PUPR Sebut Penerapan MLFF di Indonesia Masih Temui Hambatan
28 Mei 2024, 23:14 WIB
Saksi ahli dari UGM ungkap ada 53 landaian di jalan tol MBZ yang sebabkan ayunan dan hentakan saat melintas
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Kasus korupsi pembangunan jalan tol MBZ Japek II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat masih terus berlanjut. Pasalnya para saksi ahli mulai menyampaikan pandangannya terkait infrastruktur yang mulai beroperasi sejak akhir 2019.
Imam Muthohar, Ahli Teknik Geometri Jalan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan ada 53 titik landaian di 17 km di jalan tersebut. Lokasinya berada di KM 9+500 hingga KM 28+500.
“Artinya kalau 17 km dibagi 53 maka setiap 300 meter ada landaian, ini tidak lazim," kata Imam dalam sidang pemeriksaan ahli dugaan kasus korupsi pembangunan jalan tol layang MBZ dilansir Antara (05/06).
Dia mengungkapkan landaian tersebut berupa landaian cembung maupun landaian cekung, sehingga bisa berbentuk tanjakan atau turunan.
Meski mengakui bahwa desain jalan tol MBZ sudah cukup baik tetapi seharusnya dibuat lurus dan datar. Dengan demikian, seharusnya tidak banyak landaian serta mengurangi hentakan maupun ayunan yang dirasakan kendaraan saat melintas.
Dirinya pun membandingkan jalan tol MBZ dengan desain tol akses Tanjung Priok serta jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, yang menurutnya benar karena memiliki desain datar dan lurus.
"Kalau toh perlu ada landaian maka harus terkontrol," tuturnya.
Tak hanya itu, Prof. Andreas Triwiyono, Ahli Teknik Struktur UGM juga memberi pandangan terkait tol layang MBZ. Dalam kesempatan yang sama ia menilai bahwa infrastruktur tersebut berpotensi tidak mencapai umur 75 tahun karena mutu beton di bawah standar nasional Indonesia (SNI).
"Jalan layang seharusnya bisa bertahan 75 tahun. Tetapi kalau mutunya tak sesuai, ada potensi tidak mencapai umur itu," ujar Andreas.
Menurutnya umur infrastruktur dipengaruhi berbagai hal seperti pemeriksaan, perbaikan maupun pemeliharaan. Namun salah satu yang sangat penting adalah mutu beton karena berpengaruh terhadap struktur jalan layang secara keseluruhan karena menyatu dengan bagian lain.
Sebelumnya diberitakan bahwa telah terjadi korupsi pembangunan Jalan Tol MBZ Japek II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat. Kasus ini merugikan negara sebesar Rp 510 miliar.
Ada beberapa terdakwa dalam kasus ini yaitu Djoko Dwijono, Direktur Utama PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) periode 2016-2020, Yudhi Mahyudin, Ketua Panitia Lelang JJC, Sofia Balfas Direktur Operasional II PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) serta Toni Budianto Sihite, tenaga ahli jembatan PT LAPI Ganesatama Consulting.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Mei 2024, 23:14 WIB
27 Mei 2024, 11:00 WIB
21 Mei 2024, 07:00 WIB
18 Mei 2024, 14:00 WIB
05 Maret 2024, 23:24 WIB
Terkini
01 Juli 2024, 07:00 WIB
BYD mulai kirim kendaraan ke konsumen Indonesia setelah sebelumnya mengakui terkena kendala di beberapa sektor
01 Juli 2024, 06:30 WIB
Kembali beroperasi seperti biasa di awal bulan, berikut jadwal dan lokasi SIM keliling Bandung hari ini
01 Juli 2024, 06:03 WIB
Di awal Juli 2024, Polda Metro Jaya kembali menghadirkan SIM Keliling Jakarta demi membantu pengendara
01 Juli 2024, 06:00 WIB
Menyambut Juli 2024 Polda Metro Jaya akan kerahkan pasukannya untuk mengawal pembatasan ganjil genap Jakarta
30 Juni 2024, 20:43 WIB
Francesco Bagnaia tampil sempurna di Sirkuit Assen, ia mampu meraih kemenangan di MotoGP Belanda 2024
30 Juni 2024, 17:22 WIB
Setara Toyota Fortuner GR Sport, harga Tesla Model 3 bekas per Juni 2024 turun drastis jadi Rp 600 jutaan
30 Juni 2024, 15:00 WIB
Keputusan untuk fokus elektrifikasi membuat Suzuki suntik mati 4 model kendaraannya di Inggris tahun ini
30 Juni 2024, 13:00 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terus tergerus menyebabkan dunia industri merasakan dampaknya