Hyundai Beri Sinyal Kehadiran Stargazer Facelift Tahun Ini
01 April 2025, 11:00 WIB
Salah satu penyebab yang membuat penjualan mobil listrik Hyundai lesu karena regulasi yang tak menentu
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Penjualan mobil listrik dalam empat bulan awal 2024 terbilang lesu. Seperti yang tengah dirasakan oleh HMID (Hyundai Motors Indonesia).
Menurut produsen otomotif satu ini beberapa faktor digadang-gadang menjadi penyebab. Seperti pemerintah yang tak kunjung mengesahkan sejumlah regulasi.
Hal itu disampaikan langsung oleh Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID. Sehingga konsumen mereka menunda pembelian.
“Penjualan mobil listrik Hyundai mengalami penurunan yang cukup dalam. Pertama karena menunggu peraturan DTP PPN (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) sampai Februari, jadi konsumen masih Wait and See,” ujar Frans di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, insentif dari pemerintah berupa DTP PPN sebelumnya kedaluwarsa pada Desember 2023. Kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri mengeluarkan kebijakan baru.
Di dalamnya mengatur pemberian insentif PPN DTP atas penyerahan KBL (Kendaraan Bermotor Listrik) berbasis baterai roda empat tertentu serta bus untuk tahun anggaran 2024 pada Februari.
Lalu regulasi lain juga tidak keluar secara bersamaan. Seperti contoh aturan turunan Perpres 79/2023 mengenai pembebasan bea masuk impor utuh atau CBU (Completely Built Up).
“Konsumen semua menunggu, kalau mau keluar ya dalam waktu yang sama saja. Kalau tidak mereka akan lanjut Wait and See,” Frans menambahkan.
Frans pun meminta kepada pemerintah lebih tegas dalam menentukan sikap terkait subsidi mobil listrik. terutama buat pembebasan pajak kendaraan CBU serta CKD (completely Knocked Down).
Hyundai memang menemui sedikit batu kerikil di awal tahun. Pasalnya sepanjang Januari sampai April 2024 Distribusi Wholesales atau pengiriman dari pabrik ke diler turun jika dibandingkan tahun lalu.
Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mobil listrik Hyundai Ioniq 5 hanya terdistribusi 446 unit saja.
Sementara pada 2023 ada 1.755 Hyundai Ioniq 5 yang dikirim ke diler. Selisih cukup besar atau terkoreksi sampai 74,5 persen.
Kemudian Hyundai Ioniq 6 sejak awal tahun hingga April 2024 hanya ada 13 unit saja. Frans pun berharap keadaan ini segera berakhir dan membaik.
“Saat konsumen mau membeli mobil listrik Hyundai, mereka jadi mempertimbangkan regulasi yang ada. Mudah-mudahan kalau sekarang sudah mulai bagus,” Frans menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 April 2025, 11:00 WIB
30 Maret 2025, 22:03 WIB
30 Maret 2025, 07:00 WIB
27 Maret 2025, 18:02 WIB
26 Maret 2025, 18:28 WIB
Terkini
02 April 2025, 10:00 WIB
MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada
01 April 2025, 13:00 WIB
Dengan berbagai pertimbangan AHM memprediksi penjualan motor baru Honda akan meningkat pada kuartal pertama
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini
01 April 2025, 08:00 WIB
Pihak kepolisian dapat menerapkan one way di Puncak Bogor secara situasional, berikut rincian aturannya
01 April 2025, 06:43 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan selama libur Lebaran 2025 sehingga masyarakat bisa bebas beraktivitas