Menakar Harga Zeekr X di RI, Lebih Murah dari BMW iX1
04 Juli 2024, 08:00 WIB
Uni Eropa segera memberlakukan tarif impor sebanyak 38 persen pada mobil listrik China karena dianggap curang
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Mobil Listrik China terus berkembang dan populasinya terus bertambah seiring waktu. Tidak hanya di dalam negeri mereka, namun secara global.
Penjualan mobil listrik China di beberapa negara terus meningkat. Bahkan beberapa pihak menyebut jika kendaraan setrum mereka terlaris di Eropa.
Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab Uni Eropa meradang melihat perkembangan mobil listrik China. Perkembangan yang cukup masif dianggap mengancam industri otomotif negara-negara di Eropa.
Mereka takut mobil listrik buatan negara-negara Eropa kalah bersaing dengan brand asal China. Ketatnya persaingan dianggap bakal mematikan para produsen asal benua biru.
Uni Eropa sendiri dikatakan siap memberlakukan pajak hingga 38 persen atas impor mobil listrik China. Langkah itu diyakini bisa menahan penyebaran populasi kendaraan setrum asal negeri tirai bambu.
“Sebuah studi mengungkap bahwa dua dari lima mobil listrik terlaris di Eropa berasal dari China. Pada Mei 2024, mobil listrik China menyumbang 19 persen dari keseluruhan penjualan,” ditulis Carscoops.
Salah satu faktor kendaraan asal Tiongkok mudah diterima adalah harga yang lebih terjangkau. Uni Eropa menganggap pemerintah China tidak adil karena memberikan subsidi terlalu besar.
Disebutkan penjualan mobil baru di Eropa mengalami penurunan 2.5 persen pada Mei 2024 dibandingkan tahun lalu. Meskipun angkanya masih lebih tinggi dari masa pandemi di 2021 dan 2022.
“Sejak pandemi global, pasar mobil di Eropa baru pulih hingga 75 – 80 persen dari ukuran aslinya. Sehingga memberikan peluang unik bagi produk asal Tiongkok untuk berjualan di Eropa sambil menghindari tarif,” kata Felipe Munoz, Analis Global JATO Dynamics dikutip dari Carscoops (04/07).
Lebih jauh disebutkan jika MG sebagai merek di bawah naungan SAIC ungguli Tesla di Eropa. Menyikapi aturan tarif pajak terbaru di benua biru, MG berencana kembali menjagokan mobil konvensional alias peminum bensin.
Perkembangan kendaraan setrum asal China terus mengalami kemajuan pesat. Beragam manufaktur berburu insentif dari pemerintah Tanah Air.
Model yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari yang paling mungil hingga berdimensi selayaknya MPV premium.
Banderol nan melekat pada mobil listrik China tidak lain adalah murah. Setidaknya lebih terjangkau daripada produk sekelasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juli 2024, 08:00 WIB
04 Juli 2024, 07:00 WIB
03 Juli 2024, 19:00 WIB
03 Juli 2024, 16:00 WIB
03 Juli 2024, 11:00 WIB
Terkini
04 Juli 2024, 09:00 WIB
Para tim yang berasal dari Indonesia dijagokan buat meraih kemenangan dalam gelaran Shell Eco Marathon 2024
04 Juli 2024, 08:00 WIB
Berpeluang lebih murah dari mobil premium di kelasnya, harga Zeekr X di RI bisa di bawah Rp 1 miliar
04 Juli 2024, 07:00 WIB
BYD Dolphin jadi model yang paling lambat dikirim ke pelanggan karena pengurusan dilakukan secara berurutan
04 Juli 2024, 06:00 WIB
Dua lokasi SIM keliling Bandung tersedia hari ini, beroperasi mulai pukul 09:00 sampai 12:00 WIB setiap hari
04 Juli 2024, 06:00 WIB
Polda Metro Jaya menyediakan lima lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini guna memudahkan warga Ibu Kota
04 Juli 2024, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta 4 Juli 2024 akan diawasi dengan menggunakan beragam cara termasuk kamera ETLE
03 Juli 2024, 19:00 WIB
Sebanyak 80 tim dari 12 negara saling adu inovasi dalam gelaran Shell Eco Marathon 2024 di Sirkuit Mandalika
03 Juli 2024, 19:00 WIB
Masih berambisi balap Tesla, penjualan BYD global cetak rekor tertinggi di Juni 2024 tembus 300 ribu unit