Koleksi Kendaraan Iqbaal Ramadhan, Banyak Mobil Klasik
06 Juli 2025, 15:00 WIB
Winsisma Wansyah dari Kementerian ESDM mengatakan kalau Vespa klasik tidak dapat subsidi konversi motor listrik
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Pemerintah telah membuat kebijakan mengenai subsidi konversi motor listrik. Namun tidak semua model kendaraan roda dua bisa menerimanya.
Salah satunya adalah Vespa klasik. Hal itu diungkapkan oleh Winsisma Wansyah selaku Kordinator Hukum Direktorat Jenderal Energi Baru Terbaru dan Konversi Energi Kementerian ESDM beberapa waktu lalu.
Winsisma mengungkapkan kriteria motor yang berhak mendapatkan bantuan subsidi konversi memiliki mesin berkapasitas 110 cc hingga 150 cc. Kemudian diharuskan memenuhi syarat keselamatan.
“Kelihatannya Vespa susah masuk kategori motor konversi karena memang tidak punya lampu sein. Jadi ada syarat-syarat yang memang harus dipenuhi,” ujar Winsisma di Youtube Kementerian ESDM, Rabu (5/4).
Di sisi lain Rida Mulyana, Sektretaris Jenderal Kementerian ESDM mengatakan masyarakat dilarang membawa sepeda motor dalam kondisi rusak atau mati guna di konversi.
Selain itu kendaraan roda dua ingin mendapatkan subsidi konversi motor listrik harus sah memiliki STNK, BPKB serta pajaknya aktif alias tidak kedaluwarsa. Lalu usianya di atas 10 tahun.
Memang program pemerintah tersebut sudah bisa diakses masyarakat di situs ebtke.esdm.go.id/konversi. Kemudian bantuan Rp7 juta per unit disalurkan melalui bengkel yang sudah ditunjuk.
Sebab sekarang sudah ada 21 bengkel konversi tersertifikasi Kementerian Perhubungan. Nantinya total biaya dari modifikasi takan dikurangi dari insentif pemerintah.
Sementara Sahid Junaidi, Sektretaris Ditjen EBTKE Kementerian ESDM menuturkan kalau tidak ada Batasan kuota pendaftaran motor yang dikonversi ke elektrik. Itu karena upaya jajaran Presiden Joko Widodo guna mengajak masyarakat beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan.
“Perorangan bisa mengajukan lebih dari satu kendaraan, sepanjang terdapat kesesuaian identitas motor dengan pemiliknya. Ini kampanye agar banyak orang beralih ke motor listrik, jadi memang tidak dibatasi,” pungkasnya.
Sebelumnya Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan dana cukup besar guna menjalankan program tersebut. Kebijakan dirancangnya bakal berjalan selama dua tahun.
“Kebutuhan total anggarannya Rp7 triliun untuk 2023 dan 2024,” katanya.
Nantinya jumlah tersebut diberikan buat satu juta unit motor listrik baru maupun konversi.
Sri Mulyani merinci kebutuhan anggaran pemberian bantuan pada 2023 sebanyak Rp1.75 triliun untuk 200 ribu kendaraan roda dua setrum baru serta 50 ribu konversi.
Sedangkan di 2024 lebih besar lagi. Sebab jumlah targetnya mencapai 600 motor elektrik lalu 150 ribu konversi menelan biaya Rp5.25 triliun.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
06 Juli 2025, 15:00 WIB
04 Juni 2025, 10:00 WIB
03 Juni 2025, 22:30 WIB
13 Mei 2025, 13:00 WIB
11 Mei 2025, 06:00 WIB
Terkini
16 Agustus 2025, 13:00 WIB
Toyota Kijang Innova diesel bekas lansiran 2024 menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena ada cicilan ringan
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
Insentif motor listrik ditargetkan terbit tahun ini menunggu Rakortas, Honda masih tunggu kepastiannya
16 Agustus 2025, 09:00 WIB
Macet horor tengah melanda ruas Jalan TB Simatupang dalam beberapa waktu belakangan karena ada sejumlah galian
16 Agustus 2025, 07:00 WIB
Dinas Perhubungan beri tarif khusus transportasi umum di Ibu Kota menjadi hanya Rp 80 pada 17 hingga 18 Agustus
15 Agustus 2025, 21:00 WIB
Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat Pesta Rakyat menyambut HUT RI ke-80 di Monas
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
Bertolak belakang dengan penjualan mobil murah, Hyundai sebut kendaraan premium lebih stabil karena hal ini
15 Agustus 2025, 19:00 WIB
Pemerintah Bengkulu gelar pemutihan pajak yang berlaku hingga akhir tahun untuk memudahkan masyarakat
15 Agustus 2025, 18:00 WIB
Fadillah Arbi Aditama akan mentas di Moto3 Austria 2025 buat gantikan pembalap asal Thailand yang cedera