Hyundai Berharap Perang Harga Mereda, Hindari Terjadinya PHK
16 Agustus 2025, 15:00 WIB
Salah satu penyebab yang membuat penjualan mobil listrik Hyundai lesu karena regulasi yang tak menentu
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Penjualan mobil listrik dalam empat bulan awal 2024 terbilang lesu. Seperti yang tengah dirasakan oleh HMID (Hyundai Motors Indonesia).
Menurut produsen otomotif satu ini beberapa faktor digadang-gadang menjadi penyebab. Seperti pemerintah yang tak kunjung mengesahkan sejumlah regulasi.
Hal itu disampaikan langsung oleh Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID. Sehingga konsumen mereka menunda pembelian.
“Penjualan mobil listrik Hyundai mengalami penurunan yang cukup dalam. Pertama karena menunggu peraturan DTP PPN (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) sampai Februari, jadi konsumen masih Wait and See,” ujar Frans di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, insentif dari pemerintah berupa DTP PPN sebelumnya kedaluwarsa pada Desember 2023. Kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri mengeluarkan kebijakan baru.
Di dalamnya mengatur pemberian insentif PPN DTP atas penyerahan KBL (Kendaraan Bermotor Listrik) berbasis baterai roda empat tertentu serta bus untuk tahun anggaran 2024 pada Februari.
Lalu regulasi lain juga tidak keluar secara bersamaan. Seperti contoh aturan turunan Perpres 79/2023 mengenai pembebasan bea masuk impor utuh atau CBU (Completely Built Up).
“Konsumen semua menunggu, kalau mau keluar ya dalam waktu yang sama saja. Kalau tidak mereka akan lanjut Wait and See,” Frans menambahkan.
Frans pun meminta kepada pemerintah lebih tegas dalam menentukan sikap terkait subsidi mobil listrik. terutama buat pembebasan pajak kendaraan CBU serta CKD (completely Knocked Down).
Hyundai memang menemui sedikit batu kerikil di awal tahun. Pasalnya sepanjang Januari sampai April 2024 Distribusi Wholesales atau pengiriman dari pabrik ke diler turun jika dibandingkan tahun lalu.
Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mobil listrik Hyundai Ioniq 5 hanya terdistribusi 446 unit saja.
Sementara pada 2023 ada 1.755 Hyundai Ioniq 5 yang dikirim ke diler. Selisih cukup besar atau terkoreksi sampai 74,5 persen.
Kemudian Hyundai Ioniq 6 sejak awal tahun hingga April 2024 hanya ada 13 unit saja. Frans pun berharap keadaan ini segera berakhir dan membaik.
“Saat konsumen mau membeli mobil listrik Hyundai, mereka jadi mempertimbangkan regulasi yang ada. Mudah-mudahan kalau sekarang sudah mulai bagus,” Frans menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Agustus 2025, 15:00 WIB
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
13 Agustus 2025, 22:00 WIB
08 Agustus 2025, 17:46 WIB
08 Agustus 2025, 13:00 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring