Ada PPN 12 Persen, Toyota Harap Pemerintah Bantu Jaga Harga LCGC
14 Januari 2025, 19:00 WIB
Pengamat menilai perlu ada pemberian diskon PPnBM dari pemerintah untuk mendongkrak penjualan mobil nasional
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Angka wholesales (penyaluran dari pabrik ke diler) mobil sepanjang 2024 secara keseluruhan mengalami penurunan dari 2023. Perolehannya adalah 865.723 unit, turun dari sebelumnya di 1.005.802 unit.
Tahun ini tantangan baru dihadapi seperti kenaikan PPN jadi 12 persen. Pengamat otomotif menilai bahwa perlu ada keringanan diberikan oleh pemerintah apabila ingin mendongkrak kembali penjualan mobil secara nasional.
Salah satunya adalah lewat pemberian diskon PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) yang dibebankan ke mobil baru.
“Ini simulasi kita kalau mau memberikan insentif, bahkan sampai PPnBM-nya nol persen. Pasar akan berkembang mungkin sampai 16 persen,” kata Riyanto, pengamat otomotif LPEM UI (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat) dikutip dari Antara, Rabu (15/1).
Berdasarkan perhitungannya, insentif PPnBM dapat menambah penjualan mobil sampai 160.428 unit. Sedangkan diskon pajak lima persen bisa menyumbang perolehan ekstra 106.952 unit.
Apabila diskon diberikan sebesar 7,5 persen maka harga mobil berpeluang turun 5,3 persen dan mendongkrak penjualan 80.214 unit.
Selain itu pemberian insentif akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi, kemudian tambahan tenaga kerja di bidang otomotif dengan jumlah 7.740 orang-23.221 orang.
Selain PPN 12 persen, Riyanto menyorot adanya pungutan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Dia menegaskan bahwa opsen berdampak negatif pada industri otomotif, membuat total pajak mobil naik 48,9 persen dan harga mobil baru melejit 6,2 persen.
Sehingga dengan berbagai kebijakan tersebut, penjualan mobil nasional di 2025 diprediksi akan mengalami penurunan 9,3 persen menjadi hanya sekitar 780 ribu unit.
Sebagai informasi, ada berbagai faktor jadi penghambat penjualan mobil di 2024 misalnya pemilu (pemilihan umum). Rangkaian agenda politik yang terjadi membuat banyak konsumen cenderung menunda pembelian.
Gejolak ekonomi dunia seperti naiknya suku bunga acuan yang ditetapkan oleh BI (Bank Indonesia) juga turut berperan memperlambat penjualan mobil.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Januari 2025, 19:00 WIB
14 Januari 2025, 10:00 WIB
13 Januari 2025, 21:00 WIB
13 Januari 2025, 07:00 WIB
09 Januari 2025, 17:00 WIB
Terkini
15 Januari 2025, 12:00 WIB
Castrol Indonesia baru saja memilih Iko Uwais sebagai brand ambassador karena dinilai sesuai dengan mereka
15 Januari 2025, 11:00 WIB
Menurut data dari Kemenperin, terdapat 25 daerah yang memberikan relaksasi untuk penerapan opsen PKB an BBNKB
15 Januari 2025, 10:00 WIB
Capaian wholesales mobil hybrid sepanjang 2024 berhasil tembus 57 ribu, berikut kami rangkum rinciannya
15 Januari 2025, 09:00 WIB
harga Mitsubishi Xforce dan seluruh model lainnya akan naik mulai 1 Februari 2025 imbas PPN 12 persen
15 Januari 2025, 08:00 WIB
Dinas Bina Marga akan membangun dua jalan layang di dua titik di Jakarta tahun ini guna mengatasi macet
15 Januari 2025, 07:00 WIB
Pelanggaran lalu lintas yang diincar tilang ETLE cukup banyak jumlahnya sehingga masyarakat harus hati-hati
15 Januari 2025, 06:16 WIB
Masyarakat bisa memanfaatkan keberadaan SIM Keliling Jakarta hari ini untuk mengurus dokumen berkendara
15 Januari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta bakal diawasi ketat oleh pertugas dari berbagai instansi untuk mencegah pelanggaran