Ratusan Teknisi Adu Ilmu di Chery Technician Skill Contest 2025
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Di tengah maraknya merek mobil listrik China, keberadaan brand Jepang jadi andalan penjualan industri pelumas
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Perkembangan dan adopsi kendaraan listrik semakin berkembang tahun ini. Sepanjang 2024, berbagai manufaktur China hadir meramaikan pasar otomotif Indonesia memboyong BEV (Battery Electric Vehicle).
Sementara manufaktur otomotif Jepang nampaknya tetap berfokus pada alternatif lain di samping mobil listrik, misalnya hybrid.
Hal ini membawa dampak positif bagi industri lain seperti pelumas. Sebab di tengah membanjirnya mobil listrik di dalam negeri, perusahaan oli disebut tetap mengalami kenaikan penjualan.
“Sejauh ini sih tiga tahun terakhir (penjualan oli) naik terus ya, walaupun tahun kemarin pasarnya turun,” kata Werry Prayogi, Direktur Utama PT Pertamina Lubricants saat ditemui di Jakarta, Senin (10/03).
Keberadaan produsen otomotif Jepang bisa dibilang jadi penyelamat industri pelumas di tengah era elektrifikasi. Sebab mayoritas merek asal negeri sakura menghadirkan mobil hybrid atau opsi lain di samping mobil listrik.
Sedangkan kebanyakan merek China justru membawa kendaraan listrik yang tidak lagi memerlukan oli mesin.
“Rata-rata produk Jepang itu lebih mengedepankan hybrid dan hidrogen. Mungkin (karena) resource-nya,” kata Werry.
Di masa mendatang Werry optimistis industri pelumas terus berkembang. Karena mobil bermesin bensin dan teknologi hybrid masih akan dijadikan pilihan utama masyarakat dalam memilih kendaraan bermotor roda empat.
Sebagai informasi, beberapa pabrikan otomotif Jepang pilih untuk fokus ke alternatif di luar mobil listrik karena beberapa alasan.
Selain dari sisi harga, kendaraan seperti hybrid maupun PHEV (Plug-in Hybrid Vehicle) dinilai cocok untuk transisi dari kendaraan konvensional ke listrik murni.
Kedua jenis kendaraan itu tidak perlu terus menerus diisi daya, masih tetap meminum bensin tetapi diklaim punya efisiensi bahan bakar lebih baik dari mobil konvensional.
“BEV akan berkembang di masa mendatang. Tetapi HEV, PHEV dan mobil bermesin konvensional lain termasuk yang sudah dijual bakal tetap menjadi mainstream buat sementara waktu,” kata Kazuo Yamamori, Project Manager Electrification Material Engineering Division Toyota Motor Corporation dalam kesempatan sama di Le Meridien.
Sebagai informasi, Toyota menawarkan banyak produk kendaraan hybrid di Indonesia. Mulai dari Yaris Cross Hybrid sampai Kijang Innova HEV.
Dua model di atas juga telah memenuhi persyaratan untuk menerima insentif mobil hybrid dari pemerintah, jadi banderolya semakin ke kompetitif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
30 September 2025, 18:17 WIB
30 September 2025, 17:30 WIB
26 September 2025, 17:00 WIB
22 September 2025, 14:00 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Pameran modifikasi IMX 2025 menghadirkan berbagai pilihan produk modifikasi dan juga supergiveaway mobil
01 Oktober 2025, 18:00 WIB
Alex Marquez bersama Fermin Aldeguer menyapa para penggemar di Jakarta jelang gelaran MotoGP Mandalika 2025
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
Penjualan yang kurang baik diyakini jadi alasan varian Hyundai Kona bakal dipangkas mulai tahun depan
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
BYD memiliki kapal kargo terbaru untuk membantu distribusi mobil-mobil listrik mereka ke seluruh dunia