Kabar Terbaru Insentif Motor Listrik, Tapi Belum Ada Tanggal Pasti

Faisol Riza, Wamenperin menyampaikan kabar terbaru mengenai insentif motor listrik yang tak kunjung cair

Kabar Terbaru Insentif Motor Listrik, Tapi Belum Ada Tanggal Pasti
  • Oleh Satrio Adhy

  • Kamis, 25 September 2025 | 18:42 WIB

KatadataOTO – Nasib insentif motor listrik masih menggantung. Membuat banyak pihak yang menantikan.

Wakil Menteri Persindustrian (Wamenperin) pun membocorkan kabar terbaru mengenai bantuan yang akan diberikan.

Menurut pembantu Presiden Prabowo Subianto ini, insentif motor listrik dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Harusnya tahun ini bisa dikeluarkan (insentif motor listrik)," ungkap Faisol Riza, Wamenperin di IMOS 2025, Rabu (24/09).

Alva Tawarkan Subsidi Motor Listrik Mandiri di IMOS 2025
Photo : KatadataOTO

Sayang Faisol tidak memberikan banyak informasi, terkait dengan bantuan tersebut. Termasuk soal bentuk yang akan diberikan.

"Mudah-mudahan sama (skema insentif motor listrik)," tegas Faisol.

Sebagai informasi, insentif motor listrik dikabarkan tinggal menunggu restu dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian).

Nantinya Kemenko Perekonomian yang akan mengumumkan nilai maupun waktu pelaksanaan insentif motor listrik.

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian (Menperin) menyampaikan kalau insentif motor listrik bisa digunakan untuk tahun ini atau 2026.

Sedangkan buat anggaran yang disiapkan, Menperin menyebut itu merupakan kewenangan dari Kemenko Perekonomian.

"Skemanya sama, tetapi (untuk) anggarannya bukan kita," kata Agus di Antara beberapa waktu lalu.

Diharapkan Bisa Dipakai Sampai 2026

Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) berharap pemerintah segera mencairkan bantuan tersebut.

"Diharapkan jika prosesnya di 2025 pembayaran bisa di 2026. Artinya program ini jangan dibatasi," ungkap Budi Setiyadi, Ketua Umum Aismoli saat dihubungi KatadataOTO.

Cara Produsen Motor Listrik Bertahan saat Insentif Masih Abu-abu
Photo : Istimewa

Budi menilai jika insentif motor listrik dapat dimanfaatkan hingga tahun depan, maka bisa terserap sempurna.

Mengingat 2025 tinggal menyisakan tiga bulan lagi. Sehingga waktu tersedia sangat mepet sekali.

Bahkan Ketua Umum Aismoli tersebut meminta insentif motor listrik tidak hanya diberikan selama satu tahun saja. Melainkan bisa dijalankan selama tiga sampai lima tahun ke depan.


Terkini

motor
Swallow Bawa Ban Baru di IMOS 2025, Harga Mulai Rp 200 Ribuan

Swallow Pasarkan Ban Tangguh di IMOS 2025, Harga Rp 200 Ribuan

Dalam pameran IMOS 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Swallow memasarkan ban baru bernama Power Strom XP

motor
Ducati Diavel V4 RS

Ducati Diavel V4 RS Meluncur, Adopsi Teknologi MotoGP

Motor Ducati Diavel V4 RS menjadi motor produksi tercepat yang pernah dibuat oleh pabrikan Borgo Panigale

mobil
Penjualan Daihatsu Agustus 2025, Bertahan di 11 Ribu Unit

Penjualan Daihatsu Agustus 2025, Retail Terios dan Gran Max Naik

Angka penjualan Daihatsu secara retail tembus 11 ribu unit di Agustus 2025, terdapat kenaikan di dua model

motor
TVS

TVS Tebar Promo Menarik yang Menggoda di IMOS 2025

TVS memberikan promo menarik selama pameran otomotif IMOS 2025 untuk menggoda para pengunjung pameran

motor
Wamenperin Minta IMOS 2025 Bisa Jadi Contoh Negara Lain

Wamenperin Minta IMOS 2025 Bisa Jadi Contoh Negara Lain

Dengan hadirnya beragam motor-motor baru, Wamenperin ingin IMOS 2025 menjadi acuan negara-negara lain

mobil
Proses produksi Toyota

Toyota Investasi Rp 100 Triliun ke Indonesia, Kini Jadi Pusat Produksi

Toyota investasi Rp 100 triliun ke Indonesia dan menjadikannya sebagai pusat produksi untuk beberapa model

motor
Alva Tawarkan Subsidi Motor Listrik Mandiri di IMOS 2025

Alva Tawarkan Subsidi Motor Listrik Mandiri di IMOS 2025

Alva menyiapkan subsidi mandiri buat konsumen yang membeli motor listrik mereka selama pameran IMOS 2025

mobil
Pamor Hyundai Venue Redup di Indonesia, Ini Alasannya

Pamor Hyundai Venue Redup di Indonesia, Ini Analisanya

Hyundai Venue mencatatkan penjualan yang kurang baik di Indonesia dan harga kurang kompetitif dari rivalnya