Hyundai Stargazer Tipe Baru Terdaftar Pakai Nama Essential Tech
19 November 2024, 18:22 WIB
Salah satu penyebab yang membuat penjualan mobil listrik Hyundai lesu karena regulasi yang tak menentu
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Penjualan mobil listrik dalam empat bulan awal 2024 terbilang lesu. Seperti yang tengah dirasakan oleh HMID (Hyundai Motors Indonesia).
Menurut produsen otomotif satu ini beberapa faktor digadang-gadang menjadi penyebab. Seperti pemerintah yang tak kunjung mengesahkan sejumlah regulasi.
Hal itu disampaikan langsung oleh Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID. Sehingga konsumen mereka menunda pembelian.
“Penjualan mobil listrik Hyundai mengalami penurunan yang cukup dalam. Pertama karena menunggu peraturan DTP PPN (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) sampai Februari, jadi konsumen masih Wait and See,” ujar Frans di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, insentif dari pemerintah berupa DTP PPN sebelumnya kedaluwarsa pada Desember 2023. Kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri mengeluarkan kebijakan baru.
Di dalamnya mengatur pemberian insentif PPN DTP atas penyerahan KBL (Kendaraan Bermotor Listrik) berbasis baterai roda empat tertentu serta bus untuk tahun anggaran 2024 pada Februari.
Lalu regulasi lain juga tidak keluar secara bersamaan. Seperti contoh aturan turunan Perpres 79/2023 mengenai pembebasan bea masuk impor utuh atau CBU (Completely Built Up).
“Konsumen semua menunggu, kalau mau keluar ya dalam waktu yang sama saja. Kalau tidak mereka akan lanjut Wait and See,” Frans menambahkan.
Frans pun meminta kepada pemerintah lebih tegas dalam menentukan sikap terkait subsidi mobil listrik. terutama buat pembebasan pajak kendaraan CBU serta CKD (completely Knocked Down).
Hyundai memang menemui sedikit batu kerikil di awal tahun. Pasalnya sepanjang Januari sampai April 2024 Distribusi Wholesales atau pengiriman dari pabrik ke diler turun jika dibandingkan tahun lalu.
Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mobil listrik Hyundai Ioniq 5 hanya terdistribusi 446 unit saja.
Sementara pada 2023 ada 1.755 Hyundai Ioniq 5 yang dikirim ke diler. Selisih cukup besar atau terkoreksi sampai 74,5 persen.
Kemudian Hyundai Ioniq 6 sejak awal tahun hingga April 2024 hanya ada 13 unit saja. Frans pun berharap keadaan ini segera berakhir dan membaik.
“Saat konsumen mau membeli mobil listrik Hyundai, mereka jadi mempertimbangkan regulasi yang ada. Mudah-mudahan kalau sekarang sudah mulai bagus,” Frans menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 November 2024, 18:22 WIB
17 November 2024, 22:00 WIB
14 November 2024, 12:00 WIB
14 November 2024, 07:00 WIB
12 November 2024, 15:00 WIB
Terkini
19 November 2024, 21:00 WIB
Nilai transaksi PEVS 2025 ditargetkan bisa mencapai Rp 450 miliar atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu
19 November 2024, 20:00 WIB
Berikut skema cicilan New Honda Scoopy bila Anda tertarik buat memboyong tipe Prestige maupun Stylish
19 November 2024, 19:13 WIB
PEVS digelar 29 April 2025 dengan menggandeng Asiabike Jakarta sehingga bisa memberi keragaman saat pameran
19 November 2024, 19:00 WIB
Berkendara jarak jauh butuh konsentrasi dan kondisi tubuh optimal, berikut tips dari sudut pandang dokter
19 November 2024, 18:34 WIB
Bagi para suporter bisa menikmati layanan gratis naik MRT saat laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi hari ini
19 November 2024, 18:22 WIB
Terdaftar di laman Samsat-PKB, Hyundai Stargazer tipe teranyar kemungkinan pakai nama Essential Tech
19 November 2024, 16:00 WIB
Mobil listrik Aletra jadi penantang baru MPV BYD M6 di pameran GJAW 2024, begini tampilan eksteriornya
19 November 2024, 15:22 WIB
Harley-Davidson dan Dorna Sport selaku penyelenggara MotoGP mengumumkan kalau mereka akan melakukan kerja sama