Harga Mobil Kian Mahal, Perlu Ada Intervensi Pemerintah
10 Maret 2025, 10:00 WIB
Di tengah maraknya merek mobil listrik China, keberadaan brand Jepang jadi andalan penjualan industri pelumas
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Perkembangan dan adopsi kendaraan listrik semakin berkembang tahun ini. Sepanjang 2024, berbagai manufaktur China hadir meramaikan pasar otomotif Indonesia memboyong BEV (Battery Electric Vehicle).
Sementara manufaktur otomotif Jepang nampaknya tetap berfokus pada alternatif lain di samping mobil listrik, misalnya hybrid.
Hal ini membawa dampak positif bagi industri lain seperti pelumas. Sebab di tengah membanjirnya mobil listrik di dalam negeri, perusahaan oli disebut tetap mengalami kenaikan penjualan.
“Sejauh ini sih tiga tahun terakhir (penjualan oli) naik terus ya, walaupun tahun kemarin pasarnya turun,” kata Werry Prayogi, Direktur Utama PT Pertamina Lubricants saat ditemui di Jakarta, Senin (10/03).
Keberadaan produsen otomotif Jepang bisa dibilang jadi penyelamat industri pelumas di tengah era elektrifikasi. Sebab mayoritas merek asal negeri sakura menghadirkan mobil hybrid atau opsi lain di samping mobil listrik.
Sedangkan kebanyakan merek China justru membawa kendaraan listrik yang tidak lagi memerlukan oli mesin.
“Rata-rata produk Jepang itu lebih mengedepankan hybrid dan hidrogen. Mungkin (karena) resource-nya,” kata Werry.
Di masa mendatang Werry optimistis industri pelumas terus berkembang. Karena mobil bermesin bensin dan teknologi hybrid masih akan dijadikan pilihan utama masyarakat dalam memilih kendaraan bermotor roda empat.
Sebagai informasi, beberapa pabrikan otomotif Jepang pilih untuk fokus ke alternatif di luar mobil listrik karena beberapa alasan.
Selain dari sisi harga, kendaraan seperti hybrid maupun PHEV (Plug-in Hybrid Vehicle) dinilai cocok untuk transisi dari kendaraan konvensional ke listrik murni.
Kedua jenis kendaraan itu tidak perlu terus menerus diisi daya, masih tetap meminum bensin tetapi diklaim punya efisiensi bahan bakar lebih baik dari mobil konvensional.
“BEV akan berkembang di masa mendatang. Tetapi HEV, PHEV dan mobil bermesin konvensional lain termasuk yang sudah dijual bakal tetap menjadi mainstream buat sementara waktu,” kata Kazuo Yamamori, Project Manager Electrification Material Engineering Division Toyota Motor Corporation dalam kesempatan sama di Le Meridien.
Sebagai informasi, Toyota menawarkan banyak produk kendaraan hybrid di Indonesia. Mulai dari Yaris Cross Hybrid sampai Kijang Innova HEV.
Dua model di atas juga telah memenuhi persyaratan untuk menerima insentif mobil hybrid dari pemerintah, jadi banderolya semakin ke kompetitif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Maret 2025, 10:00 WIB
09 Maret 2025, 15:00 WIB
07 Maret 2025, 23:00 WIB
07 Maret 2025, 16:00 WIB
07 Maret 2025, 12:00 WIB
Terkini
10 Maret 2025, 18:00 WIB
Terdapat beragam diskon motor matic Honda yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat menjelang Lebaran 2025
10 Maret 2025, 17:09 WIB
Pembalap tim pabrikan Ducati bakal tetap menggunakan mesin GP24 musim ini, pengamat ungkap alasannya
10 Maret 2025, 16:00 WIB
PLN prediksi mobil listrik yang dipakai mudik jumlahnya naik 500 persen menjadi sekitar 21.570 kendaraan
10 Maret 2025, 15:00 WIB
Toyota pastikan luncurkan mobil listrik di Indonesia tahun ini dengan harapan bisa mengejar pabrikan China
10 Maret 2025, 14:00 WIB
DJKA kembali menghadirkan program kirim motor gratis selama musim mudik Lebaran 2025 untuk masyarakat
10 Maret 2025, 13:00 WIB
Hino optimis pasar kendaraan komersial bakal tumbuh di 2025 setelah mendapat tekanan hebat pada tahun lalu
10 Maret 2025, 12:12 WIB
Kemenhub memprediksi sebanyak 33 juta orang akan menggunakan mobil pribadi saat musim mudik Lebaran 2025
10 Maret 2025, 11:00 WIB
Aplikasi My Hino resmi mendapat pembaruan dengan penambahan dua fitur baru untuk memudahkan perawatan kendaraan