Honda dan Nissan Mau Bikin SUV Penantang Toyota Land Cruiser
09 Januari 2025, 22:00 WIB
Toyota siapkan strategi buat hadapi persaingan di segmen hybrid yang bakal ketat setelah adanya insentif
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Adanya insentif dari pemerintah untuk mobil hybrid diyakini dapat mendorong penjualan kendaraan di segmen tersebut. Beberapa APM pun dipercaya bakal meluncurkan model-modelnya guna memperbanyak pilihannya.
Situasi itu pun berpotensi membuat persaingan di segmen hybrid menjadi ketat dibanding sebelumnya. Padahal sebelumnya hanya beberapa pabrikan yang menawarkan produk tersebut termasuk Toyota.
Meski demikian, pabrikan asal Jepang itu mengaku tidak khawatir pasarnya akan mengalami penurunan. Bahkan mereka menilai situasi tersebut bisa menguntungkan.
“Dengan semakin banyaknya varian hybrid di pasar, harapan kami bisa membuat masyarakat semakin mengenal beragam kendaraan ramah lingkungan,” Anton Jimmi Suwandy, selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) pada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Meski demikian dirinya mengaku tidak akan tinggal diam dalam menghadapi dinamisnya pasar. Pihaknya tetap hadir dengan beragam strategi untuk memastikan masyarakat tetap menjadikan Toyota sebagai pilihan utama.
“Toyota selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pelanggan. Tidak hanya dari segi produk, kami bakal memberikan pengalaman terbaik di berbagai layanan seperti after sales dan kemudahan pembiayaan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah sudah resmi memberikan insentif berupa potongan PPNBM sebesar 3 persen untuk mobil hybrid. Program tersebut dipercaya bisa mendongkrak daya beli masyarakat khususnya di sektor industri otomotif.
“Saya minta para produsen mobil di Indonesia segera mendaftarkan mereknya kepada kami agar tahun depan pada 1 Januari bisa menikmati insentif stimulus yang disiapkan pemerintah,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian.
Sementara itu Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa insentif digelontorkan pemerintah adalah sebesar Rp 265,6 triliun. Angka itu diberikan ke masyarakat melalui beberapa stimulus.
Mulai dari PPN DTP mobil listrik, PPnBM DTP atas EV (Electric Vehicle) roda empat tertentu secara utuh (CBU/Completely Built Up), penyerahan EV roda empat tertentu CKD (Completely Knocked Down/dirakit lokal), pembebasan bea masuk EV CBU dan PPnBM DTP kendaraan bermotor hybrid.
Dengan ini maka diharapkan daya beli beli masyarakat bisa terjaga dan penjualan mobil tetap stabil.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
09 Januari 2025, 22:00 WIB
09 Januari 2025, 21:00 WIB
09 Januari 2025, 10:56 WIB
08 Januari 2025, 18:48 WIB
08 Januari 2025, 15:42 WIB
Terkini
10 Januari 2025, 22:30 WIB
VinFast buka peluang invetasi di Sulawesi Selatan dengan beragam karena dinilai memiliki potensi besar
10 Januari 2025, 21:00 WIB
Kepolisian bakal proses petugas patwal mobil berpelat RI 36 yang viral setelah menunjuk-nunjuk taksi
10 Januari 2025, 19:00 WIB
Sistem perpajakan terbaru yakni Coretax diharapkan bisa mendorong kepatuhan bayar pajak kendaraan di RI
10 Januari 2025, 18:00 WIB
BYD Dolphin kedatangan pesaing baru yakni GAC Aion UT seharga Rp 198 jutaan, bakal dijual ke berbagai negara
10 Januari 2025, 17:00 WIB
BYD Mulai operasikan kapal ketiga mereka untuk kirim mobil ke berbagai kawasan termasuk buat kebutuhan ekspor
10 Januari 2025, 16:00 WIB
Para pengusaha rental mobil disarankan ikut bergabung dengan komunitas satu profesi yang ada di Indonesia
10 Januari 2025, 15:15 WIB
Dijadwalkan debut di Thailand pada Maret 2025, Mitsubishi Xforce Hybrid punya peluang dihadirkan ke Indonesia
10 Januari 2025, 14:00 WIB
Polres Bogor bakal menerapkan ganjil genap Puncak mulai hari ini, kemudian turut menjalankan sistem one way