Honda WN7, EV Fun Concept yang Mulai Dipasarkan di EICMA 2025
05 November 2025, 07:30 WIB
IBC terus melalukan berbagai cara guna mendorong standarisasi baterai motor listrik, salah satunya melalui BAMS
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – IBC (Indonesia Battery Corporation) terus mendorong standarisasi baterai motor listrik. Salah satunya dengan meluncurkan platform BAMS (Battery Asset Management Service).
Menurut Dilo Seno, Direktur Pengembangan Usaha dan Portofolio MIND ID, BAMS adalah wadah kendaraan roda dua setrum. Mulai dari menyediakan baterai, swapping & charging station lalu aplikasi yang bisa digunakan berbagai merek.
“IBC mengambil langkah inovatif dengan menyeragamkan semua ekosistem motor listrik melalui BAMS,” kata Dilo di katadata.
Lebih jauh Dilo menuturkan kalau penampung daya merupakan salah satu komponen utama untuk kendaraan listrik. Pasalnya memiliki porsi sekitar 35 persen dari total biaya dikeluarkan
Baterai menjadi komponen kunci dalam industri kendaraan elektrik, terutama terkait kapasitas penyimpanan. Namun sekarang ada kekhawatiran soal ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan banyaknya spesifikasi.
Maka IBC terus mendorong standarisasi baterai motor listrik. Dalam langkah anyarnya mereka menggandeng sejumlah pihak.
Sebut saja seperti Gesits, Volta, Alva, Viar dan United. Selain itu ada juga bengkel konversi seperti Bintang Racing Team hingga Spora EV.
Sementara itu, dua pemain global motor listrik dari Cina yang akan masuk ke Indonesia, yakni Sunra sama Goda, juga turut memberikan komitmennya guna berpartisipasi dalam ekosistem BAMS.
Di sisi lain Jeffrie Korompis selaku Direktur Operasi dan Pengembangan IBC mengatakan, BAMS bakal dikembangkan lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk mengkomersialisasi solusi berbasis Battery Swapping Station berdasarkan model bisnis anyar, yakni konsep decoupling atau pemisahan baterai dari kendaraan listrik.
“Dengan demikian, sebagai ekosistem baru, BAMS akan berfungsi sebagai platform guna kolaborasi para pelaku industri kendaraan listrik, seperti produsen atau penyedia energi, produsen baterai, pengembang teknologi dan operator battery swapping station,” ungkapnya.
Di tempat berbeda, Luhut Binsar Panjaitan selaku Menko Maritim dan Investasi mengungkapkan kalau kekhawatiran masyarakat sudah bukan pada jarak tempuh, tetapi pada ketersediaan infrastruktur.
Ini termasuk Stasiun Penukaran Baterai (Swap Station) maupun Stasiun Pengisian Listrik (Charging Station). Oleh karenanya, diperlukan kerja sama serta inovasi dalam menciptakan solusi yang efisien juga efektif.
“Kami menyambut baik hal ini sebagai bagian dari program transisi energi,” ucapnya.
Dengan begitu diharapkan BAMS dapat memberikan solusi manajemen baterai yang efisien serta terjamin.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 November 2025, 07:30 WIB
27 Oktober 2025, 12:00 WIB
27 Oktober 2025, 09:00 WIB
15 Oktober 2025, 11:00 WIB
14 Oktober 2025, 16:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta