Penjualan BYD Melejit 377 Persen di November 2025 Berkat Atto 1
10 November 2025, 18:00 WIB
Manufaktur mobil premium Mercedes-Benz membeberkan ada beberapa faktor di balik turunnya penjualan mereka
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Merek premium Mercedes-Benz mengakui bahwa 2024 bukan tahun terbaik mereka. Karena beberapa kondisi mereka mengklaim alami penurunan penjualan sampai 30 persen.
Salah satunya adalah konsumen yang menunggu E-Class generasi terbaru. Model ini baru meluncur di perhelatan GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show) pada Juli 2024.
Menurut pihak Mercedes-Benz, E-Class sendiri menjadi satu andalan dan cukup diminati oleh konsumen di segmen premium.
“Salah satu backbone kita E-Class itu kan baru meluncur di Juli, suplai Agustus,” kata Kariyanto Hardjosoemarto, Sales and Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (10/10).
Padahal sebelumnya ia mengatakan bahwa model E-Class berkontribusi paling besar, menyumbang penjualan sekitar 70-80 unit per bulan.
Setelah generasi terbaru meluncur dan suplai kembali tersedia, pihaknya berharap penjualan Mercedes-Benz dapat kembali membaik.
Hanya saja saat ini ia mengaku kondisi pasar otomotif di semua segmen tengah melalui kondisi yang cukup berat ditambah terjadinya pelemahan daya beli masyarakat.
“Total volume industri (otomotif) Indonesia dari Januari sampai September turun. Retail 12 persen, wholesales 14 persen,” ungkap Kariyanto.
Guna menarik minat konsumen, Mercedes-Benz kembali meluncurkan produk baru menyesuaikan kebutuhan masyakat. Ada tambahan penyegaran satu mobil listrik 7-seater yakni EQB 250+ dengan daya jelajah lebih jauh di 535 km.
“Kita harap dengan launching produk baru akan memberikan volume tambahan sampai akhir tahun,” tegas dia.
Kemudian mengingat sebentar lagi pergantian pemerintah, Kariyanto berharap regulasi pendukung industri otomotif tetap konsisten dijaga atau ditingkatkan.
“Misalnya program BEV (Battery Electric Vehicle) jangka panjangnya, misal kita mau produksi di sini. Dasarnya kan itu, kalau (aturan) terlalu cepat berubah nanti membingungkan sektor usaha,” katanya.
Lebih lanjut ia menegaskan keputusan pengenalan produk dan penetapan kebijakan yang dilakukan Mercedes-Benz mengacu pada aturan pemerintah dan Undang-Undang.
Tidak hanya untuk BEV, Kariyanto ungkap wacana Mercedes-Benz memboyong mobil hybrid juga masih tertahan karena melihat arah regulasi pemerintah.
“Dari sisi produk kalau di luar, product range hybrid kan cukup banyak. Kalau kebijakan ke depan mendukung ya tidak menutup kemungkinan,” ungkap dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 November 2025, 18:00 WIB
09 November 2025, 09:00 WIB
08 November 2025, 22:00 WIB
07 November 2025, 13:00 WIB
06 November 2025, 21:00 WIB
Terkini
10 November 2025, 21:00 WIB
Melalui pengumuman resmi di laman Yamaha, Aldi Satya Mahendra disebut bakal tergabung dengan tim AS Racing
10 November 2025, 20:00 WIB
Mobil Lubricants terus menunjukkan komitmennya untuk para pelanggan setia dan jaringan bengkel-bengkel rekanan
10 November 2025, 19:00 WIB
Di Thailand, Toyota Hilux mendapatkan pembaruan mayor dan meluncur dengan harga mulai dari Rp 300 jutaan
10 November 2025, 18:00 WIB
Menurut data milik Gaikindo, BYD mampu menorehkan penjualan sebanyak 9.723 unit sepanjang Oktober 2025
10 November 2025, 17:00 WIB
Berbanding terbalik dari mayoritas merek Jepang lain, penjualan Nissan di Indonesia hanya 41 unit di Oktober 2025
10 November 2025, 16:01 WIB
Suzuki Satria mendapat pembaruan dan ada varian yang mengusung teknologi terkini untuk memanjakan konsumen
10 November 2025, 15:00 WIB
Chery perkuat jaringannya dengan membuka diler baru di Bekasi yang sudah dilengkapi oleh fasilitas body and paint
10 November 2025, 14:28 WIB
Volvo dan Audi catat kenaikan tipis di Oktober 2025, namun penjualan mobil mewah secara keseluruhan turun