Mobil Listrik Mazda MX-30 Dijual Terbatas, Warna Merah Inden
12 November 2024, 13:00 WIB
Manufaktur mobil premium Mercedes-Benz membeberkan ada beberapa faktor di balik turunnya penjualan mereka
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Merek premium Mercedes-Benz mengakui bahwa 2024 bukan tahun terbaik mereka. Karena beberapa kondisi mereka mengklaim alami penurunan penjualan sampai 30 persen.
Salah satunya adalah konsumen yang menunggu E-Class generasi terbaru. Model ini baru meluncur di perhelatan GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show) pada Juli 2024.
Menurut pihak Mercedes-Benz, E-Class sendiri menjadi satu andalan dan cukup diminati oleh konsumen di segmen premium.
“Salah satu backbone kita E-Class itu kan baru meluncur di Juli, suplai Agustus,” kata Kariyanto Hardjosoemarto, Sales and Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (10/10).
Padahal sebelumnya ia mengatakan bahwa model E-Class berkontribusi paling besar, menyumbang penjualan sekitar 70-80 unit per bulan.
Setelah generasi terbaru meluncur dan suplai kembali tersedia, pihaknya berharap penjualan Mercedes-Benz dapat kembali membaik.
Hanya saja saat ini ia mengaku kondisi pasar otomotif di semua segmen tengah melalui kondisi yang cukup berat ditambah terjadinya pelemahan daya beli masyarakat.
“Total volume industri (otomotif) Indonesia dari Januari sampai September turun. Retail 12 persen, wholesales 14 persen,” ungkap Kariyanto.
Guna menarik minat konsumen, Mercedes-Benz kembali meluncurkan produk baru menyesuaikan kebutuhan masyakat. Ada tambahan penyegaran satu mobil listrik 7-seater yakni EQB 250+ dengan daya jelajah lebih jauh di 535 km.
“Kita harap dengan launching produk baru akan memberikan volume tambahan sampai akhir tahun,” tegas dia.
Kemudian mengingat sebentar lagi pergantian pemerintah, Kariyanto berharap regulasi pendukung industri otomotif tetap konsisten dijaga atau ditingkatkan.
“Misalnya program BEV (Battery Electric Vehicle) jangka panjangnya, misal kita mau produksi di sini. Dasarnya kan itu, kalau (aturan) terlalu cepat berubah nanti membingungkan sektor usaha,” katanya.
Lebih lanjut ia menegaskan keputusan pengenalan produk dan penetapan kebijakan yang dilakukan Mercedes-Benz mengacu pada aturan pemerintah dan Undang-Undang.
Tidak hanya untuk BEV, Kariyanto ungkap wacana Mercedes-Benz memboyong mobil hybrid juga masih tertahan karena melihat arah regulasi pemerintah.
“Dari sisi produk kalau di luar, product range hybrid kan cukup banyak. Kalau kebijakan ke depan mendukung ya tidak menutup kemungkinan,” ungkap dia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
12 November 2024, 13:00 WIB
11 November 2024, 18:00 WIB
11 November 2024, 14:00 WIB
11 November 2024, 11:34 WIB
11 November 2024, 11:21 WIB
Terkini
12 November 2024, 18:04 WIB
Penjualan mobil Astra Oktober 2024 naik dari bulan sebelumnya dengan Toyota mendominasi pencapaian perusahaan
12 November 2024, 17:23 WIB
Chery baru saja membuka diler anyar di Margonda untuk memanjakan konsumen mereka yang berada di Depok
12 November 2024, 17:00 WIB
Pameran IMOS 2024 sukses digelar dan menjaring 98 ribu pengunjung dengan transaksi hampir Rp 70 miliar
12 November 2024, 16:00 WIB
Skema kredit Syariah BYD Seal cukup beragam sehingga memudahkan masyarakat dalam menentukan paket yang diambil
12 November 2024, 16:00 WIB
Menurut Sony sopir truk penyebab kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 kurang berkompeten untuk berkendara
12 November 2024, 15:00 WIB
Pemesanan Hyundai Tucson resmi dibuka hari ini, siap meluncur dengan dua pilihan hybrid serta bensin
12 November 2024, 14:00 WIB
Hyundai Ioniq 5 N dikatakan akan mulai menyambangi ratusan rumah pelanggan pertamanya pada bulan ini
12 November 2024, 13:00 WIB
Konsumennya masih terbatas, stok mobil listrik Mazda MX-30 di Indonesia saat ini hanya 10-20 unit saja