Airlangga Klaim Progres Pembangunan Pabrik BYD Sudah 90 Persen
04 Desember 2025, 16:00 WIB
Manufaktur mobil premium Mercedes-Benz membeberkan ada beberapa faktor di balik turunnya penjualan mereka
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Merek premium Mercedes-Benz mengakui bahwa 2024 bukan tahun terbaik mereka. Karena beberapa kondisi mereka mengklaim alami penurunan penjualan sampai 30 persen.
Salah satunya adalah konsumen yang menunggu E-Class generasi terbaru. Model ini baru meluncur di perhelatan GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show) pada Juli 2024.
Menurut pihak Mercedes-Benz, E-Class sendiri menjadi satu andalan dan cukup diminati oleh konsumen di segmen premium.
“Salah satu backbone kita E-Class itu kan baru meluncur di Juli, suplai Agustus,” kata Kariyanto Hardjosoemarto, Sales and Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (10/10).
Padahal sebelumnya ia mengatakan bahwa model E-Class berkontribusi paling besar, menyumbang penjualan sekitar 70-80 unit per bulan.
Setelah generasi terbaru meluncur dan suplai kembali tersedia, pihaknya berharap penjualan Mercedes-Benz dapat kembali membaik.
Hanya saja saat ini ia mengaku kondisi pasar otomotif di semua segmen tengah melalui kondisi yang cukup berat ditambah terjadinya pelemahan daya beli masyarakat.
“Total volume industri (otomotif) Indonesia dari Januari sampai September turun. Retail 12 persen, wholesales 14 persen,” ungkap Kariyanto.
Guna menarik minat konsumen, Mercedes-Benz kembali meluncurkan produk baru menyesuaikan kebutuhan masyakat. Ada tambahan penyegaran satu mobil listrik 7-seater yakni EQB 250+ dengan daya jelajah lebih jauh di 535 km.
“Kita harap dengan launching produk baru akan memberikan volume tambahan sampai akhir tahun,” tegas dia.
Kemudian mengingat sebentar lagi pergantian pemerintah, Kariyanto berharap regulasi pendukung industri otomotif tetap konsisten dijaga atau ditingkatkan.
“Misalnya program BEV (Battery Electric Vehicle) jangka panjangnya, misal kita mau produksi di sini. Dasarnya kan itu, kalau (aturan) terlalu cepat berubah nanti membingungkan sektor usaha,” katanya.
Lebih lanjut ia menegaskan keputusan pengenalan produk dan penetapan kebijakan yang dilakukan Mercedes-Benz mengacu pada aturan pemerintah dan Undang-Undang.
Tidak hanya untuk BEV, Kariyanto ungkap wacana Mercedes-Benz memboyong mobil hybrid juga masih tertahan karena melihat arah regulasi pemerintah.
“Dari sisi produk kalau di luar, product range hybrid kan cukup banyak. Kalau kebijakan ke depan mendukung ya tidak menutup kemungkinan,” ungkap dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Desember 2025, 16:00 WIB
04 Desember 2025, 14:00 WIB
04 Desember 2025, 13:00 WIB
04 Desember 2025, 11:00 WIB
02 Desember 2025, 17:00 WIB
Terkini
05 Desember 2025, 21:00 WIB
Motor yang terendam banjir Sumatera dan Malang berisiko terjadi kerusakan jika tidak ditangani secara benar
05 Desember 2025, 20:05 WIB
Mahindra berencana bawa mobil penumpang ke Indonesia tahun depan untuk menarik lebih banyak pelanggan
05 Desember 2025, 19:00 WIB
PUBG Mobile dan Porsche resmi jalin kerja sama, hadirkan pengalaman baru dan unik buat para penggunanya
05 Desember 2025, 18:00 WIB
Belasan ribu masyarakat umum beserta komunitas hadiri Gesrek Festival yang digelar di akhir November 2025
05 Desember 2025, 17:00 WIB
Memiliki banyak fasilitas unggulan, Krida Toyota tawarkan sensasi lebih dari sebuah diler mobil baru
05 Desember 2025, 16:00 WIB
Astra Auto Fest 2025 menyuguhkan berbagai lini kendaraan dari Daihatsu, Toyota, Lexus, BMW dan motor Honda
05 Desember 2025, 15:00 WIB
Toyota Veloz Hybrid dipasarkan dalam empat pilihan varian yang berbeda, kenali masing-masing tipe yang sesuai
05 Desember 2025, 14:00 WIB
Mengawali Desember 2025, ganjil genap Puncak Bogor kembali diterapkan di akhir pekan guna mengurai kemacetan