Kepolisian Siapkan 59 Kendaraan Listrik untuk Kebutuhan Patroli
21 November 2024, 22:30 WIB
Volkswagen kabarnya berencana buat memakai sistem pengecasan mobil listrik Tesla pada produknya di 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Volkswagen Group memberi kabar mengejutkan di penghujung 2023. Produsen otomotif tersebut digosipkan tertarik menggunakan sistem pengecasan mobil listrik Tesla.
Melansir The Verge, hal itu dilakukan guna mempermudah konsumen mereka mengakses fasilitas supercharger milik jenama asal California. Nantinya rencana di atas bakal terealisasi pada 2025.
Sehingga para pengguna mobil listrik Volkswagen bisa menggunakan lebih dari 15 ribu stasiun pengisian daya Tesla yang tersebar di Amerika Utara.
“Volkswagen Group yang menaungi Audi, Bentley, Bugatti dan lain-lain belum mau angkat bicara. Namun kabar beredar mereka tengah melakukan pembicaraan dengan Tesla,” tulis laporan tersebut.
Di sisi lain kabar segar satu ini muncul ketika banyak produsen otomotif memilih desain pengisian daya Tesla, karena khawatir kehilangan pelanggan jika hanya menawarkan desain Sistem Pengisian Gabungan (CCS).
Adapun banyak pihak yang mengandalkan sistem pengecasan mobil listrik Tesla. Bahkan diklaim sangat sedikit mengalami gangguan.
Kemudian fasilitas satu ini tersedia sampai 45 ribu unit di seluruh dunia. Sementara 12 ribu diantaranya bisa ditemukan di Amerika Serikat.
Tak heran jika Volkswagen Group tertarik buat melakukan kerja sama. Terlebih sudah ada sejumlah manufaktur yang tergoda menerapkan NACS (North America Charging Standard) punya Tesla.
sebut saja seperti dua produsen otomotif Jepang, yakni Honda dan Toyota. Nantinya mereka akan memulai pada 2025.
Kemudian pabrikan mobil asal Jerman, yakni BMW, Mini sampai Mercedes-Benz turut menuju ke arah sana.
"Volkswagen Group dan mereknya saat ini sedang mengevaluasi implementasi NACS untuk pelanggan di Amerika Utara," lanjut laporan The Verger.
Beberapa bulan lalu, Tesla juga mencaplok Perusahaan wireless charging. Langkah tersebut dilakukan oleh mereka secara diam-diam.
Kemudian manufaktur otomotif milik Elon Musk tersebut mengakuisisi unit usaha khusus urusan pengisian daya nirkabel. Sayangnya tidak ada informasi mendetail mengenai keputusan ini.
Meskipun tidak diketahui jumlah pembelian dari Tesla, namun berdasarkan laporan pendapatan terbarunya tercatat angka 76 juta dolar sebagai kombinasi bisnis.
Wilferon dikatakan memiliki pengalaman dalam pengembangan dan pembuatan pengisian daya induktif. Adapun produknya menjadi solusi pintar untuk sistem transportasi, forklift maupun robot.
Sejak diambil alih Tesla, Wilferon melakukan sejumlah pembaruan strategi bisnis. Mereka akan fokus pada produk dan layanan di bidang elektronika daya serta disiplin teknis lain.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 November 2024, 22:30 WIB
21 November 2024, 22:00 WIB
21 November 2024, 19:00 WIB
21 November 2024, 16:00 WIB
21 November 2024, 15:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang
21 November 2024, 21:00 WIB
Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial