Auto2000 Terima Belasan Mobil Imbas Kasus Mesin Rusak yang Viral
16 Desember 2024, 14:00 WIB
Toyota berupaya pertahankan harga meski ada kenaikan pajak dan opsen di tahun depan yang memberi tekanan pada pasar
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Toyota mengaku bahwa pihaknya tengah berupaya agar harga mobil bisa bertahan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi rendahnya pasar otomotif yang bakal terjadi tahun depan.
Pasalnya di 2025, industri otomotif akan mendapat tekanan dari beberapa sisi mulai dari kenaikan PPN hingga opsen pajak. Akibatnya pabrikan harus sangat berhati-hati dalam menentukan arah kebijakannya.
“Sekarang kami sedang berdiskusi agar semaksimal mungkin tidak ada kenaikan harga. Ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya dimana banderol kendaraan akan naik karena menyesuaikan biaya di beberapa sektor,” ungkap Anton JImmi Suwandi, Marketing Direktur PT Toyota Astra Motor.
Tak hanya itu, dirinya pun berharap rencana pemberian insentif pada beberapa sektor industri termasuk otomotif bisa segera terwujud. Sehingga masyarakat tidak akan terlalu terbeban.
“Jadi bila ada kenaikan PPN dan opsen, masih ada di level yang diterima oleh masyarakat. Sekarang masih banyak perubahan serta diskusi jadi mudah-mudahan hal postif bisa segera datang ke depannya,” tegasnya.
Tak hanya itu, pihaknya pun terus memberi masukan kepada Gaikindo untuk berdiskusi dengan pemerintah terkait kebijakan tersebut. Menurutnya kenaikan pajak masih dapat ditunda hingga waktu yang lebih tepat.
“Harapannya efektivitas dari pajak ini dievaluasi karena kami paham bahwa pemerintah butuh dana untuk beragam keperluan. Tapi bagaimana pun juga sebaiknya diseimbangkan dengan industri otomotif nasional,” tambahnya.
Di tengah ketidakpastian, Anton tetap mengapresiasi pemerintah baik pusat maupun daerah telah berdiskusi dengan banyak pihak. Ia bahkan mendapat informasi bahwa para pembuat kebijakan tengah menggodok beberapa penyesuaian agar keputusannya tidak memberikan dampak negatif di masyarakat.
Bahkan pemerintah DKI melalui Bapenda telah memutuskan tak memberi opsen kendaraan. Hal ini karena Jakarta merupakan Daerah Khusus sehingga tidak ada pemerintahan tingkat 2 setara kabupaten dan kota yang otonom.
“Daerah-daerah tersebut memiliki otonomi sendiri. Jadi kita tidak ada pungutan juga pengalokasian opsen,” Herawati menuturkan. Luciana Herawati, Kepala Bapenda DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Dengan demikian maka diharapkan harga mobil di DKI bisa lebih rendah ketimbang daerah lain.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Desember 2024, 14:00 WIB
16 Desember 2024, 05:44 WIB
15 Desember 2024, 12:00 WIB
15 Desember 2024, 11:00 WIB
15 Desember 2024, 09:00 WIB
Terkini
16 Desember 2024, 14:00 WIB
Auto2000 sebut ada belasan mobil terdampak kasus mesin rusak yang sempat viral di media sosial belum lama ini
16 Desember 2024, 13:00 WIB
Buat Anda yang berniat membeli new Hyundai Tucson hybrid harus bersabar, sebab inden sampai dua bulan
16 Desember 2024, 12:02 WIB
Airlangga dan Agus Gumiwang menuturkan pemerintah mulai mengucurkan insentif mobil hybrid di Januari 2025
16 Desember 2024, 10:00 WIB
Biaya pembuatan SIM Desember 2024 berbeda-beda untuk masing-masing golongan kendaraan sehingga harus teliti
16 Desember 2024, 09:00 WIB
YIMM berencana memperkenalkan motor baru buat pasar Indonesia, diduga kuat adalah Yamaha Aerox terbaru
16 Desember 2024, 08:01 WIB
Tarif taksi online bertenaga listrik Xanh SM masih gratis sampai besok, begini cara untuk memanfaatkannya
16 Desember 2024, 06:00 WIB
Dua lokasi SIM keliling Bandung beroperasi seperti biasa hari ini, berikut kami rangkum informasi lengkapnya
16 Desember 2024, 06:00 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta guna membantu masyarakat mengurus dokumen berkendara