Penjualan Mobil Listrik di China Diprediksi Melambat pada 2026
29 Desember 2025, 19:00 WIB
Harga mobil baru Toyota bakal ditahan agar tetap berada dalam jangkauan daya beli masyarakat Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penjualan mobil memasuki 2025 masih terbilang lesu, bahkan angkanya turun dari capaian di periode yang sama pada Januari 2024.
Untuk diketahui angka wholesales (penyaluran dari pabrik ke diler) Januari 2025 adalah 61.843 unit, sedangkan Januari 2024 69.758 unit. Sementara penjualan ritelnya turun dari 78.437 unit ke 63.858 unit.
Hal ini dinilai perlu mendapatkan sorotan lebih mengingat industri otomotif berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Kementerian Perindustrian bahkan menyarankan bahwa harga jual kendaraan baru bisa diturunkan agar dapat menggairahkan daya beli masyarakat.
Toyota sebagai salah satu manufaktur di Indonesia sebelumnya juga telah menyiapkan strategi buat mendongkrak penjualan mobil.
“Kita coba imbangi dengan tidak menaikan harga manufaktur. Biasanya naik (setiap tahun), di 2025 kenaikannya murni dari faktur pajak,” kata Philardi Sobari, Head of PR PT TAM (Toyota Astra Motor) saat ditemui di JIExpo Kemayoran, beberapa waktu lalu.
Lebih rinci dia menjelaskan, beberapa model andalan Toyota seperti Agya, Rush dan Avanza memang mengalami kenaikan harga imbas pemberlakuan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dari 11 persen menjadi 12 persen.
“Kalau dilihat (dampak) PPN di Agya, LCGC itu naik Rp 1 jutaan. Sementara Rush dan Avanza Rp 2 jutaan,” kata dia.
Untuk itu pihak Toyota bakal berusaha buat mempertahankan harga jual sehingga tetap dapat berada dalam jangkauan kemampuan masyarakat.
“Kita berharap ini meningkatkan daya beli masyarakat. Setelah tahun pemilu, biasanya naik (penjualan) otomotif,” tegas dia.
Di sisi lain, Toyota juga menikmati kucuran subsidi mobil hybrid yang diberikan pemerintah. Ada dua model memenuhi kriteria penerima insentif yakni Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV.
Sebagai informasi, insentif mobil hybrid diberikan dalam bentuk potongan pajak. Hanya saja besarannya memang lebih kecil dibandingkan subsidi mobil listrik.
Insentif mobil listrik adalah 10 persen sehingga konsumen cukup menanggung sisa dua persennya. Sedangkan untuk kendaraan hybrid adalah tiga persen, namun disebut cukup menurunkan harga mobil hybrid Toyota bahkan sampai Rp 13 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Desember 2025, 19:00 WIB
29 Desember 2025, 15:00 WIB
29 Desember 2025, 14:13 WIB
29 Desember 2025, 10:00 WIB
28 Desember 2025, 11:00 WIB
Terkini
29 Desember 2025, 19:00 WIB
Berakhirnya insentif dari pemerintah membuat kinerja penjualan mobil listrik di Cina pada tahun depan turun
29 Desember 2025, 18:00 WIB
Aprilia menunjukan kemajuan sangat signifikan dalam hal pengembangan motor balap milik Marco Bezzecchi
29 Desember 2025, 17:06 WIB
Bocoran tampilan interior Wuling Almaz Darion mulai terungkap di laman DJKI, pakai basis SUV Xingguang 560
29 Desember 2025, 15:00 WIB
GIAMM sebut perakitan lokal dihitung 30 persen TKDN, komponen lokal mobil listrik tak jadi prioritas produsen
29 Desember 2025, 14:13 WIB
Ditetapkan secara nasional di Cina, manufaktur wajib pastikan baterai mobil listrik tak bisa terbakar atau meledak
29 Desember 2025, 13:00 WIB
Dua sopir bus Damri tertangkap kamera melalukan aksi tidak terpuji, bahkan sampai membahayakan pengemudi lain
29 Desember 2025, 12:14 WIB
Model-model MPV dan LCGC masih tetap dicari konsumen mobil bekas, rentang harganya Rp 100 juta-Rp 300 jutaan
29 Desember 2025, 11:00 WIB
Menurut Mitsubishi Fuso ada beberapa kendala yang menghambat kinerja penjualan kendaraan niaga pada 2025