Ini Kisaran Harga Mobil Toyota Imbas Kenaikan Pajak

Kenaikan PPN menjadi 12 persen akan berdampak pada harga mobil, ini kisarannya untuk sejumlah model Toyota

Ini Kisaran Harga Mobil Toyota Imbas Kenaikan Pajak

KatadataOTO – Wacana kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) jadi tantangan tersendiri buat banyak pabrikan.

Tidak terkecuali Toyota, Auto2000 sebagai diler resmi mengungkapkan bahwa hal ini pastinya mempengaruhi harga jual mobil. Kenaikannya juga beragam tergantung dari model ditawarkan.

“Jumlahnya signifikan. Kalau di Agya bisa belasan juta, Innova mungkin Rp 30 juta. Sementara Alphard ratusan juta, bahkan Land Cruiser Rp 250 jutaan,” kata Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000 saat ditemui di Depok, Sabtu (14/12).

Harga Toyota Agya sendiri sekarang berkisar di Rp 178,4 juta sampai Rp 194,4 juta. Kenaikan pajak dapat membuat LCGC (Low Cost Green Car) satu ini bisa tembus Rp 200 juta pada tahun depan.

All new Toyota Agya
Photo : TrenOto

Mengantisipasi kenaikan pajak tahun depan, konsumen dapat melakukan pembelian secepatnya. Namun pihak diler menyiapkan surat perjanjian dan imbauan pada konsumen bahwa tetap ada risiko kenaikan banderol.

“STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) kan tidak bisa langsung jadi, akan ada risiko (harga mobil terdampak kenaikan PPN). Kami memang ajak konsumen untuk membuat surat perjanjian,” kata dia.

Sehingga tidak ada lagi kebingungan dari konsumen apabila di 2025 harga mobil yang dibeli kemudian mengalami penyesuaian harga.

Sebelumnya diberitakan, pihak PT TAM (Toyota Astra Motor) juga menegaskan penjualan kendaraan tengah mengalami tekanan walaupun saat ini PPN 12 persen dan opsen belum diberlakukan.

Toyota Rangga
Photo : KatadataOTO

Namun Toyota berharap pasar otomotif Indonesia dapat berkembang dengan baik karena sudah tidak ada lagi acara politik yang kerap membuat sejumlah konsumen menunda atau bahkan membatalkan rencana pembelian kendaraan khususnya di sektor komersial.

Mengingat PT TAM sendiri baru saja meluncurkan satu model kendaraan komersial yakni Toyota Hilux Rangga.

“Kami tidak mau muluk karena Toyota merupakan pemain baru di segmen ini. Harapannya tetap bisa melepas 400 unit Rangga per bulan,” ucap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM beberapa waktu lalu.


Terkini

news
Dedi Mulyadi Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Barat

Dedi Mulyadi Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Barat

Dedi Mulyadi baru saja mengumumkan kalau dia memperpanjang program pemutihan pajak kendaraan bermotor

mobil
Chery Siapkan Pilihan Warna Baru untuk J6

Ramai Peminat, Chery J6 Bakal Ditawarkan dengan Warna Baru

Chery siapkan pilihan warna baru untuk SUV listrik J6, kelir kuning yang hadir terbatas sudah ludes terjual

mobil
Mazda Dikabarkan Suntik Mati Empat Model Tahun Ini, Ada MX-30 EV

Empat Model Mazda Bakal Disuntik Mati, Begini Nasibnya di RI

Empat model Mazda dikabarkan berhenti dijual tahun ini, seluruhnya merupakan model yang dijual di RI

news
Cardo

Cardo Mesh Boost Kembangkan Sistem Konektivitas Hingga 31 Bikers

Cardo System meluncurkan sistem konektivitas Mesh Boost, memungkinkan untuk tersambung hingga 31 bikers

news
Perhatikan Lokasi Ini di Tol Trans Jawa, BerpotensiTerjadi Macet

Perhatikan Lokasi Ini di Tol Trans Jawa, Berpotensi Terjadi Macet

Terdapat beberapa lokasi yang harus diwaspadai masyarakat di Tol Trans Jawa sepanjang mudik Lebaran 2025

mobil
Usul Hyundai ke Pemerintah buat Bantu Industri Otomotif

Usul Hyundai ke Pemerintah buat Bantu Industri Otomotif

Guna membantu mencapai target penjualan di 2025, Hyundai klaim berikan sejumlah usulan ke pemerintah

mobil
BYD Arista Sukses Sabet 13 Penghargaan Bergengsi, Ini Daftarnya

BYD Arista Sukses Sabet 13 Penghargaan Bergengsi, Ini Daftarnya

BYD Arista berhasil menorehkan prestasi apik, mereka menyabet 13 penghargaan dengan berbagai kategori di China

news
Sistem one way

Sistem One Way di Tol Cipali Digelar Lebih Awal Dari Rencana

Sistem one way di tol Cipali resmi digelar beberapa jam lebih cepat dari rencana awal akibat kepadatan