Indomobil eMotor Sprinto Melantai di GJAW 2025, Harga Rp 25 Juta
23 November 2025, 17:00 WIB
Diskon motor listrik sebesar Rp6.5 juta akan diterapkan mulai tahun depan sehingga memudahkan calon konsumen
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Pemerintah Indonesia melalui Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koodinator Bidang Maritim dan Investasi mengatakan pembelian motor listrik akan disubsidi Rp6.5 juta.
Diskon motor listrik hingga saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan Kementrian Keuangan. Subsidi diharapkan bisa meningkatkan penjualan sepeda motor ramah lingkungan.
Dalam acara Wealth Wisdom 2022 Permata Bank x Katadata, Selasa (29/11), Luhut memastikan besaran subsidi yang akan diberikan Pemerintah.
“Sekarang ini mobil listrik kita luncurkan dengan subsidi. Sepeda motor kita lagi finalisasi, mungkin Rp6 – 6.5 juta atau berapa kira-kira berkisar segitu,” kata Luhut.
Lebih lanjut Luhut mengatakan bahwa penggunaan kendaraan berbasis listrik bisa menghemat pembelian BBM (Bahan Bakar Minyak). Oleh karena itu masyarakat didorong untuk membeli kendaraan listrik.
“Kita hitung-hitung tetap akan lebih untung menggunakan sepeda motor listrik daripada motor fosil. Jadi kalau Anda mau jualan (kendaraan) ke depan jualan ini lebih bagus pilih itu (listrik),” jelasnya kemudian.
Pemerintah sendiri berambisi untuk memproduksi motor listrik hingga berjumlah 1.2 juta unit. Sementara mobil listrik sebanyak 75 ribu unit pada 2024.
Langkah tersebut diambil Indonesia meniru berbagai negara lain yang sudah menerapkan subsidi kendaraan listrik. Norwegia merupakan negara paling banyak memberikan subsidi sebesar Rp160.5 juta untuk pembeli mobil listrik BEV pada 2021.
Disebutkan Luhut kemudian Indonesia memiliki potensi besar karena market size berupa penduduk mencapai 280 juta orang. Adapun 60 juta diantaranya kelas menengah.
“Saya bahkan bisa bilang itu bisa dinaikkan menjadi 1.5 juta unit, ucap Luhut seperti dikutip Katadata.
Produksi kendaraan listrik di Indonesia saat ini baru mencapai 5 ribu unit untuk mobil ramah lingkungan. Sedangkan motor listrik produksinya mencapai 23 ribu unit.
Berdasarkan laporan BloombergNEF (BNEF), Indonesia membutuhkan investasi mencapai 1.5 triliun hingga 3.5 triliun dolar untuk membiayai transisi energi dan mencapai target di atas.
Tesla digadang-gadang tengah digoda untuk membangun pabrik di Indonesia. Selain itu, berbagai investor potensial lainnya tengah diajak untuk menggelontorkan dananya di Tanah Air.
“Saya bilang ke Tesla, kalau bikin pabrik di sini penjualan pasti akan naik,” jelas Luhut.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
23 November 2025, 17:00 WIB
20 November 2025, 19:00 WIB
20 November 2025, 18:00 WIB
20 November 2025, 12:00 WIB
19 November 2025, 21:00 WIB
Terkini
25 November 2025, 14:00 WIB
Lamborghini Urus SE PHEV debut di Cina, disebut sebagai pasar yang potensial dan strategis buat mereka
25 November 2025, 13:28 WIB
Jetour ingin menguatkan jaringan diler serta layanan, agar para pengguna T2 di Tanah Air merasa di manjakan
25 November 2025, 11:00 WIB
BYD Racco sempat mencuri perhatian para pencinta otomotif setelah resmi diluncurkan dalam ajang JMS 2025
25 November 2025, 10:00 WIB
Target penjualan mobil sebesar 850 ribu unit disebut terlalu optimistis, Mitsubishi berikan prediksinya
25 November 2025, 09:00 WIB
Jetour T2 diklaim ramai diminati pengunjung GJAW 2025, bahkan sudah terpesan ratusan unit sejak diluncurkan
25 November 2025, 08:00 WIB
Toyota Veloz Hybrid akan dijadikan sebagai produk ekspor di masa depan dengan dikirim ke beberapa negara
25 November 2025, 07:00 WIB
Jetour T2 i-DM bakal meluncur tahun dengan harga Rp 800 jutaan dan dipercaya bisa meningkatkan penjualan
25 November 2025, 06:11 WIB
Pemilik SIM A dan C wajib memperhatikan masa berlaku kartu, bisa diperpanjang di SIM keliling Jakarta