Changan Pastikan TKDN Mobil Listriknya Tembus 40 Persen
25 November 2025, 16:34 WIB
Volkswagen kabarnya berencana buat memakai sistem pengecasan mobil listrik Tesla pada produknya di 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Volkswagen Group memberi kabar mengejutkan di penghujung 2023. Produsen otomotif tersebut digosipkan tertarik menggunakan sistem pengecasan mobil listrik Tesla.
Melansir The Verge, hal itu dilakukan guna mempermudah konsumen mereka mengakses fasilitas supercharger milik jenama asal California. Nantinya rencana di atas bakal terealisasi pada 2025.
Sehingga para pengguna mobil listrik Volkswagen bisa menggunakan lebih dari 15 ribu stasiun pengisian daya Tesla yang tersebar di Amerika Utara.
“Volkswagen Group yang menaungi Audi, Bentley, Bugatti dan lain-lain belum mau angkat bicara. Namun kabar beredar mereka tengah melakukan pembicaraan dengan Tesla,” tulis laporan tersebut.
Di sisi lain kabar segar satu ini muncul ketika banyak produsen otomotif memilih desain pengisian daya Tesla, karena khawatir kehilangan pelanggan jika hanya menawarkan desain Sistem Pengisian Gabungan (CCS).
Adapun banyak pihak yang mengandalkan sistem pengecasan mobil listrik Tesla. Bahkan diklaim sangat sedikit mengalami gangguan.
Kemudian fasilitas satu ini tersedia sampai 45 ribu unit di seluruh dunia. Sementara 12 ribu diantaranya bisa ditemukan di Amerika Serikat.
Tak heran jika Volkswagen Group tertarik buat melakukan kerja sama. Terlebih sudah ada sejumlah manufaktur yang tergoda menerapkan NACS (North America Charging Standard) punya Tesla.
sebut saja seperti dua produsen otomotif Jepang, yakni Honda dan Toyota. Nantinya mereka akan memulai pada 2025.
Kemudian pabrikan mobil asal Jerman, yakni BMW, Mini sampai Mercedes-Benz turut menuju ke arah sana.
"Volkswagen Group dan mereknya saat ini sedang mengevaluasi implementasi NACS untuk pelanggan di Amerika Utara," lanjut laporan The Verger.
Beberapa bulan lalu, Tesla juga mencaplok Perusahaan wireless charging. Langkah tersebut dilakukan oleh mereka secara diam-diam.
Kemudian manufaktur otomotif milik Elon Musk tersebut mengakuisisi unit usaha khusus urusan pengisian daya nirkabel. Sayangnya tidak ada informasi mendetail mengenai keputusan ini.
Meskipun tidak diketahui jumlah pembelian dari Tesla, namun berdasarkan laporan pendapatan terbarunya tercatat angka 76 juta dolar sebagai kombinasi bisnis.
Wilferon dikatakan memiliki pengalaman dalam pengembangan dan pembuatan pengisian daya induktif. Adapun produknya menjadi solusi pintar untuk sistem transportasi, forklift maupun robot.
Sejak diambil alih Tesla, Wilferon melakukan sejumlah pembaruan strategi bisnis. Mereka akan fokus pada produk dan layanan di bidang elektronika daya serta disiplin teknis lain.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 November 2025, 16:34 WIB
24 November 2025, 12:00 WIB
24 November 2025, 07:00 WIB
23 November 2025, 09:00 WIB
22 November 2025, 20:00 WIB
Terkini
25 November 2025, 17:29 WIB
Shell Indonesia dikabarkan sudah memasuki tahap akhir negosiasi dengan Pertamina untuk mendapatkan stok BBM
25 November 2025, 16:59 WIB
Seorang teknisi Yamaha asal Medan berhasil menyabet posisi ketiga dalam ajang WTGP 2025 beberapa waktu lalu
25 November 2025, 16:34 WIB
Mobil listrik Changan dipasarkan dengan status rakitan lokal, sudah memenuhi persyaratan TKDN 40 persen
25 November 2025, 14:00 WIB
Lamborghini Urus SE PHEV debut di Cina, disebut sebagai pasar yang potensial dan strategis buat mereka
25 November 2025, 13:28 WIB
Jetour ingin menguatkan jaringan diler serta layanan, agar para pengguna T2 di Tanah Air merasa di manjakan
25 November 2025, 11:00 WIB
BYD Racco sempat mencuri perhatian para pencinta otomotif setelah resmi diluncurkan dalam ajang JMS 2025
25 November 2025, 10:00 WIB
Target penjualan mobil sebesar 850 ribu unit disebut terlalu optimistis, Mitsubishi berikan prediksinya
25 November 2025, 09:00 WIB
Jetour T2 diklaim ramai diminati pengunjung GJAW 2025, bahkan sudah terpesan ratusan unit sejak diluncurkan