Toyota Pastikan Innova Reborn Bensin Sudah Tak Lagi Dijual
02 Desember 2025, 12:00 WIB
Toyota siapkan strategi buat hadapi persaingan di segmen hybrid yang bakal ketat setelah adanya insentif
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Adanya insentif dari pemerintah untuk mobil hybrid diyakini dapat mendorong penjualan kendaraan di segmen tersebut. Beberapa APM pun dipercaya bakal meluncurkan model-modelnya guna memperbanyak pilihannya.
Situasi itu pun berpotensi membuat persaingan di segmen hybrid menjadi ketat dibanding sebelumnya. Padahal sebelumnya hanya beberapa pabrikan yang menawarkan produk tersebut termasuk Toyota.
Meski demikian, pabrikan asal Jepang itu mengaku tidak khawatir pasarnya akan mengalami penurunan. Bahkan mereka menilai situasi tersebut bisa menguntungkan.
“Dengan semakin banyaknya varian hybrid di pasar, harapan kami bisa membuat masyarakat semakin mengenal beragam kendaraan ramah lingkungan,” Anton Jimmi Suwandy, selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) pada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Meski demikian dirinya mengaku tidak akan tinggal diam dalam menghadapi dinamisnya pasar. Pihaknya tetap hadir dengan beragam strategi untuk memastikan masyarakat tetap menjadikan Toyota sebagai pilihan utama.
“Toyota selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pelanggan. Tidak hanya dari segi produk, kami bakal memberikan pengalaman terbaik di berbagai layanan seperti after sales dan kemudahan pembiayaan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah sudah resmi memberikan insentif berupa potongan PPNBM sebesar 3 persen untuk mobil hybrid. Program tersebut dipercaya bisa mendongkrak daya beli masyarakat khususnya di sektor industri otomotif.
“Saya minta para produsen mobil di Indonesia segera mendaftarkan mereknya kepada kami agar tahun depan pada 1 Januari bisa menikmati insentif stimulus yang disiapkan pemerintah,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian.
Sementara itu Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa insentif digelontorkan pemerintah adalah sebesar Rp 265,6 triliun. Angka itu diberikan ke masyarakat melalui beberapa stimulus.
Mulai dari PPN DTP mobil listrik, PPnBM DTP atas EV (Electric Vehicle) roda empat tertentu secara utuh (CBU/Completely Built Up), penyerahan EV roda empat tertentu CKD (Completely Knocked Down/dirakit lokal), pembebasan bea masuk EV CBU dan PPnBM DTP kendaraan bermotor hybrid.
Dengan ini maka diharapkan daya beli beli masyarakat bisa terjaga dan penjualan mobil tetap stabil.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Desember 2025, 12:00 WIB
02 Desember 2025, 07:00 WIB
01 Desember 2025, 15:00 WIB
30 November 2025, 13:00 WIB
29 November 2025, 15:04 WIB
Terkini
02 Desember 2025, 18:00 WIB
Indonesia International Motor Show atau IIMS 2026 akan dijadikan sebagai tempat debut dari iCar di Tanah Air
02 Desember 2025, 17:00 WIB
Mobil listrik nasional Malaysia, Perodua QV-E resmi debut dengan skema sewa baterai seharga Rp 300 jutaan
02 Desember 2025, 16:00 WIB
Baru meluncur, pengiriman skutik all new Honda Vario 125 sudah dimulai sehingga konsumen tak perlu inden
02 Desember 2025, 15:16 WIB
Kondisi ekonomi belum pulih sepenuhnya tetapi membaik, Daihatsu ungkap persyaratan kredit mulai melonggar
02 Desember 2025, 14:00 WIB
Insentif mobil listrik impor berakhir tahun ini, VinFast fokus rakit lokal di 2026 dan berencana ekspor
02 Desember 2025, 13:00 WIB
Chery telah mempertimbangkan beberapa skenario untuk bisa memiliki pabrik di Indonesia agar produksi bisa optimal
02 Desember 2025, 12:00 WIB
Versi diesel Toyota Kijang Innova Reborn mendapatkan pembaruan, varian bensinnya absen dari laman resmi
02 Desember 2025, 11:00 WIB
Berpeluang membuat harga mobil makin kompetitif, Mercedes-Benz tunggu kepastian IEU-CEPA di Indonesia