Autovision Luncurkan Lampu Baru, Warna Bisa Diubah Lewat Ponsel
05 Mei 2025, 22:30 WIB
Di tengah maraknya merek mobil listrik China, keberadaan brand Jepang jadi andalan penjualan industri pelumas
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Perkembangan dan adopsi kendaraan listrik semakin berkembang tahun ini. Sepanjang 2024, berbagai manufaktur China hadir meramaikan pasar otomotif Indonesia memboyong BEV (Battery Electric Vehicle).
Sementara manufaktur otomotif Jepang nampaknya tetap berfokus pada alternatif lain di samping mobil listrik, misalnya hybrid.
Hal ini membawa dampak positif bagi industri lain seperti pelumas. Sebab di tengah membanjirnya mobil listrik di dalam negeri, perusahaan oli disebut tetap mengalami kenaikan penjualan.
“Sejauh ini sih tiga tahun terakhir (penjualan oli) naik terus ya, walaupun tahun kemarin pasarnya turun,” kata Werry Prayogi, Direktur Utama PT Pertamina Lubricants saat ditemui di Jakarta, Senin (10/03).
Keberadaan produsen otomotif Jepang bisa dibilang jadi penyelamat industri pelumas di tengah era elektrifikasi. Sebab mayoritas merek asal negeri sakura menghadirkan mobil hybrid atau opsi lain di samping mobil listrik.
Sedangkan kebanyakan merek China justru membawa kendaraan listrik yang tidak lagi memerlukan oli mesin.
“Rata-rata produk Jepang itu lebih mengedepankan hybrid dan hidrogen. Mungkin (karena) resource-nya,” kata Werry.
Di masa mendatang Werry optimistis industri pelumas terus berkembang. Karena mobil bermesin bensin dan teknologi hybrid masih akan dijadikan pilihan utama masyarakat dalam memilih kendaraan bermotor roda empat.
Sebagai informasi, beberapa pabrikan otomotif Jepang pilih untuk fokus ke alternatif di luar mobil listrik karena beberapa alasan.
Selain dari sisi harga, kendaraan seperti hybrid maupun PHEV (Plug-in Hybrid Vehicle) dinilai cocok untuk transisi dari kendaraan konvensional ke listrik murni.
Kedua jenis kendaraan itu tidak perlu terus menerus diisi daya, masih tetap meminum bensin tetapi diklaim punya efisiensi bahan bakar lebih baik dari mobil konvensional.
“BEV akan berkembang di masa mendatang. Tetapi HEV, PHEV dan mobil bermesin konvensional lain termasuk yang sudah dijual bakal tetap menjadi mainstream buat sementara waktu,” kata Kazuo Yamamori, Project Manager Electrification Material Engineering Division Toyota Motor Corporation dalam kesempatan sama di Le Meridien.
Sebagai informasi, Toyota menawarkan banyak produk kendaraan hybrid di Indonesia. Mulai dari Yaris Cross Hybrid sampai Kijang Innova HEV.
Dua model di atas juga telah memenuhi persyaratan untuk menerima insentif mobil hybrid dari pemerintah, jadi banderolya semakin ke kompetitif.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 Mei 2025, 22:30 WIB
03 Mei 2025, 10:00 WIB
28 April 2025, 15:00 WIB
27 April 2025, 06:00 WIB
23 April 2025, 23:00 WIB
Terkini
05 Mei 2025, 23:00 WIB
Dedi Mulyadi resmi larang siswa sekolah membawa kendaraan bermotor dan telah menyiapkan sanksi buat pelanggar
05 Mei 2025, 22:30 WIB
Autovision luncurkan Headlight Bi-LED Projector Dakar Carbon RSi yang warna cahayanya bisa diubah lewat ponsel
05 Mei 2025, 22:00 WIB
Mobil listrik Polytron resmi meluncur besok di Indonesia dan merupakan unit rakitan lokal di Purwakarta
05 Mei 2025, 21:00 WIB
Tujuh model 2025 Harley-Davidson resmi diluncurkan ke konsumen Tanah Air, harga mulai dari Rp 500 jutaan
05 Mei 2025, 20:00 WIB
Suzuki Fronx segera meluncur akhir Mei 2025, ada sejumlah keunggulan ditawarkan kepada konsumen Tanah Air
05 Mei 2025, 19:00 WIB
Bos Toyota ungkap bahwa mobil listrik ternyata lebih kotor dari yang dibayangkan masyarakat selama ini
05 Mei 2025, 18:00 WIB
Setelah mendapatkan ubahan, BAIC targetkan 500 unit X55-II facelift bisa terjual di RI sepanjang 2025
05 Mei 2025, 17:13 WIB
Bakal dijual sebagai Perodua di Malaysia, mobil listrik Daihatsu yang pakai basis eMO EV mulai dites jalan