Merek Mobil Listrik Terlaris Oktober 2025, Ada Polytron
14 November 2025, 22:00 WIB
Harga mobil baru Toyota bakal ditahan agar tetap berada dalam jangkauan daya beli masyarakat Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penjualan mobil memasuki 2025 masih terbilang lesu, bahkan angkanya turun dari capaian di periode yang sama pada Januari 2024.
Untuk diketahui angka wholesales (penyaluran dari pabrik ke diler) Januari 2025 adalah 61.843 unit, sedangkan Januari 2024 69.758 unit. Sementara penjualan ritelnya turun dari 78.437 unit ke 63.858 unit.
Hal ini dinilai perlu mendapatkan sorotan lebih mengingat industri otomotif berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Kementerian Perindustrian bahkan menyarankan bahwa harga jual kendaraan baru bisa diturunkan agar dapat menggairahkan daya beli masyarakat.
Toyota sebagai salah satu manufaktur di Indonesia sebelumnya juga telah menyiapkan strategi buat mendongkrak penjualan mobil.
“Kita coba imbangi dengan tidak menaikan harga manufaktur. Biasanya naik (setiap tahun), di 2025 kenaikannya murni dari faktur pajak,” kata Philardi Sobari, Head of PR PT TAM (Toyota Astra Motor) saat ditemui di JIExpo Kemayoran, beberapa waktu lalu.
Lebih rinci dia menjelaskan, beberapa model andalan Toyota seperti Agya, Rush dan Avanza memang mengalami kenaikan harga imbas pemberlakuan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dari 11 persen menjadi 12 persen.
“Kalau dilihat (dampak) PPN di Agya, LCGC itu naik Rp 1 jutaan. Sementara Rush dan Avanza Rp 2 jutaan,” kata dia.
Untuk itu pihak Toyota bakal berusaha buat mempertahankan harga jual sehingga tetap dapat berada dalam jangkauan kemampuan masyarakat.
“Kita berharap ini meningkatkan daya beli masyarakat. Setelah tahun pemilu, biasanya naik (penjualan) otomotif,” tegas dia.
Di sisi lain, Toyota juga menikmati kucuran subsidi mobil hybrid yang diberikan pemerintah. Ada dua model memenuhi kriteria penerima insentif yakni Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV.
Sebagai informasi, insentif mobil hybrid diberikan dalam bentuk potongan pajak. Hanya saja besarannya memang lebih kecil dibandingkan subsidi mobil listrik.
Insentif mobil listrik adalah 10 persen sehingga konsumen cukup menanggung sisa dua persennya. Sedangkan untuk kendaraan hybrid adalah tiga persen, namun disebut cukup menurunkan harga mobil hybrid Toyota bahkan sampai Rp 13 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
14 November 2025, 13:00 WIB
13 November 2025, 16:00 WIB
Terkini
14 November 2025, 22:00 WIB
Polytron menunjukkan tren positif penjualan mobil listrik di Oktober 2025, salurkan 103 unit ke konsumen
14 November 2025, 21:00 WIB
Ratusan anggota komunitas J6 EVO diajak untuk mengikuti acara yang diinisiasi oleh Chery beberapa waktu lalu
14 November 2025, 20:00 WIB
Von Dutch merilis koleksi busana untuk perempuan dengan pilihan warna menarik untuk memperluas pasar
14 November 2025, 19:00 WIB
Nicolo Bulega bertekad naik kelas ke MotoGP, namun perlu melakukan banyak penyesuaian pola berkendara
14 November 2025, 18:01 WIB
Polda Metro Jaya bakal melakukan rekayasa lalu lintas ketika kedatangan Raja Yordania dimulai hari ini
14 November 2025, 17:00 WIB
Galespeed dan Active hadir di Indonesia melalui One3 Motoshop dengan memanfaatkan ajang pameran IMHAX 2025
14 November 2025, 16:00 WIB
Menperin menganggap sektor otomotif tidak boleh diabaikan karena memiliki keterkaitan dalam ekonomi nasional
14 November 2025, 15:00 WIB
Setelah Ora 03, mobil listrik GWM Ora 07 yang debut ASEAN di Thailand tercatat di data wholesales Gaikindo