Penjualan Chery 2024 Naik Setelah Luncurkan Banyak Model Baru
16 Januari 2025, 21:00 WIB
Penjualan mobil di Malaysia pada tahun lalu mengalami peningkatan cukup besar sehingga mendekati pasar Indonesia
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Penjualan mobil di Malaysia 2024 mengalami peningkatan sebesar 16.926 unit atau 2 persen menjadi 816.747 unit. Sementara di 2023 negara tersebut hanya bisa melepas 799.821 unit.
Tingginya angka penjualan menjadikan mereka sebagai pasar mobil terbesar kedua di Asia Tenggara. Hebatnya, posisi kedua sudah mereka raih sejak 2023 setelah mengalahkan Thailand.
Malaysia bahkan memiliki potensi unggul dari Indonesia yang saat ini masih menjadi negara dengan pasar otomotif terbesar. Pasalnya pasar mobil di Tanah Air tengah dalam tekanan.
Perlu diketahui bahwa penjualan kendaraan penumpang di Malaysia di 2024 mengalami peningkatan sebesar 4 persen menjadi 747.180 unit. Sementara untuk pasar mobil komersial turun 14 menjadi hanya 69.567 unit karena adanya pencabutan subsidi solar di Juni 2024.
Sementara untuk total produksi kendaraan di negara tersebut tahun lalu naik sebesar 2 persen, menjadi 790.347 unit dibandingkan dengan 774.600 unit pada tahun 2023.
Tingginya angka penjualan kendaraan penumpang di Malaysia didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan dengan peningkatan PDB. Selain itu angka pengangguran di negara tersebut juga hanya 3,2 persen, level terendah dalam 10 tahun terakhir.
Bank sentral juga mempertahankan suku bunga pinjaman sehingga memberi kemudahan pada masyarakat yang ingin membeli kendaraan. Hasilnya antrean pesanan khususnya dari kendaraan entry level sangat berkembang.
Namun pasar kendaraan diperkirakan akan turun 4,5 persen menjadi hanya 780.000 unit di 2025. Hal ini karena pasar mobil penumpang diprediksi melemah 5 persen atau cuma 710.000 unit.
Sementara untuk kendaraan komersial diperkirakan bakal meningkat menjadi 70.000 unit.
Sementara untuk pasar mobil Indonesia mengalami penurunan cukup dalam pada 2024 karena wholesales kendaraan periode Januari hingga Desember hanya sebesar 865.723 unit. Jumlah itu 140.079 unit atau sekitar 13,9 persen lebih kecil dari pencapaian sebelumnya sebesar 1.005.802 unit.
Meski demikian angka tersebut dinilai masih memenuhi target Gaikindo setelah dilakukan revisi menjadi 850.000 unit dari sebelumnya 1 juta unit.
Memasuki 2025, industri otomotif juga masih akan menghadapi tantangan. Mulai dari penerapan PPN 12 persen, opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta opsen BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Sehingga Gaikindo menetapkan target penjualan mobil 2025 sebanyak 850.000 unit. Ini disertai potensi koreksi sampai 750.000 tetapi berpeluang naik ke 900.000 unit.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
16 Januari 2025, 21:00 WIB
16 Januari 2025, 20:00 WIB
16 Januari 2025, 18:00 WIB
16 Januari 2025, 07:00 WIB
15 Januari 2025, 13:00 WIB
Terkini
23 Januari 2025, 19:19 WIB
Geely dan Handal Indonesia Motor melakukan kerja sama untuk memproduksi secara lokal mobil listrik EX5
23 Januari 2025, 18:00 WIB
Jetour T5 Concept hadir sebagai Zongheng G700, siap jadi penantang baru mobil hybrid offroad GWM Tank 300
23 Januari 2025, 17:00 WIB
Beberapa menteri di Kabinet Merah Putih ternyata memiliki koleksi mobil mewah yang cukup beragam jenisnya
23 Januari 2025, 16:00 WIB
Budiyanto menilai kalau sistem Cakra Presisi pengganti tilang manual dapat menimbulkan dampak negatif
23 Januari 2025, 15:00 WIB
Bank Indonesia turunkan suku bunga acuan di pertengahan Januari, diklaim memberi dampak ke kredit mobil baru
23 Januari 2025, 14:00 WIB
Handal Indonesia Motor mengaku membuka peluang untuk memindah perakitan Pindad Maung ke pabrik baru mereka
23 Januari 2025, 13:00 WIB
Denza Z9 GT dipastikan akan masuk ke pasar otomotif Indonesia dan menjadi produk kedua setelah MPV D9
23 Januari 2025, 12:00 WIB
Pemerintah DKI sebut uji emisi kendaraan bermotor bakal kembali digalakkan dan jangkauannya bakal lebih luas