Masa Depan Motor Listrik Yamaha Neos Usai Diuji Coba Ojol
30 Desember 2025, 10:00 WIB
Industri baterai lithium terpengaruh dari kinerja penjualan mobil listrik di Cina yang diproyeksi akan turun
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Jelang pergantian tahun, industri otomotif langsung dihadapi dengan berbagai tantangan. Seperti contoh pada permintaan baterai lithium.
Disebutkan bahwa, penjualan penampung daya tersebut diprediksi bakal merosot tajam pada awal 2026.
“Menjelang 2026, permintaan baterai akan turun drastis mulai akhir tahun ini,” ungkap Cui Dongshu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang Cina di Reuters, Selasa (30/12).
Menurut Dongshu, ada beberapa penyebab kenapa permintaan baterai lithium dapat merosot. Seperti turunnya penjualan mobil listrik di pasar domestik.
Sehingga hal tersebut sangat berpengaruh ke industri penampung daya. Dampaknya dapat mengganggu jalannya bisnis baterai lithium.
“Para produsen baterai harus mengurangi produksi dan beristirahat sejenak untuk mengatasi fluktuasi tersebut,” lanjut dia.
Lebih jauh dikatakan, situasi di atas bakal membawa banyak efek. Seperti kerugian pada pabrik-pabrik baterai lithium di cina.
Termasuk yang akan dialami oleh Contemporary Amperex Technology (CATL). Kemudian juga menerpa Eve Energy.
Di sisi lain Dongshu mengungkapkan bahwa, penjualan Electric Vehicle (EV) di Tiongkok diprediksi akan turun sampai 30 persen di awal 2026.
Mengingat insentif pembelian mobil listrik, sedang dihapus secara bertahap oleh masing-masing pemerintah provinsi.
Kemudian pasar kendaraan listrik niaga juga diproyeksikan bakal terganggu. Sebab banyak masyarakat berbondong-bondong beli EV di Desember 2025 untuk memanfaatkan celah waktu agar tetap mendapatkan subsidi.
Akan tetapi penurunan hanya terjadi di pasar domestik saja. Sedangkan untuk ekspor justru menunjukkan peningkatan.
Seperti diberitakan KatadataOTO sebelumnya, konsumen mobil listrik harus bersiap mengeluarkan dana lebih pada 2026. Pasalnya harga bahan baku baterai lithium bakal naik.
“Kenaikan harga karena meningkatnya biaya bahan baku hulu dan lonjakan permintaan yang didorong oleh konvergensi transisi energi global,” bunyi laporan Carnewschina.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Desember 2025, 10:00 WIB
29 Desember 2025, 19:00 WIB
29 Desember 2025, 15:00 WIB
29 Desember 2025, 14:13 WIB
29 Desember 2025, 10:00 WIB
Terkini
30 Desember 2025, 12:00 WIB
Sejumlah model mobil yang disuntik mati oleh pabrikan kemudian diganti produk lain, berikut daftarnya
30 Desember 2025, 11:00 WIB
Insentif otomotif sebaiknya menyasar pada pertumbuhan industri komponen di dalam negeri agar seimbang
30 Desember 2025, 10:00 WIB
Yamaha tengah mencari formulasi yang tepat buat memasarkan motor listrik Neos kepada konsumen di Indoensia
30 Desember 2025, 09:00 WIB
Enduro Service tawarkan beragam layanan seperti penggantian oli mobil dan motor sampai ganti air filter
30 Desember 2025, 08:00 WIB
Fitur dashcam pada Suzuki XL7 Hybrid bekas menjadi salah satu pelanggan melakukan pembelian ketimbang model lain
30 Desember 2025, 07:00 WIB
Arus balik Natal dan tahun baru 2026 mulai terlihat sehingga Polda Metro Jaya menyiapkan langkah antisipasi
30 Desember 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta melayani perpanjangan masa berlaku kartu yang belum terlewat dari tanggal masa berlaku
30 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta tetap akan digelar meski rencananya akan ada aksi unjuk rasa dari ribuan buruh di Ibu Kota