Strategi BYD Pimpin Era Elektrifikasi, Punya 3 Sub Merek

Menyasar lebih banyak kelas konsumen, sub merek jadi salah satu strategi BYD pimpin era elektrifikasi

Strategi BYD Pimpin Era Elektrifikasi, Punya 3 Sub Merek

KatadataOTO – BYD (Build Your Dreams) merupakan salah satu pabrikan mobil listrik asal China yang mulai berkiprah di Tanah Air memboyong tiga model. 

Namun di pasar global ternyata BYD masih punya lebih banyak model serta sub merek alias brand matrix. Ternyata hal itu jadi salah satu strategi BYD pimpin era elektrifikasi dan menjangkau lebih banyak konsumen.

Jacob Ma, Head of Training & Assistant President Director BYD Motor Indonesia mengungkapkan brand matrix tersebut juga disesuaikan kebijakan setiap negara tempat mereka berjualan.

Sehingga harga bisa bervariasi mulai dari kelas entry level sampai premium. Semua disesuaikan kebutuhan konsumen.

Sejarah BYD
Photo : Motor1

“Kita mau menawarkan produk yang lengkap kepada konsumen. Karena EV (Electric Vehicle) bukan cuma buat beberapa orang saja tapi untuk kita semua,” tegas dia.

Ada 3 sub merek BYD, saat ini menawarkan beberapa produk terkhusus di pasar Tiongkok. Misal Denza D9, sempat dipamerkan di pameran otomotif IIMS 2024.

MPV (Multi Purpose Vehicle) mewah D9 merupakan produksi dari Denza, joint venture BYD dan Mercedes-Benz Group yakni Daimler.

Hanya saja belum diketahui kapan bakal mulai dijual di Indonesia. Pasalnya unit tersebut juga masih berkonfigurasi setir kiri.

Kemudian di China mereka juga punya Fang Cheng Bao. Jacob menjelaskan sub merek satu itu bermaksud menawarkan model khusus anak muda.

“Dari middle sampai high, kita mau kasih lihat kapasitas teknologi yang kita miliki,” tegas Jacob.

Belum Akan Masuk Indonesia

BYD masih akan fokus pada tiga model yaitu Dolphin, Atto 3 dan Seal. Namun tidak menutup kemungkinan sub merek lain bakal hadir di masa mendatang.

Kembali lagi, sub merek dihadirkan dengan melihat terlebih dulu kebijakan satu negara serta kebutuhan masyarakat. Untuk saat ini Jacob menegaskan banyak konsumen muda di Indonesia tercukupi karena ada Dolphin, Atto 3 dan Seal.

Skema kredit BYD Dolphin
Photo : KatadataOTO

“Anak muda sekarang persepsinya saat beli kendaraan baru itu sudah beda. Kalau Anda mencoba mobil BYD yang muncul di kepala pasti saya tidak akan nyetir mobil bensin lagi,” kata Jacob.

Sekadar informasi sekarang BYD Dolphin mengisi segmen entry level dengan harga paling rendah dibanding kedua mobil lain yakni mulai Rp 400 jutaan.


Terkini

motor
Jaringan Alva

Alva Tetap Yakin Produknya Laku Meski Tanpa Subsidi Motor listrik

Pemerintah belum memberikan kelanjutan soal subsidi motor listrik, Alva mengaku sudah mengantisipasi

motor
Diskon Yamaha Aerox dan Lexi LX di IMOS 2024 Rp 1,5 Jutaan

Diskon Yamaha Aerox dan Lexi LX di IMOS 2024 Rp 1,5 Jutaan

Pengunjung IMOS 2024 bisa memanfaatkan potongan harga buat pembelian Yamaha Aerox 155 dan Lexi LX 155

mobil
Harga Chery Omoda 5 bekas

3 Chery Omoda 5 Bekas Tipe RZ, Bisa Dibeli Tanpa DP

Chery Omoda 5 bekas tipe RZ tersedia banyak pilihan di awal November 2024 yang bisa dibeli tanpa pakai DP

motor
Diskon Yamaha Nmax Turbo di IMOS 2024, Sampai Jutaan

Diskon Yamaha Nmax Turbo di IMOS 2024, Rp 1 Jutaan

Terdapat diskon sampai Rp 1 juta bagi Anda yang berniat membeli Yamaha Nmax Turbo dalam gelaran IMOS 2024

mobil
Ekspor Omoda 5

Menperin Ingatkan Chery untuk Tingkatkan Komponen Lokal

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Republik Indonesia mengingatkan CHery untuk tingkatkan TKDN

motor
Motor Listrik Yamaha E01 dan Neos Dikabarkan Meluncur Awal 2025

Motor Listrik Yamaha E01 dan Neos Dikabarkan Meluncur Awal 2025

Seorang tenaga penjual membocorkan motor listrik Yamaha E01 serta Neos bakal diluncurkan pada awal 2025

news
Sopir Truk Ugal Tangerang Positif Narkoba, Ini Ancaman Hukumnya

Sopir Truk Ugal Tangerang Positif Narkoba, Ini Ancaman Hukumnya

Menyebabkan sejumlah orang luka-luka dan belasan kendaraan rusak, sopir truk ugal di Tangerang positif narkoba

mobil
Otomotif sedang tidak baik kondisinya

Menperin : Sektor Otomotif Sedang Tidak Baik-baik Saja

Menteri Perindustrian akui sektor otomotif sedang tidak baik-baik saja sehingga perlu mendapat perhatian