Penjualan Mobil Listrik Mulai Merana Tanpa Insentif
10 Oktober 2025, 20:30 WIB
Setelah berhasil menguasai pasar mobil elektrik, BYD bakal buat motor listrik bersama perusahaan Singapura
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – BYD sebagai pabrikan otomotif serta produsen baterai EV (Electric Vehicle) terbesar kedua di dunia tidak mau berpuas diri. Sebab mereka mulai melirik segmen lain dalam dunia kendaraan.
Produsen asal China berencana buat merambah sepeda motor listrik. Dilansir dari Carnewschina, mereka baru saja melakukan kerja sama dengan perusahaan asal Singapura, yakni Scorpio Electric.
“Perusahaan baru saja mengumumkan bakal meningkatkan investasi serta penelitian untuk pengembangan baterai kendaraan roda dua,” tulis laporan Carnewschina.
Nantinya kedua belah pihak akan bekerja sama merakit kendaran roda dua elektrik pertama mereka yang diberi nama X1 di Shenzhen buat pasar Tiongkok.
Langkah BYD bakal buat motor listrik tentu cukup strategis guna memperluas jangkauan mereka di industri kendaraan setrum di dunia.
Apalagi permintaan motor listrik global cukup tinggi. BYD ingin turut ambil bagian dan mendulang keuntungan dalam pertumbuhan tersebut.
FinDream anak perusahaan BYD baru-baru ini memposting pernyataan kalau mereka akan mulai memproduksi penampung daya buat kendaraan roda dua.
“Misi kami adalah membiarkan semua orang menggunakan baterai tanpa rasa khawatir,” tulis mereka.
Sementara itu Scorpio Electric pun buka suara terkait wacana di atas. Menurut mereka, pihaknya memang ingin memakai produk penampung daya dari BYD.
“Kami sedang berdiskusi dengan BYD untuk menggunakan baterainya untuk produk kami di masa depan,” ucap produsen asal negeri singa.
Salah satu alasan BYD ingin rambah dunia roda dua karena pasar motor listrik dunia tengah bergeliat dan bakal terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.
Kemudian BYD juga telah memiliki pengalaman dalam dunia baterai EV. Selain itu memiliki kemampuan manufaktur yang kuat serta dapat memproduksi sepeda motor listrik secara massal.
Apalagi pada 2022, mereka pernah memasok penampung daya jenis LFP buat sepeda motor listrik asal Spanyol, yakni Nerva.
Saat itu perusahaan asal Tiongkok menyematkan baterai LFP berkapasitas 5,76 kWh. Kemudian dapat mengisi daya 0-80 persen dalam 3,5 jam.
Maka tak heran jika BYD ingin menjadi pemimpin global dalam industri kendaraan elektrik di dunia. Sehingga terdapat beberapa kemungkinan dampak dari langkah tersebut.
Salah satunya adalah meningkatkan persaingan di pasar jadi lebih ketat. Dengan begitu mendorong inovasi yang lebih cepat dalam teknologi sepeda motor listrik.
Lalu peningkatan produksi serta persaingan antar merek dagang dapat membantu menurunkan harga sepeda motor listrik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Oktober 2025, 20:30 WIB
09 Oktober 2025, 21:00 WIB
09 Oktober 2025, 14:00 WIB
06 Oktober 2025, 22:00 WIB
03 Oktober 2025, 18:30 WIB
Terkini
11 Oktober 2025, 09:00 WIB
Dalam sebuah pertemuan di Shanghai, SAIC meminta Kemenperin melanjutkan insentif PPN DTP untuk mobil listrik
11 Oktober 2025, 07:00 WIB
Toyota Avanza bekas dengan harga di bawah Rp 100 juta pada Oktober 2025 terbilang cukup banyak pilihannya
10 Oktober 2025, 20:30 WIB
Pemerintah Amerika Serikat menyetop insentif mobil listrik per 30 September 2025, manufaktur mulai kesulitan
10 Oktober 2025, 20:00 WIB
Kemenperin meminta SAIC Group yang menaungi Wuling, MG dan Maxus menjadikan Indonesia sebagai basis produksi
10 Oktober 2025, 19:30 WIB
Pengamat menegaskan bahwa penggunaan etanol pada BBM punya dampak positif bagi kendaraan maupun lingkungan
10 Oktober 2025, 19:00 WIB
Aletra L8 EV menjadi salah satu mobil listrik yang masih disematkan banyak tombol listrik di bagian dashboard
10 Oktober 2025, 18:30 WIB
Toprak Razgatlioglu akan meninggalkan nomor 54 ketika mentas di MotoGP, karena sudah dipakai Aldeguer
10 Oktober 2025, 18:00 WIB
Diskon Hyundai Ioniq 6 tembus Rp 400 jutaan di Indonesia, tersedia unit baru dan bekas acara negara KTT