Gaikindo Tetapkan Target Penjualan Mobil Satu Juta Unit di 2025
28 Oktober 2024, 08:00 WIB
Manufaktur mobil premium Mercedes-Benz membeberkan ada beberapa faktor di balik turunnya penjualan mereka
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Merek premium Mercedes-Benz mengakui bahwa 2024 bukan tahun terbaik mereka. Karena beberapa kondisi mereka mengklaim alami penurunan penjualan sampai 30 persen.
Salah satunya adalah konsumen yang menunggu E-Class generasi terbaru. Model ini baru meluncur di perhelatan GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show) pada Juli 2024.
Menurut pihak Mercedes-Benz, E-Class sendiri menjadi satu andalan dan cukup diminati oleh konsumen di segmen premium.
“Salah satu backbone kita E-Class itu kan baru meluncur di Juli, suplai Agustus,” kata Kariyanto Hardjosoemarto, Sales and Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (10/10).
Padahal sebelumnya ia mengatakan bahwa model E-Class berkontribusi paling besar, menyumbang penjualan sekitar 70-80 unit per bulan.
Setelah generasi terbaru meluncur dan suplai kembali tersedia, pihaknya berharap penjualan Mercedes-Benz dapat kembali membaik.
Hanya saja saat ini ia mengaku kondisi pasar otomotif di semua segmen tengah melalui kondisi yang cukup berat ditambah terjadinya pelemahan daya beli masyarakat.
“Total volume industri (otomotif) Indonesia dari Januari sampai September turun. Retail 12 persen, wholesales 14 persen,” ungkap Kariyanto.
Guna menarik minat konsumen, Mercedes-Benz kembali meluncurkan produk baru menyesuaikan kebutuhan masyakat. Ada tambahan penyegaran satu mobil listrik 7-seater yakni EQB 250+ dengan daya jelajah lebih jauh di 535 km.
“Kita harap dengan launching produk baru akan memberikan volume tambahan sampai akhir tahun,” tegas dia.
Kemudian mengingat sebentar lagi pergantian pemerintah, Kariyanto berharap regulasi pendukung industri otomotif tetap konsisten dijaga atau ditingkatkan.
“Misalnya program BEV (Battery Electric Vehicle) jangka panjangnya, misal kita mau produksi di sini. Dasarnya kan itu, kalau (aturan) terlalu cepat berubah nanti membingungkan sektor usaha,” katanya.
Lebih lanjut ia menegaskan keputusan pengenalan produk dan penetapan kebijakan yang dilakukan Mercedes-Benz mengacu pada aturan pemerintah dan Undang-Undang.
Tidak hanya untuk BEV, Kariyanto ungkap wacana Mercedes-Benz memboyong mobil hybrid juga masih tertahan karena melihat arah regulasi pemerintah.
“Dari sisi produk kalau di luar, product range hybrid kan cukup banyak. Kalau kebijakan ke depan mendukung ya tidak menutup kemungkinan,” ungkap dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Oktober 2024, 08:00 WIB
27 Oktober 2024, 09:00 WIB
26 Oktober 2024, 18:00 WIB
26 Oktober 2024, 07:00 WIB
25 Oktober 2024, 17:28 WIB
Terkini
28 Oktober 2024, 09:00 WIB
JRP Insurance ungkap kisaran biaya asuransi TPL yang dibebankan ke pemilik kendaraan, akan diterapkan 2025
28 Oktober 2024, 08:00 WIB
Gaikindo telah menetapkan target penjualan mobil di 2025, mereka percaya diri bisa menyentuh satu juta unit
28 Oktober 2024, 07:00 WIB
Mitsubishi beri kesempatan anak-anak merancang mobil konsep dengan lebih mudah melalui fasilitas di KidZania
28 Oktober 2024, 06:00 WIB
Seperti di awal pekan lainnya, Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta di lima tempat berbeda
28 Oktober 2024, 06:00 WIB
Jangan terlewat karena tidak ada dispensasi, berikut jadwal dan lokasi SIM keliling Bandung hari ini
28 Oktober 2024, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta 28 Oktober 2024 diawasi ketat oleh petugas agar kemacetan bisa berkurang
27 Oktober 2024, 20:17 WIB
Chery iCAR 03 disebut bakal meluncur pada akhir November 2024 atau kemungkinan besar di gelaran GJAW 2024
27 Oktober 2024, 17:05 WIB
Francesco Bagnaia berhasil mengalahkan Jorge Martin dan keluar sebagai pemenang di MotoGP Thailand 2024