Kementerian ESDM Tegaskan Ojol Masih Boleh Pakai Pertalite
25 September 2025, 08:00 WIB
Winsisma Wansyah dari Kementerian ESDM mengatakan kalau Vespa klasik tidak dapat subsidi konversi motor listrik
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Pemerintah telah membuat kebijakan mengenai subsidi konversi motor listrik. Namun tidak semua model kendaraan roda dua bisa menerimanya.
Salah satunya adalah Vespa klasik. Hal itu diungkapkan oleh Winsisma Wansyah selaku Kordinator Hukum Direktorat Jenderal Energi Baru Terbaru dan Konversi Energi Kementerian ESDM beberapa waktu lalu.
Winsisma mengungkapkan kriteria motor yang berhak mendapatkan bantuan subsidi konversi memiliki mesin berkapasitas 110 cc hingga 150 cc. Kemudian diharuskan memenuhi syarat keselamatan.
“Kelihatannya Vespa susah masuk kategori motor konversi karena memang tidak punya lampu sein. Jadi ada syarat-syarat yang memang harus dipenuhi,” ujar Winsisma di Youtube Kementerian ESDM, Rabu (5/4).
Di sisi lain Rida Mulyana, Sektretaris Jenderal Kementerian ESDM mengatakan masyarakat dilarang membawa sepeda motor dalam kondisi rusak atau mati guna di konversi.
Selain itu kendaraan roda dua ingin mendapatkan subsidi konversi motor listrik harus sah memiliki STNK, BPKB serta pajaknya aktif alias tidak kedaluwarsa. Lalu usianya di atas 10 tahun.
Memang program pemerintah tersebut sudah bisa diakses masyarakat di situs ebtke.esdm.go.id/konversi. Kemudian bantuan Rp7 juta per unit disalurkan melalui bengkel yang sudah ditunjuk.
Sebab sekarang sudah ada 21 bengkel konversi tersertifikasi Kementerian Perhubungan. Nantinya total biaya dari modifikasi takan dikurangi dari insentif pemerintah.
Sementara Sahid Junaidi, Sektretaris Ditjen EBTKE Kementerian ESDM menuturkan kalau tidak ada Batasan kuota pendaftaran motor yang dikonversi ke elektrik. Itu karena upaya jajaran Presiden Joko Widodo guna mengajak masyarakat beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan.
“Perorangan bisa mengajukan lebih dari satu kendaraan, sepanjang terdapat kesesuaian identitas motor dengan pemiliknya. Ini kampanye agar banyak orang beralih ke motor listrik, jadi memang tidak dibatasi,” pungkasnya.
Sebelumnya Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan dana cukup besar guna menjalankan program tersebut. Kebijakan dirancangnya bakal berjalan selama dua tahun.
“Kebutuhan total anggarannya Rp7 triliun untuk 2023 dan 2024,” katanya.
Nantinya jumlah tersebut diberikan buat satu juta unit motor listrik baru maupun konversi.
Sri Mulyani merinci kebutuhan anggaran pemberian bantuan pada 2023 sebanyak Rp1.75 triliun untuk 200 ribu kendaraan roda dua setrum baru serta 50 ribu konversi.
Sedangkan di 2024 lebih besar lagi. Sebab jumlah targetnya mencapai 600 motor elektrik lalu 150 ribu konversi menelan biaya Rp5.25 triliun.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 September 2025, 08:00 WIB
10 September 2025, 09:00 WIB
04 September 2025, 14:00 WIB
03 September 2025, 19:00 WIB
28 Agustus 2025, 17:02 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Pameran modifikasi IMX 2025 menghadirkan berbagai pilihan produk modifikasi dan juga supergiveaway mobil
01 Oktober 2025, 18:00 WIB
Alex Marquez bersama Fermin Aldeguer menyapa para penggemar di Jakarta jelang gelaran MotoGP Mandalika 2025
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
Penjualan yang kurang baik diyakini jadi alasan varian Hyundai Kona bakal dipangkas mulai tahun depan
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
BYD memiliki kapal kargo terbaru untuk membantu distribusi mobil-mobil listrik mereka ke seluruh dunia