dilakukan agar secara signifikan mengurangi jumlah impor dan memberdayakan berbagai sektor di dalam negeri seperti pertanian.
“Kalau etanol diproduksi di dalam negeri tentu saja pastinya memberikan dampak (positif), hanya saja saya belum hitung,” kata Ronny Purwadi, akademisi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jakarta, Senin (20/10).
Hanya saja jika melihat kondisi sekarang, dia menilai industrinya belum siap apabila produksi campuran etanol di Indonesia. Apalagi jika pemerintah ingin produksi etanol direalisasikan mulai tahun depan.
“Kalau kita bangun hari ini juga pabrik bioetanol, saya tidak yakin satu tahun jadi. Cita-citanya boleh, realisasinya harus dihitung,” tegas Ronny.
Jika penggunaan bensin dengan campuran etanol mau mulai digalakkan di 2026, maka pemerintah harus menyiapkan terlebih dulu ekosistem pendukung dan rencana produksinya.
Sehingga kehadiran etanol tidak justru menggantikan impor bahan bakar fosil tetapi membantu mengurangi. Harapannya sektor pertanian ikut mendapatkan dampak positif dari penerapan bensin E10 di Indonesia.
Selain itu pihak terkait seperti produsen mobil perlu memastikan lini kendaraan dijual memiliki tangki yang sesuai untuk menampung E10.
Pengamat menilai, banyak tangki bensin pada mobil yang diproduksi sebelum 2010 tidak kompatibel menyimpan BBM E10.
Padahal di Indonesia populasi kendaraan lawas atau produksi tahun lama masih terbilang banyak.
Sementara pabrikan lain belum dapat memastikan apakah tangki bensin pada mobil sudah memenuhi kriteria untuk menampung bahan bakar campuran etanol.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 Desember 2025, 11:00 WIB
01 Desember 2025, 10:25 WIB
01 Desember 2025, 07:00 WIB
26 November 2025, 22:30 WIB
25 November 2025, 17:29 WIB
Terkini
07 Desember 2025, 19:00 WIB
Varian terbaru dari iCar V23 didukung teknologi swap baterai, harganya disebut bakal semakin kompetitif
07 Desember 2025, 17:10 WIB
Mahindra lebih pilih fokus bentuk pasar di Indonesia sebelum memutuskan untuk merakit mobil secara lokal
07 Desember 2025, 15:00 WIB
Bburago ungkap bahwa peminat diecast di Indonesia semakin tinggi dan mencari model yang memiliki nilai tambah
07 Desember 2025, 13:00 WIB
Vinfast menilai kesuksesan tujuh orang tersebut mampu menginspirasi banyak masyarakat yang ada di Tanah Air
07 Desember 2025, 11:00 WIB
Pihak Kalista siap membantu Transjakarta mencapai target 10.000 unit armada elektrifikasi per 2030 mendatang
07 Desember 2025, 09:00 WIB
Aplikasi Digiroom Auto2000 mengalami pembaruan dengan fokus pada enam jenis fitur yang memudahkan pelanggan
07 Desember 2025, 07:00 WIB
Chery Sales Indonesia menjadi official mobility partner para atlet NPC yang akan berkompetisi di Dubai
06 Desember 2025, 21:00 WIB
Aplikasi Digiroom milik Auto2000 diklaim mendapat respon positif dari para pelanggan setianya di Tanah Air