Isi Garasi Aura Kasih, Ada Vespa GTS 150 Kuning
27 Desember 2025, 17:00 WIB
Winsisma Wansyah dari Kementerian ESDM mengatakan kalau Vespa klasik tidak dapat subsidi konversi motor listrik
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Pemerintah telah membuat kebijakan mengenai subsidi konversi motor listrik. Namun tidak semua model kendaraan roda dua bisa menerimanya.
Salah satunya adalah Vespa klasik. Hal itu diungkapkan oleh Winsisma Wansyah selaku Kordinator Hukum Direktorat Jenderal Energi Baru Terbaru dan Konversi Energi Kementerian ESDM beberapa waktu lalu.
Winsisma mengungkapkan kriteria motor yang berhak mendapatkan bantuan subsidi konversi memiliki mesin berkapasitas 110 cc hingga 150 cc. Kemudian diharuskan memenuhi syarat keselamatan.
“Kelihatannya Vespa susah masuk kategori motor konversi karena memang tidak punya lampu sein. Jadi ada syarat-syarat yang memang harus dipenuhi,” ujar Winsisma di Youtube Kementerian ESDM, Rabu (5/4).
Di sisi lain Rida Mulyana, Sektretaris Jenderal Kementerian ESDM mengatakan masyarakat dilarang membawa sepeda motor dalam kondisi rusak atau mati guna di konversi.
Selain itu kendaraan roda dua ingin mendapatkan subsidi konversi motor listrik harus sah memiliki STNK, BPKB serta pajaknya aktif alias tidak kedaluwarsa. Lalu usianya di atas 10 tahun.
Memang program pemerintah tersebut sudah bisa diakses masyarakat di situs ebtke.esdm.go.id/konversi. Kemudian bantuan Rp7 juta per unit disalurkan melalui bengkel yang sudah ditunjuk.
Sebab sekarang sudah ada 21 bengkel konversi tersertifikasi Kementerian Perhubungan. Nantinya total biaya dari modifikasi takan dikurangi dari insentif pemerintah.
Sementara Sahid Junaidi, Sektretaris Ditjen EBTKE Kementerian ESDM menuturkan kalau tidak ada Batasan kuota pendaftaran motor yang dikonversi ke elektrik. Itu karena upaya jajaran Presiden Joko Widodo guna mengajak masyarakat beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan.
“Perorangan bisa mengajukan lebih dari satu kendaraan, sepanjang terdapat kesesuaian identitas motor dengan pemiliknya. Ini kampanye agar banyak orang beralih ke motor listrik, jadi memang tidak dibatasi,” pungkasnya.
Sebelumnya Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan dana cukup besar guna menjalankan program tersebut. Kebijakan dirancangnya bakal berjalan selama dua tahun.
“Kebutuhan total anggarannya Rp7 triliun untuk 2023 dan 2024,” katanya.
Nantinya jumlah tersebut diberikan buat satu juta unit motor listrik baru maupun konversi.
Sri Mulyani merinci kebutuhan anggaran pemberian bantuan pada 2023 sebanyak Rp1.75 triliun untuk 200 ribu kendaraan roda dua setrum baru serta 50 ribu konversi.
Sedangkan di 2024 lebih besar lagi. Sebab jumlah targetnya mencapai 600 motor elektrik lalu 150 ribu konversi menelan biaya Rp5.25 triliun.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
27 Desember 2025, 17:00 WIB
10 Oktober 2025, 10:00 WIB
09 Oktober 2025, 08:00 WIB
07 Oktober 2025, 20:49 WIB
25 September 2025, 08:00 WIB
Terkini
31 Desember 2025, 18:00 WIB
Mayoritasnya merupakan mobil baru asal Tiongkok, kemudian telah dibekali teknologi hybrid maupun EREV
31 Desember 2025, 17:19 WIB
Modifikasi motor matic yang bakal digandrungi pada tahun depan diperkirakan akan lebih terjangkau masyarakat
31 Desember 2025, 16:00 WIB
Massimo Rivola ingin Jorge Martin percaya dengan kemampuan diri sendiri agar kembali kompetitif di MotoGP 2026
31 Desember 2025, 15:00 WIB
Strategi membanting harga mobil listrik di Cina diprediksi masih akan berlangsung beberapa tahun mendatang
31 Desember 2025, 14:00 WIB
SUV baru BYD diyakini berkonfigurasi 7-seater, mengisi kelas di atas Atto 3 yang sudah dijual saat ini
31 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 baru debut jelang akhir 2025 namun catatkan wholesales mobil baru tertinggi yakni 17 ribu unit
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan menempatkan beberapa panggung dalam menyambut perayaan malam tahun baru 2026
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Aismoli menuturkan kalau pasar motor listrik tetap menunjukan pertumbuhan secara bertahap dan moderat