Mobil Jepang Strike Back, Penjualan Ritel Mei 2025 Seragam Naik
10 Juni 2025, 12:00 WIB
Penjualan mobil di Malaysia pada tahun lalu mengalami peningkatan cukup besar sehingga mendekati pasar Indonesia
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Penjualan mobil di Malaysia 2024 mengalami peningkatan sebesar 16.926 unit atau 2 persen menjadi 816.747 unit. Sementara di 2023 negara tersebut hanya bisa melepas 799.821 unit.
Tingginya angka penjualan menjadikan mereka sebagai pasar mobil terbesar kedua di Asia Tenggara. Hebatnya, posisi kedua sudah mereka raih sejak 2023 setelah mengalahkan Thailand.
Malaysia bahkan memiliki potensi unggul dari Indonesia yang saat ini masih menjadi negara dengan pasar otomotif terbesar. Pasalnya pasar mobil di Tanah Air tengah dalam tekanan.
Perlu diketahui bahwa penjualan kendaraan penumpang di Malaysia di 2024 mengalami peningkatan sebesar 4 persen menjadi 747.180 unit. Sementara untuk pasar mobil komersial turun 14 menjadi hanya 69.567 unit karena adanya pencabutan subsidi solar di Juni 2024.
Sementara untuk total produksi kendaraan di negara tersebut tahun lalu naik sebesar 2 persen, menjadi 790.347 unit dibandingkan dengan 774.600 unit pada tahun 2023.
Tingginya angka penjualan kendaraan penumpang di Malaysia didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan dengan peningkatan PDB. Selain itu angka pengangguran di negara tersebut juga hanya 3,2 persen, level terendah dalam 10 tahun terakhir.
Bank sentral juga mempertahankan suku bunga pinjaman sehingga memberi kemudahan pada masyarakat yang ingin membeli kendaraan. Hasilnya antrean pesanan khususnya dari kendaraan entry level sangat berkembang.
Namun pasar kendaraan diperkirakan akan turun 4,5 persen menjadi hanya 780.000 unit di 2025. Hal ini karena pasar mobil penumpang diprediksi melemah 5 persen atau cuma 710.000 unit.
Sementara untuk kendaraan komersial diperkirakan bakal meningkat menjadi 70.000 unit.
Sementara untuk pasar mobil Indonesia mengalami penurunan cukup dalam pada 2024 karena wholesales kendaraan periode Januari hingga Desember hanya sebesar 865.723 unit. Jumlah itu 140.079 unit atau sekitar 13,9 persen lebih kecil dari pencapaian sebelumnya sebesar 1.005.802 unit.
Meski demikian angka tersebut dinilai masih memenuhi target Gaikindo setelah dilakukan revisi menjadi 850.000 unit dari sebelumnya 1 juta unit.
Memasuki 2025, industri otomotif juga masih akan menghadapi tantangan. Mulai dari penerapan PPN 12 persen, opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta opsen BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Sehingga Gaikindo menetapkan target penjualan mobil 2025 sebanyak 850.000 unit. Ini disertai potensi koreksi sampai 750.000 tetapi berpeluang naik ke 900.000 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Juni 2025, 12:00 WIB
02 Juni 2025, 17:00 WIB
29 Mei 2025, 19:00 WIB
27 Mei 2025, 23:00 WIB
27 Mei 2025, 19:00 WIB
Terkini
13 Juni 2025, 22:00 WIB
Persaingan ketat dan menurunnya minat konsumen terhadap mobil listrik membuat Honda lebih fokus pada hybrid
13 Juni 2025, 21:00 WIB
Formula E Jakarta E-Prix 2025 akan digelar pada 21 Juni 2025 dan diramaikan dengan penampilan dari Dewa 19
13 Juni 2025, 20:00 WIB
Tarif parkir Jakarta bakal naik untuk menyambut ulang tahun DKI dengan tujuan mengurangi kepadatan lalu lintas
13 Juni 2025, 19:00 WIB
Hyundai pastikan suspensi Palisade Hybrid di Indonesia aman dan tidak terpengaruh terhadap kasus di Amerika
13 Juni 2025, 18:00 WIB
AHM baru saja menyegarkan Honda CB650R, moge satu ini juga telah disematkan fitur kekinian seperti E-Clutch
13 Juni 2025, 16:00 WIB
Hyundai Palisade Hybrid resmi meluncur di Indonesia dalam tiga varian dengan harga mulai dari Rp 1,105 miliar
13 Juni 2025, 16:00 WIB
Rekayasa lalu lintas ganjil genap Puncak Bogor kembali berlaku menjelang akhir pekan, siapkan rute alternatif
13 Juni 2025, 15:28 WIB
Pemerintah provinsi berencana gratiskan tarif Transjakarta dan transportasi umum lain saat HUT DKI Jakarta